Halo football lovers, berjumpa lagi dengan kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola. Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Bagi footballoverz, Siapa sih yang tak kenal dengan Pep Guardiola ?,Tentu kebanyakan penikmat sepakbola mengetahuinya. Pasalnya pelatih berkepala plontos itu pernah membawa Fc Barcelona meraih banyak gelar. Footballoverz tentu masih ingat kan ?
Nah pada kesempatan kali ini kami akan mengajak footballoverz untuk mengetahui kisah perjalanan hidup pep guardiola. Langsung saja simak ceritannya di bawah ini ya..
Jose ‘Pep’ Guardiola Sala, lahir pada 18 Januari 1971 di Santpedor, Spanyol. Pria capricorn ini lahir dari pasangan Valenti Guardiola dan Dolors Sala Guardiola. Pep memiliki dua kakak perempuan dan satu adik laki laki yang bernama Pere. Pere dikenal sebagai salah satu agen pemain sepakbola ternama, salah satu kliennya yaitu luis suarez. Selain itu, Pep juga memiliki dua adik perempuan bernama Olga dan Francezca.
Pep Guardiola tidak menganut kerpercayaan apapun. Artinya, dia adalah seorang atheis. Meski kebanyakan warga Spanyol beragama Katolik, Pep lebih memilih untuk menjadi bagian dari seperempat rakyat Spanyol yang tidak mempercayai Agama.
Sejak usia dini, Pep sudah sangat mencintai sepak bola. Ia sering bermain dimanapun dan kapanpun ada kesempatan, termasuk bermain bola di lapangan persegi yang ada di samping rumah ayahnya. Kecintaannya pada sepak bola juga ia salurkan dengan beberapa kali menjadi anak gawang di pertandingan sepak bola lokal.
Awal karir merumput…….
Pep mengawali karir sepakbolanya di usia 13 tahun, Ia bergabung dengan akademi muda FC Barcelona dan mulai menimba ilmu disana. Ia memulai karier sepak bolanya sebagai seorang bek. Setelah berjalan selama kurang lebih enam tahun, dirinya semakin mengasah bakat yang dimiliki hingga masuk ke sebelas pemain utama.
Sempat bermain untuk tim Barcelona C dan Barcelona B. Pada akhirnya saat usianya menginjak 19 tahun, Pep di promosikan ke tim utama. Ia menjadi bagian dari The Dream Team Fc Barcelona asuhan pelatih Johan Cruyff. Seiring berjalannya waktu, posisi bermain Pep Guardiola menjadi sedikit lebih maju dengan menjadi gelandang bertahan.
Awal perjalanannya dimulai sejak musim 1990/91. Pep memulai musim pertamanya bersama FC Barcelona. Ia Hanya bermain 4 kali di musim debutnya. Kemudian Pep berhasil menembus skuat utama el Barca dan bermain reguler sepanjang musim 1991/92. Di musim tersebut, Pep berhasil menyumbangkan gelar La Liga dan European super Cup.
Ia menjadi salah satu gelandang terbaik sejak 1990 an hingga mampu meraih berbagai gelar bersama FC Barcelona, termasuk trofi liga champions pada 1992 dan empat trofi la liga selama empat musim berturut-turut.
Dirinya bahkan mendapat apresiasi dari majalah olahraga asal Italia ‘Guerin Sportivo’ sebagai pesepakbola terbaik yang berada dibawah usia 21 tahun.
Musim 1992/93 bersama FC Barcelona, ia kembali menyumbangkan gelar La Liga, dan berhasil membawa FC Barcelona mencapai partai final Liga Champions tahun 1994. Namun, La Blaugrana harus tunduk dari AC Milan.
Bermain bersama timnas…..
Pada Oktober 1992, Pep memulai debut dengan tim nasional Spanyol yang menjalani laga kualifikasi Piala Dunia melawan irlandia utara. Di tahun yang sama, dirinya menjadi kapten untuk timnas spanyol ketika meraih medali emas pada gelaran Olimpiade yang dihelat di negeri sendiri.
Tahun 1994, Pep masuk kedalam skuat tim nasional Spanyol yang berlaga di Piala Dunia. Namun ia hanya mampu membawa negaranya itu hingga babak quarter-final. Pada Piala Dunia edisi berikutnya, Pep tidak masuk skuat Spanyol dikarenakan masih menderita cedera yang cukup parah. Bersama timnas spanyol pep bermain sebanyak 47 kali dengan mencetak 5 gol.
Tahun 1997, Pep ditunjuk sebagai kapten tim setelah sebagian besar pemain FC Barcelona digantikan oleh pemain baru. Namun, Pep tak benar-benar mampu memimpin rekan setimnya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu diluar lapangan akibat cedera yang sering menimpanya
Pada tahun 1998, banyak klub besar Eropa yang menginginkan jasanya. Akan tetapi, Barcelona tidak mau melepas dan lebih memilih untuk memberinya kontrak baru, yang mana pemain asal Spanyol itu akan bertahan di Camp Nou hingga 2001.
Musim 1998/99, Pep kembali dari cedera dan mengemban ban kapten. Musim itu juga, ia berhasil menyumbangkan trofi La Liga bagi el Barca.
Pergi dari Barca……..
Hingga tepat pada April 2001, Pep mengumumkan untuk pergi meninggalkan FC Barcelona. Pada 24 juni ia memainkan pertandingan terakhirnya saat melawan Celta Vigo. Bersama klub Catalan, Pep sudah memainkan 479 pertandingan selama 12 musim dan menyumbangkan total 16 trofi. Beberapa gelandang Barcelona masa depan seperti Anders Iniesta, Xavi Hernandes dan Cesc Fabregas menganggap sosok Guardiola sebagai panutan dan seorang pahlawan.
Bergabung dengan klub italia…
Menyusul kepergiannya dari FC Barcelona, ia terbang ke Italia untuk bergabung dengan Brescia. Bersama Brescia ia hanya bertahan satu musim. Musim selanjutnya ia menginjakkan kaki di Roma untuk memperkuat AS Roma. Namun, performanya di Negeri Pizza tak terlalu mulus. Penampilannya menurun drastis akibat ketahuan mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Karirnya sebagai pemain sepakbola pun semakin dekat dengan kata selesai.
Dirinya lalu pergi dari Italia dan sempat bergabung dengan Al ahli serta klub di liga meksiko, Dorados, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun di usia 34 tahun.
Berkarir sebagai pelatih…
Pada tahun 2007, Pep kembali ke lapangan hijau namun bukan sebagai pemain melainkan untuk melatih tim Barcelona B. Hingga puncaknya pada musim 2008/09, Pep ditarik untuk menangani tim senior.
Debutnya sebagai pelatih Barca saat menghadapi Wisla Krakow dalam kualifikasi liga champions. Di musim perdananya melatih club catalan ia langsung menyumbangkan treble winner, dan itu dicatat sebagai yang pertama dalam sejarah klub fc barcelona.
Seiring berjalannya waktu, Pep kembali menyumbangkan gelar prestisius bagi FC Barcelona di musim-musim selanjutnya. Tercatat, Pep berhasil membawa FC Barcelona menjuarai La Liga, Liga Champions Eropa, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antar Klub.
Ketika menjuarai liga champions pada 2009, Pep dinobatkan sebagai pelatih termuda yang mampu menyumbangkan gelar Liga Champions Eropa bagi tim yang diasuhnya.
Berkat permainan indah yang diterapkannya di Barcelona, maka publik dunia sepakbola mengenal istilah tiki-taka, yaitu permainan sepakbola yang cirinya adalah umpan-umpan pendek dan pergerakan yang dinamis, memindahkan bola melalui beragam saluran, dan mempertahankan penguasaan bola.
Melatih Muenchen……
Setelah selama 5 musim menangani Barca, ia kemudian resmi pergi dari FC Barcelona, Pep melanjutkan kariernya untuk menangani FC Bayern pada tahun 2013. Bahkan untuk bisa bicara dengan bahasa jerman, Guardiola rela berlatih bahasa Jerman selama empat hingga lima jam per hari. Bersama The Bavarian, magisnya tetap bersinar. Dirinya mampu menyumbangkan gelar Bundesliga, DFB-Pokal, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub.
Menjawab tantangan, Pep Guardiola terbang ke Inggris untuk berkompetisi di liga paling ketat di dunia. Musim 2016/17, dirinya resmi mengumumkan jika ia akan menangani Manchester City.
Seolah membungkam mulut-mulut jahil, salah satu pelatih terbaik yang sering mengenakan jas ini pun berhasil menyumbangkan gelar Premier League bagi The Citizen di musim keduanya.
Sejauh ini ia telah menyumbangkan berbagai gelar bagi tim yang mengenakan seragam dengan warna khas biru langit tersebut. Namun cita-citanya yang belum tercapai yaitu membawa trofi si kuping besar ke ettihad stadium.
Prestasi individual…….
Baik sebagai pemain maupun pelatih, ternyata Pep sudah banyak meraih gelar bergengsi lho footballoverz, selain gelar bersama klub nya, ia juga banyak meraih gelar individu. di antaranya adalah Bravo Award di tahun 1992, Pemain terbaik spanyol di olimpiade 1992. sedangkan sebagai pelatih pep pernah meraih penghargaan sebagai pelatih terbaik la liga selama empat musim berturut-turut, dirinya juga pernah meraih penghargaan sebagai pelatih terbaik versi FIFA tahun 2011, Pelatih terbaik liga inggris selama dua musim dan masih tentunya masih banyak lagi.
Kehidupan pribadinya…..
sementara dalam kehidupan pribadinya,,Guardiola menikah pada 29 Mei 2014 dengan Cristina Serra. Mereka memiliki tiga anak bernama Marius, Maria dan Valentina.
Sementara itu diluar lapangan, pelatih tiga anak ini telah menerbitkan beberapa buku menarik yang tentunya membahas tentang sepak bola. Ia juga sesekali pergi bermain golf dan menghadiri festival bir di Jerman.
Dalam pandangan politiknya, Guardiola mendukung kemerdekaan Catalonia. Pada tahun 2015, ia mengkonfirmasi bahwa ia akan berpartisipasi dalam koalisi pro-kemerdekaan catalan di dalam pemilihan parlemen regional.
Itulah kisah perjalanan hidup Guardiola, kira-kira menurut kamu layakkah Guardiola di sebut sebagai pelatih terbaik di dunia saat ini ? atau footballoverz punya pandangan lain,, silakan tulis di kolom komentar ya dan jangan lupa untuk like dan subscribe….