Mario Goetze, ia adalah salah satu produk pesepakbola jerman yang memiliki kemampuan olah bola yang cukup baik. Lalu siapa sebenarnya Goetze, simak kisah perjalanan hidupnya sebagai berikut ya footballovers.
Mario Gotze, lahir pada 3 Juni 1992 di Memmingen, Jerman. Ia lahir dari pasangan Astrid Gotze dan Jurgen Gotze. Ia dilahirkan dari keluarga penganut agama yang religius.
Sejak kecil, Gotze sudah terbiasa hidup nyaman karena seperti diketahui, sang ayah merupakan seorang professor di Universitas Teknologi Dortmund. Sang ayah menerima gelar PhD di tahun 1990 sebelum putranya, Gotze, lahir.
Sementara sang ibu, Astrid Gotze merupakan seorang ibu rumah tangga yang sangat luar biasa. Dibalik karir gemilang ayah Gotze, ibunya memiliki peran yang sangat vital.
Mario Gotze sendiri memiliki dua saudara, diantaranya Fabian Gotze dan Felix Gotze. Ketiganya merupakan pria yang sangat baik. Melalui didikan ayah dan tentunya sang ibu, Fabian, Mario, dan Felix Gotze tumbuh menjadi seseorang yang tak mudah menyerah.
Kedua orang tuanya juga tak ingin memaksa anak-anaknya untuk meneruskan jejak sang ayah sebagai seorang profesor. Mereka benar-benar membebaskan bakat dan minat sang anak.
Gotze sendiri memilih karirnya untuk menjadi seorang pesepakbola. Untuk meningkatkan bakat sang anak, Orang tuanya mendaftarkan ia dan kakak laki-lakinya ke akademi SC Ronsberg pada tahun 1995. Baik Gotze dan kakaknya bermain hingga 1998.
Kemudian dalam upaya untuk mendapatkan pengalaman lebih, Mario Gotze beralih ke akademi Eintrach Frankfurt hingga tahun 2001, sebelum akhirnya bermain di akademi Borrusia Dortmund.
Ia mulai bergabung dengan akademi Dortmund pada usia delapan tahun. ia memulai debutnya di Bundesliga pada 21 November 2009 saat masuk sebagai pemain pengganti menggantikan Jakub Błaszczykowski di menit ke-88.g
Pada tahun 2009, Gotze juga bermain baik saat membela timnas jerman u-17 di ajang piala eropa, yang mana saat itu ia membawa panser muda meraih trofi dalam ajang yang dihelat di kandang sendiri tersebut.
Menjalani karir profesional……….
Menjalani musim yang sangat bagus, Gotze kemudian dipromosikan oleh Juergen Klopp ke tim utama pada januari 2010. Di musim 2010/11, permainannya terus berkembang hingga mampu mencetak delapan gol dan sebelas assist di semua ajang.
Tampil gemilang bersama Dortmund, Gotze mendapat panggilan dari Joachim Loew, ia akhirnya memulai debut bersama timnas Jerman pada November 2010. Saat itu, Jerman hanya bermain imbang melawan Swedia. Pertandingan keduanya bersama Jerman ia lakukan saat tim panser menggelar laga persahabatan melawan Italia pada 9 Februari 2011.
Sementara gol pertamanya untuk Jerman, ia ciptakan pada laga melawan Brasil pada 10 Agustus 2011. Ketika itu, Gotze menjadi pencetak gol termuda untuk tim panser Jerman dalam usia 19 tahun.
Penampilannya bersama Borussia Dormund tak terlalu berjalan mulus. Pada 2011, Gotze sempat didera cedera serius. Meski begitu, setahun setelahnya, ia menandatangani kontrak baru bersama Dortmund.
Kembalinya Gotze ke tim berujung manis. Tahun 2012, ia berhasil masuk kedalam skuat Juara Borussia Dortmund, yang mana mengantongi poin sebanyak 81. Sebuah rekor yang kemudian dipecahkan oleh Bayern Munchen pada musim 2012/13.
Pada musim 2012/13, Gotze tampil gemilang melawan Werder Bremen. Dirinya mencetak gol kemenangan bagi tim meski hadir sebagai pemain pengganti.
Pertandingan selanjutnya yang mempertemukan antara Dortmund melawan Hannover 96, Gotze sukses mencetak hattrick. Dortmund pun dibawanya menang dengan skor 5-1.
Tahun 2012 menjadi tahun yang cukup berwarna bagi Mario Gotze. Selain tampil gemilang bersama Dortmund, ia juga memulai debut pada gelaran akbar Euro 2012. Dan, Gotze mulai menjalin hubungan dengan wanita pujaannya, yaitu Ann-Kathrin Brommel.
Wanitanya itu merupakan seorang penyanyi, model, sekaligus blogger terkenal asal Jerman. Dirinya sempat masuk kedalam 10 besar model terbaik Jerman.
Bukan hal mengejutkan bagi Gotze untuk bisa memenangkan hati wanita cantik nan seksi itu. Pasalnya, Gotze masuk kedalam pria tampan asal Jerman versi majalah GQ. Majalah GQ sendiri merupakan majalah pria yang berbasis di New York, yang mana merangkum berbagai hal tentang mode, gaya, hingga budaya seorang pria.
Gotze mengaku sangat menjaga penampilannya. Ia butuh kerja ekstra untuk bisa berpenampilan rapih dan stylist.
Bergabung dengan fc bayern……..
Menyusul penampilan apiknya bersama Borussia Dortmund, Gotze diminati oleh raksasa Jerman lainnya, FC Bayern. Dan tepat tahun 2013, pada bulan juli dirinya resmi berseragam The Bavarian dengan biaya transfer sekitar 37 juta euro atau sekitar Rp 592 Miliar. Transfer tersebut menjadikan dirinya sebagai pemain termahal jerman sebelum dipecahkan oleh Mesut Ozil yang direkrut Arsenal pada 2014.
Gotze mencetak gol pertamanya untuk Bayern Munchen pada laga melawan Viktoria Plzen di kompetisi Liga Champions Eropa. Musim pertamanya bersama Bayern diakhiri dengan 15 gol dan 14 assist.
Musim berikutnya penampilan Gotze meningkat, dirinya sukses menyarangkan 15 gol dalam satu musim kompetisi.
Bermain di Piala dunia 2014…….
Menyusul penampilan gemilangnya, sahabat dari Marco Reus ini pun masuk kedalam skuat Jerman yang mentas di gelaran Piala Dunia 2014.
Piala Dunia 2014 menjadi momen paling membahagiakan bagi Gotze. Dirinya berkontribusi besar dalam kemenangan timnas Jerman di partai puncak melawan Argentina.
Masuk sebagai pemain pengganti, Gotze sukses menyarangkan satu-satunya gol kemenangan bagi negaranya itu. Memanfaatkan Assist Andre Schurle, Gotze berhasil menaklukan Sergio Romero di menit ke 113. Dengan hasil tersebut, Jerman berhak menjadi juara dunia tahun 2014.
Mario Gotze meraih predikat ‘man of the match‘ dan dinobatkan sebagai pemain pengganti pertama dalam sejarah yang mampu mencetak gol kemenangan di laga final Piala Dunia.
Sepatu yang ia kenakan untuk mencetak satu-satuya gol kemenangan bagi Jerman itupun masuk kedalam museum sepak bola Jerman.
Selain dipersembahkan untuk rakyat Jerman, gol yang ia cetak pada laga final Piala Dunia tersebut juga didedikasikan kepada sahabatnya, Marco Reus, yang saat itu tak bisa ikut ke Brasil karena sedang mengalami cedera parah.
Kembali bergelut dengan FC Bayern, Gotze terus mengembangkan kemampuannya. Meski pada musim 2015/16 menjadi musim yang tak cukup baik baginya, ia terus mencoba untuk memberikan segalanya.
Selama empat tiga musim membela Die Roten, Tiga trofi Bundesliga, 2 gelar DFB Pokal, satu trofi piala dunia klub, dan 1 trofi piala super eropa berhasil diraihnya.
Kembali ke Dortmund……….
Setelah dirasa cukup berpetualang bersama Bayern munchen, Gotze memutuskan untuk kembali ke pelukan Dortmund di musim 2016/17. Kepulangannya tak selamanya berakhir manis. Ia sempat dicap sebagai penghianat oleh beberapa penggemar Borrusia Dortmund.
Ada beberapa penggemar yang menuliskan banner anti-gotze. Meski begitu, ia tetap ditakdirkan untuk Dotmund. Seiring berjalannya waktu, para penggemar memahami situasi yang dialami Mario Gotze.
Selain dicaci oleh penggemar Dortmund, Gotze juga sempat mengalami masalah pada kondisinya di tahun 2017. Gotze harus menepi dalam beberapa waktu tertentu karena terjadi gangguan metabolisme tubuh yang ditemukan dalam laporan tes medis terkait cedera ototnya.
Pada musim 2017/18, ia hanya mencetak 2 gol dalam 32 penampilan di semua kompetisi. Musim selanjutnya, ia berhasil membobol gawang lawan sebanyak 7 kali dalam 34 laga.
Kini ia masih menjadi harapan publik signal iduna park untuk kembali mengantarkan Borrusia Dortmund meraih kejayaan.
Karena gaya permainan dan kecepatannya, legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, menyebut Götze sebagai “Messinya Jerman”. Legenda lainnya, Matthias Sammer, mengatakan bahwa pemain bertinggi badan 176 cm ini adalah salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki Jerman.
Nah itulah footballovers, kisah perjalanan hidup mario goetze.