Bisa dikatakan Karir sukses pemain sepak bola adalah ketika membela negaranya bermain pada ajang tertinggi di planet bumi bernama piala dunia. Lebih istimewa lagi jika membawa timnya merengkuh trofi paling didambakan di seluruh penjuru dunia tersebut.
Seorang pesepak bola umumnya hanya membela satu kesebelasan tim nasional, namun hal itu tidak berlaku bagi Dejan Stankovic, ia merupakan satu-satunya pemain sepak bola yang bermain di piala dunia dengan tiga bendera negara berbeda.
Stankovic yang lahir pada 11 september 1978 di Belgrade, Yugoslavia mengawali karir profesionalnya dengan memperkuat Red Star Belgrade pada tahun 1995 hingga 1998. Torehan 39 gol dari 113 penampilan berhasil dibuat Stankovic yang saat itu masih muda.
Stankovic lalu melanjutkan petualangan ke Italia. Di negeri pemenang empat piala dunia lah ia juga memutuskan gantung sepatu. Kiprahnya di negeri Pizza bersama Lazio dan Inter Milan, telah menunjukan kualitasnya sebagai salah satu gelandang terkemuka di Eropa.
Torehan 22 trofi saat merintis karirnya di sepak bola Italia, juga telah membuktikan dirinya sebagai gelandang berbahaya pada masanya. Terlebih lagi, Stankovic berhasil mengantarkan Inter Milan meraih trofi Liga Champions musim 2009/10, sekaligus merengkuh treble winners pertama dalam hidupnya.
Dalam karirnya, Stankovic sendiri telah membukukan 114 gol dari 647 penampilan di semua klub yang ia bela. Selain 22 piala yang ia menangkan saat membela Lazio dan Inter, ia juga raih 4 trofi ketika berkostum Red Star Belgrade.
Sementara sepanjang karirnya di Piala Dunia, Stankovic bermain bersama tiga negara; yang pertama bersama Yugoslavia di Prancis 1998, kemudian Serbia dan Montenegro di piala dunia 2006 dan yang terakhir menjabat sebagai kapten tim nasional Serbia di Afrika selatan 2010.
Pada tahun 1998, Stankovic adalah maestro lini tengah Yugoslavia yang berwajah segar, usianya saat itu masih 19 tahun. Di masa-masa itu, Stankovic lebih bermain menyerang, ia menembus skuad piala dunia setelah mencetak 21 gol di semua kompetisi untuk Red Star Belgrade di musim menjelang turnamen.
Saat perhelatan di gelar, Stankovic masuk sebagai pemain pengganti dalam pertandingan grup pertama Yugoslavia melawan Iran dan mendapatkan tempat di starting line-up untuk pertandingan selanjutnya melawan Jerman di mana ia bermain selama 66 menit.
Saat itu, Stankovic menggunakan nomor punggung 20, ia lalu kembali mengisi starting line-up di laga ketiga kontra Amerika serikat, ketika itu Stankovic bekerja sama dengan pemain-pemain hebat seperti Pedrag Mijatovic maupun Dragan Stojkovic.
Dalam pertandingan itu, Yugoslavia menang tipis 1-0 berkat gol Slobodan Komljenovic di menit ketiga. Hasil itu membawa Yugoslavia melaju ke babak 16 besar sebagai runner up grup.
Yugoslavia bertemu Belanda di babak 16 besar, Stankovic tidak diturunkan dalam laga tersebut. Gelandang Edgar Davids mencetak gol kemenangan di menit ke-92 untuk menyingkirkan Yugoslavia di babak 16 besar dalam laga yang menjadi pertandingan Piala Dunia terakhir dalam sejarah negara tersebut.
Pada tahun 2003, tim sepak bola nasional Yugoslavia tidak ada lagi. Selepas hancurnya Yugoslavia pada tahun tersebut. Negara-negara baru pun muncul satu persatu, salah satunya adalah Serbia & Montenegro. Stankovic yang lahir di bagian Serbia pun resmi menyandang kewarganegaraan Serbia di tahun yang sama.
Menariknya, tak butuh lama bagi Serbia & Montenegro untuk bisa mengikuti kompetisi sepak bola Eropa dan Dunia. Buktinya, mereka mampu mengikuti kualifikasi Piala Eropa dan Piala Dunia, walau usia negara tersebut, belum menginjak satu tahun.
Tak ayal, Stankovic yang telah mengantongi kewarganegaraan Serbia & Montenegro, bisa membela negara barunya tersebut dengan sah. Uniknya, Stankovic berhasil memimpin negaranya untuk melenggang ke Piala Dunia 2006.
Pada turnamen yang diselenggarakan di Jerman, Stankovic bertindak sebagai kapten, ia memimpin rekan-rekannya untuk menghadapi Belanda, Argentina dan Pantai Gading di fase grup.
Sayang, dari tiga pertandingan di fase grup tersebut, Serbia and Montenegro harus tertunduk malu, setelah gagal meraih satupun kemenangan. Ia sendiri bermain penuh dalam tiga pertandingan tersebut. Secara keseluruhan, Stankovic telah memainkan 24 laga bersama Serbia and Montenegro dan berhasil mencetak tiga gol serta tiga assist.
Sementara saat turnamen piala dunia 2006 masih berlangsung, Serbia & Montenegro secara resmi menyatakan kemerdekaannya masing-masing.
Tak ayal, untuk ketiga kalinya, Stankovic merubah kembali kewarganegaraannya. Dan, lagi-lagi dirinya langsung dipilih oleh pelatihnya kala itu, Javier Clemente untuk memperkuat Serbia di ajang Internasional. Ia pun berhasil membawa Serbia lolos ke Piala dunia 2010.
Pada 2010, Stankovic menjadi kapten Serbia di Afrika Selatan dan menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang bermain di tiga Piala Dunia untuk tiga negara berbeda.
Akan tetapi, dirinya kembali gagal berbicara jauh di ajang tersebut, setelah dikalahkan oleh Ghana dan Australia. Namun, pada fase grup, secara mengejutkan, mereka berhasil mengalahkan Jerman lewat gol tunggal Milan Jovanovic.
Pada tahun 2013 Stankovic memutuskan untuk pensiun dari hiruk pikuk sepak bola. Di ajang piala dunia, Stankovic mungkin tidak terlalu berprestasi, tetapi ia akan selalu mendapat tempat dalam sejarah perhelatan paling prestis di kolong langit tersebut.
Selama membela tim nasional di tiga negara berbeda, Stankovic berhasil mengemas 15 gol dari 103 penampilan. Laga internasional terakhirnya terjadi ketika perkuat Serbia pada 11 oktober 2013 dalam uji coba lawan timnas Jepang.