Kini, Prancis memiliki kiper terbaik yaitu Hugo Lloris. Namun jauh sebelum penjaga gawang milik Tottenham berhasil permanenkan posisi dibawah mistar Ayam Jantan, Prancis lebih dulu memiliki kiper legendaris bernama Fabien Barthez.
Barthez yang memulai karier di klub Prancis, Toulouse, sukses bermain apik hingga dipanggil ke Piala Dunia oleh Timnas Prancis. Prancis 1998 menjadi Piala Dunia pertama bagi penjaga gawang kelahiran Lavelanet, 28 Juni 1971 itu. Bersama Lilian Thuram, Marcel Desailly, Laurent Blanc, dan Bixente Lizarazu, Barthez adalah bagian dari pertahanan tangguh Tim Nasional Perancis yang hanya dua kali kebobolan sepanjang gelaran.
Afrika Selatan dan Arab Saudi merasakan sendiri sulitnya menembus pertahanan Perancis dan menceploskan bola ke gawang Barthez. Di babak 16 besar, giliran Paraguay yang dibuat tak berdaya. Italia juga mandul saat melawan Perancis di 8 besar, walau tiga gol bersarang juga di gawang Perancis di babak adu penalti. Kroasia menyarangkan satu gol di semifinal, namun Perancis tetap melaju ke partai puncak.
Penampilan gila Barthez semakin terbukti pada partai final Piala Dunia. Tak tanggung-tanggung, kali ini mereka berhadapan dengan sang juara bertahan, Brasil. Namun, kiper yang pernah bermain untuk Manchester United ini berhasil menjaga keperawanan gawangnya di partai pamungkas. Prancis menang dengan skor 3-0 dan berhak atas trofi Piala Dunia.
Di Piala Dunia 1998, Barthez mencatat rekor tidak kebobolan di 10 laga putaran final Piala Dunia. Catatan itu menyamai rekor kiper Inggris, Peter Shilton di era tahun 1980-an.
Barthez boleh dibilang mulai menancapkan taringnya dalam sejarah sepakbola dunia saat membela Marseille. Kala itu, ia mempersembahkan trofi Liga Champions bagi klubnya di musim 1992/93. Barthez sukses menjaga gawangnya tak kebobolan dalam final yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Marseille atas AC Milan. Hingga kini, prestasi tersebut belum bisa disamai oleh klub-klub Ligue One lainnya.
Malang, Marseille dihukum turun divisi pada tahun 1994 akibat kasus pengaturan skor. Barthez akhirnya memutuskan pindah ke AS Monaco pada tahun 1995.
Di klub ini, Barthez dua kali mencicipi gelar juara Ligue One sebelum akhirnya dipinang raksasa Inggris, Manchester United pada tahun 2000, berkat penampilan yang luar biasa di Piala Dunia.
Empat musim berseragam The Red Devils, Barthez membantu merebut dua gelar juara Premier League. Namun setelah hanya dijadikan kiper lapis kedua pasca kedatangan kiper asal Amerika Tim Howard, Barthez memilih hengkang pada tahun 2004. Hengkangnya Barthez saat itu juga tak lepas dari aksi kontroversinya yang beberapa kali sempat merugikan klub.
Karena mulai tak mendapat tempat di Old Trafford, klub lamanya, Marseille, bersedia menampung Barthez.
Tiga tahun membela Marseille, Barthez akhirnya putuskan pensiun setelah membela Nantes pada musim 2006/07.
Sebetulnya, pada tahun 2006, Barthez mengungkapkan keinginannya untuk pensiun dari sepak bola profesional. Ia berharap, Toulouse jadi klub terakhir yang bisa ia bela sebelum gantung sepatu. Namun, Toulouse menolak dan ia pun mundur dari dunia sepak bola pada 5 Oktober 2006. Hanya beberapa bulan kemudian, Barthez kembali merumput. Setahun lamanya ia membela Nantes sebelum akhirnya benar-benar putuskan pensiun.
Pasca pensiun, Barthez mempunyai cara unik untuk menghabiskan hari-harinya, yaitu dengan mengikuti balapan.
Ya, Barthez beralih profesi sebagai pengemudi mobil Motosport. Karir Motosport Barthez dimulai pada tahun 2008 dengan bergabung bersama tim SOFREV Auto Sport Promotion.
Kejuaraan pertama yang diikuti Barthez adalah Porsche Carrera Cup di Perancis. Setahun setelahnya, Barthez mengikuti kejuaraan THP Spider Cup. Sejak itu, Barthez aktif mengikuti kejuaraan-kejuaraan Motosport di Perancis dalam berbagai nomor kejuaraan.
Pada awal dekade 2010-an, ia serius menekuni ajang balap mobil. Lebih hebat lagi, Barthez sukses menjadi juara French GT 2013, ajang yang juga diikuti mantan juara dunia F1, Jacques Villeneuve.
Tak hanya itu, di ajang European Le Mans Series, ia juga sukses keluar sebagai juara sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 2014, 2016 dan 2017.
Kiper yang sudah mengkoleksi 87 caps bersama tim nasional Perancis ini mengaku telah tertarik pada Motosport sejak masih menjadi pemain sepakbola. Barthez mengatakan bahwa dia sudah menantikan masa-masa pensiunnya sejak lama untuk segera aktif di Motosport.