Superstars sepak bola dunia pada jamannya. David Beckham pernah dituding menjadi salah satu biang kerok kegagalan Timnas Inggris karena di kartu merah kan wasit di babak perdelapan final Piala Dunia 1998 di Prancis.
Kala itu, Beckham yang masih berumur 23 tahun dan bahkan sempat menjadi opsi kedua setelah Darren Anderton untuk mengisi posisi sayap kanan, didakwa wasit melakukan tindakan tidak sportif kepada Diego Simeone, pemain Argentina yang saat ini melatih Atletico Madrid.
Dalam situasi bola mati, Beckham terlihat menginjak kaki Simeone. Beckham diusir wasit dan dengan cepat publik Inggris dan media massa menjadikannya kambing hitam. Timnas Inggris sendiri menelan kekalahan 3-4 lewat drama Adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 dalam waktu 120 menit.
Tiga tahun kemudian setelah kejadian tersebut, tim nasional Inggris hanya perlu minimal hasil imbang saat menghadapi Yunani untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2002 yang bakal digelar untuk pertama kali di benua Asia.
Inggris harus bersaing ketat dengan Jerman di papan atas klasemen Grup 9 kualifikasi piala dunia zona eropa. Kemenangan atau minimal hasil imbang kontra Yunani akan membuat Inggris keluar sebagai juara grup.
Jika imbang maka Inggris akan menyamai poin Jerman yakni 17, Jerman sendiri pernah dikalahkan Inggris dengan skor 5-1 di Munchen. Poin sama 17 artinya membuat Inggris akan unggul aggresivitas gol. Jika menang maka secara otomatis Inggris berhak duduki peringkat atas.
Meski demikian, perjuangan Inggris di laga terakhir tidaklah mudah. Pada hari itu, 6 Oktober 2001, Old Trafford menjadi saksi bisu betapa sulitnya Inggris mengatasi perlawanan Yunani.
Di menit-menit awal, Timnas Inggris menekan melalui tendangan bebas Beckham, namun bola masih bisa ditepis Nikopolidis. Tetapi secara bertahap, permainan fasih tim tamu mulai mengancam, para suporter tuan rumah yang memenuhi Old Trafford pun dibuat cemas.
Dan benar, setelah melalui beberapa percobaan serangan, Yunani berhasil membungkam publik Old Trafford dengan gol di menit 36 melalui sepakan Angelos Charisteas. Keunggulan Yunani pun masih bertahan hingga turun minum.
Masih tertinggal hingga menit 67, manajer Inggris kala itu, Sven Goran Eriksson mengganti Robbie Fowler dengan Teddy Sheringham. Tak lama kemudian penyerang itu pun membayar kepercayaan Eriksson dengan sundulan yang menyamakan kedudukan, tepat 20 detik setelah ia menginjakkan kaki di lapangan.
Tidak akan terjadi gol dari Sheringham tanpa peran besar dari Beckham. Sebelum gol sundulan terjadi, skill individu David Beckham disisi kanan pertahanan Yunani membuatnya di langgar. Tendangan bebas pun di lakukan Beckham. Dan bola hasil sepakan beckham berhasil disambut Sheringham menjadi gol.
Akan tetapi, Yunani ternyata lebih senang menampilkan drama. Lagi-lagi mereka mengirim gol balasan dua menit berselang setelah gol Sheringham. Denis Nikolaidis menjadi aktor antagonis utama di Old Trafford saat itu. Gol yang ia cetak bermula dari lini belakang Inggris yang panik dan gugup. Skor menjadi 2-1 untuk tim tamu.
Publik Inggris dilanda kecemasan yang akut. Jika skor itu bertahan sampai pertandingan berakhir, petaka akan melanda sepakbola Inggris. Waktu terus berlalu dan detik-detik menjelang pertandingan berakhir pun semakin dekat. Skor masih 2-1 untuk Yunani hingga memasuki tambahan waktu.
David Beckham sudah melakukan lima kali percobaan mencetak gol melalui tendangan bebas. Namun tak ada satu pun yang membuahkan hasil. Lima jelas bukan jumlah yang sedikit untuk percobaan mencetak gol melalui tendangan bebas.
Pada menit ke-93, Inggris mendapat hadiah tendangan bebas dari jarak sekitar 30 meter. Teddy Sheringham berjalan untuk mengambil tendangan bebas tersebut dan meminta kepada Beckham agar ia yang melakukannya, namun Beckham menolaknya.
“Teddy mencoba mengambil bola dan meletakkannya di tempat. Tidak ada yang akan menghentikan saya melakukan tendangan bebas itu. Saya merasa percaya diri, tenang, pasti. Saya tahu saya bisa melakukannya,” Ujar Beckham menjelaskan (Dikutip dari Thesefootballthemes).
Ketika Beckham sedang mengambil ancang-ancang untuk menendang. Para suporter Inggris pun tentu berdebar-debar, mengingat Beckham yang jadi eksekutor sudah banyak alami kegagalan mengeksekusi tendangan bebas dalam laga itu.
Sang kapten ternyata memberi jawaban atas semua kekhawatiran tersebut. Beckham langsung mengirimkan sepakan keras yang menukik tajam dengan kaki kanannya, tepat ke pojok kanan atas gawang. Tendangan pisangnya tersebut bahkan membuat kiper Yunani tak bereaksi.
Gol Beckham membuat Old Trafford bergumuruh. Setelah berhasil menceploskan bola, Beckham lalu merayakan keberhasilannya dengan berlari di sekitar lapangan, hingga kemudian berdiri membuat pose ikonik yang setelahnya dikerumuni rekan-rekannya.
Peluit panjang dibunyikan tak lama kemudian, dengan Inggris memastikan hasil seri 2-2 dengan Yunani dan membuatnya meraih tiket otomatis ke Korea-Jepang 2002.
Peristiwa tersebut menjadi perputaran roda nasib yang signifikan bagi Beckham. Seperti sudah disinggung diawal, bahwa tiga tahun sebelumnya, ia menjadi musuh publik Inggris setelah penampilan berujung kartu merah kontra Argentina dan di cemooh di setiap sudut kota.
Namun, performa saat melawan Yunani dipuja sebagai penampilan terbaiknya kala mengenakan seragam timnas Inggris. Gol kontra Yunani ini, beserta dengan penampilan keseluruhan yang menginspirasi dan memimpin, mengubah sang musuh nasional menjadi pahlawan nasional.