Sergio Busquets Burgos lahir pada tanggal 16 juli 1988 di Sabbadel, Spanyol. Ia merupakan putra dari pasangan Carles Busquets, ayahnya dan Loli Burgos, ibunya.
Busquets dilahirkan dari keluarga sepak bola, sang ayah merupakan seorang penjaga gawang cadangan FC Barcelona pada era 1990-an. Busquets ditakdirkan untuk menjadi pemain sepak bola berkat ayahnya yang selalu ingin melihat putranya mengikuti jejaknya.
Pada usia 7 tahun, Busquets memulai perjalanan karirnya, ketika ia bergabung dengan tim lokal Badia Del Valles. Setelah menghabiskan satu musim disana, ia pindah ke CEF Barbera dan tinggal disana selama tiga tahun.
Busquets kemudian bergabung dengan akademi UE Lleida pada 1999. Keputusan Busquets bergabung karena faktor sang ayah yang dilepas Barcelona ke klub tersebut. Selama UE Lleida, Busquets tinggal bersama ayah serta seluruh keluarganya.
Di klub tersebut, Busquets tampil menonjol, ia menjadi pemain terbaik klub dan selalu naik kelas ke jenjang yang lebih tinggi. Busquets juga menjadi pemimpin timnya kala memenangi sebuah kejuaraan.
Setelah ayahnya pensiun dari sepak bola di UE Llieda pada 2002, Busquets mulai tidak nyaman di klub karena merasa tidak ada hal lain untuk diperjuangkan, oleh sebab itu, keinginan untuk pindah ke klub lain menghantui pikirannya saat itu.
Pada 2003, Busquets akhirnya di pinang Jabac Theresa, setelah menghabiskan dua musim bermain di tim tersebut. Busquets menimba ilmu di akademi sepak bola yang lebih besar, yakni akademi Barcelona, La Masia.
Dalam tim Barcelona Junior atau Juvenil A di musim 2006/07, pemain gelandang bertahan ini mampu menghasilkan 7 gol dari 26 pertandingan.
Selama tiga tahun Busi, sapaan akrabnya, menjadi tulang punggung tim yunior Barcelona asuhan Alex Garcia bersama-sama dengan Bojan Krkic, Giovanni Dos Santos, dan Marc Crosas.
Hingga kemudian kejelian pelatih Barcelona B saat itu, Josep Guardiola, berhasil melihat bakat besar pada diri seorang Busquets. Guardiola pula yang menaikkan Busquets dari pemain Juvenil A menjadi pemain Barcelona B.
Setelah melakoni beberapa pertandingan di Barcelona B. Busquets melakoni debutnya dalam ajang La Liga pada 13 September 2008 melawan Racing de Santander yang berakhir seri. Dalam ajang Liga Champions, Busquets berhasil mencetak gol kedua saat Barcelona melawan FC Basel pada 22 October 2008.
Pada tahun yang sama di bulan desember, ia menandatangani kontrak perpanjangan sampai tahun 2013 dengan Barcelona. Pada tahun berikutnya tanggal 7 Maret, ia berhasil mencetak gol pertamanya ketika bertanding melawan Athletic Bilbao.
Peran besarnya yang berbuah kemenangan ketika melawan Manchester United pada pertandingan final Liga Champions 2009, membuat ia dan ayahnya, Charles Busquets, menjadi pasangan ayah dan anak ketiga yang berhasil memenangkan kompetisi antar klub-klub besar Eropa yang bermain pada klub yang sama.
Musim selanjutnya, Busquets semakin mengukuhkan diri sebagai gelandang utama Barcelona. Dengan total 47 penampilan, Busquets mengirim Yaya Toure ke bangku cadangan dan akhirnya terpaksa hengkang ke klub kaya Inggris,Manchester City.
Musim 2009/10 sendiri diakhiri dengan tidak terlalu manis bagi standar klub sebesar Barcelona saat itu. Barca hanya menjuarai La Liga. Elemen tambahan lainnya adalah Busquets mulai dikenal sebagai tukang diving.
Meski hanya menjuarai La liga, Busquets sukses besar di level tim nasional. Ia ikut menjadi bagian utama keberhasilan La Furia Roja meraih Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan yang merupakan trofi pertama Spanyol di ajang tersebut.
Bersama kompatriotnya di Barca, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta serta Xabi Alonso, lini tengah Spanyol tampil sangat dominan hingga akhirnya gol Iniesta ke gawang Belanda di final membuat sejarah baru di persepakbolaan Spanyol.
Di usianya yang 22 tahun, Busquets telah meraih medali Liga Champions dan Piala dunia. Pada 27 Januari 2011, Busquets kembali menandatangani perpanjangan kontrak dengan Barcelona yang mengikatnya sampai tahun 2015.
Pada 24 April 2012, Busquets mencetak gol resmi keenamnya dalam empat tahun, ketika itu ia menjaringkan bola dengan mudah setelah menerima umpan silang Isaac Cuenca untuk membawa Barca unggul 1-0 di leg kedua semifinal Liga Champions melawan Chelsea. Saat itu, Barcelona hanya bisa bermain imbang 2–2 melawan sepuluh orang, kalah agregat 2–3.Â
Pada 16 Juli 2013, hari ia merayakan ulang tahunnya yang ke-25, Busquets menandatangani kontrak baru hingga 2018. Awal Agustus 2014, setelah pensiunnya Carles Puyol dan atas permintaan pribadi Puyol, Busquets diberi kaos nomor 5 untuk musim yang akan datang.
Pada 6 Juni 2015, Busquets tampil sebagai starter di final Liga Champions, ketika tim merebut trofi kelima mereka di liga champions setelah mengalahkan Juventus di Olympiastadion Berlin.
Hal Ini menjadikan Barcelona klub pertama dalam sejarah yang memenangkan treble liga domestik, piala domestik, serta Liga Champions dua kali, dan Dani Alves, Sergio Busquets, Andrés Iniesta, Lionel Messi, Pedro, Gerard Piqué, dan Xavi menjadi satu-satunya pemain yang mencapai prestasi yang sama.
Pada 1 Oktober 2017, Busquets membuka skor dalam kemenangan kandang 3-0 melawan Las Palmas yang dimainkan tanpa penonton di Camp Nou karena referendum kemerdekaan Catalan yang sedang berlangsung.Â
Pada 11 desember 2018, Busquets tampil ke-100 kali di Liga Champions, ia tampil dalam laga yang berakhir imbang 1-1 kontra  Tottenham Hotspur di penyisihan grup.
Dari musim 2008/09 hingga selesainya musim 2018/19 atau tepatnya selama sepuluh musim, Sergio Busquets telah tampil sebanyak 536 pertandingan di semua kompetisi bersama skuad Barcelona. Yang mana ia mampu membukukan total 13 gol.
Sejak musim 2008/09, Busquets juga tidak pernah memainkan di bawah 30 laga setiap musimnya. Sejumlah prestasi gemilang telah ditorehkan Busquets bersama Barca, diantaranya adalah 8 titel La Liga, 6 trofi Copa Del Rey, 3 Liga Champions serta 3 piala dunia antar klub.
Dalam pentas Internasional, Busquets telah bermain untuk berbagai tingkatan umur di tim nasional Spanyol, yakni: U-19, U-20, U-21, dan senior. Selain, termasuk dalam skuad Spanyol pada Piala Dunia 2010. Busquets juga menjadi pemain inti Spanyol kala memenangi piala eropa 2012.
Pada 8 September 2014, Busquets mencetak gol internasional pertamanya ketika Spanyol raih kemenangan 5-1 atas Makedonia pada fase kualifikasi Euro 2016.
Selain di piala dunia dan piala eropa, Ia juga bagian dari La Furia Roja ketika rebut posisi tiga piala konfederasi 2009 serta runner up di tahun 2013. Selama lebih dari 10 tahun membela Spanyol, Busquets telah mencatatkan lebih dari 110 penampilan. Selain untuk Spanyol, Busquets juga bermain untuk tim nasional Catalonia.
Di kehidupan pribadi, pada 2014, Busquets memulai hubungan dengan Elena Galera. Dua tahun kemudian, pasangan itu menyambut putra mereka, Enzo. Pasangan tersebut juga mempunyai hewan peliharaan anjing.
Sama seperti kebanyakan pesepak bola, Busquets juga memiliki tato, ia memakai tato Arab di lengan kirinya yang mempunyai arti “Sesuatu untukmu, kehidupan di negeriku”, yang didedikasikan untuk kakek dari pihak ibu yang sangat dekat dengannya.
Sergio Busquets telah menjadi patron lini tengah FC Barcelona. Pemain yang sangat penting di dalam tim, namun popularitasnya tak seperti pemain lain yang lebih menarik perhatian media.
Selain perannya sebagai gelandang jangkar mampu dikembangkannya sangat baik dari musim ke musim. Singkatnya, Busquets adalah jenderal baru yang memimpin lini tengah Barcelona dalam diam sepeninggal Xavi Hernandez.
Secara permainan, Busquets mampu jadi jembatan penyeimbang antara lini pertahanan dan depan. Selain itu, dalam kondisi darurat, ia pun bisa dimainkan sebagai bek tengah.
Ketika menyerang, Busquets merupakan salah satu gelandang bertahan yang berbahaya meskipun tanpa bola. Faktor utamanya karena kepintarannya menempatkan diri dalam posisi yang bisa menemukan ruang.
Tak akan ada ruang yang tercipta bagi rekannya di tengah dan tak akan ada pula serangan balik mematikan tanpa adanya Busquets yang pintar menempatkan posisi di lapangan. Saking pentingnya peran Busquets, ia jarang diberikan waktu istirahat oleh Barcelona.
Selama bertahun-tahun, bersama Lionel Messi, ia adalah pemain yang selalu berhasil mempertahankan posisinya meski kursi kepelatihan terus berganti.Â
Meski jarang mendapat penghargaan Individu prestis, Sergio Busquets akan selalu dikenang sebagai gelandang terbaik di dunia.