Persaingan kompetisi liga sepakbola di beberapa negara eropa tentunya berbeda-beda. Ada yang dominan menguasai, ada juga persaingan yang kompetitif.
Sebagai contoh pada musim 2018/19, liga inggris memunculkan dua klub yang bersaing sangat ketat hingga laga terakhir, Man City akhirnya yang keluar sebagai juara dengan selisih hanya satu poin dari Liverpool.
Begitu kompetitifnya liga primer inggris sangat berbeda jika dibandingkan dengan Liga Eropa lainnya. Musim lalu, Bayern Munchen harus berjuang lebih keras daripada musim-musim sebelumnya, tetapi pada akhirnya FC Bayern mampu mengamankan gelar Bundesliga ketujuh secara berturut-turut.
Sementara di Italia, Juventus meraih trofi Serie A kedelapannya secara berturut-turut pada akhir musim lalu.
Dua tetangga terdekat Inggris, yakni Wales dan Skotlandia juga menyajikan dominasi berkepanjangan di kompetisi mereka, musim lalu, The New Saints merengkuh trofi liga Wales untuk kedelapan kalinya beruntun.
Glasgow Celtic juga melakukan hal yang sama. Tidak puas dengan gelar liga Skotlandia kedelapan, Celtic menambahkan gelar dengan memenangi dua piala domestik, atas pencapaian itu,Celtic meraih treble domestik secara berturut-turut dalam tiga musim.
Sangat Mengesankan melihat pencapaian klub-klub tersebut, tetapi mereka belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan BATE Borisov di Belarusia. Â
Klub yang tidak terlalu populer di eropa, namun mereka adalah kesebelasan yang telah buktikan diri sebagai raja di negaranya sendiri.
Pada 13 Juli 2018, dalam laga kandang, BATE mengalahkan Torpedo-Belaz Zhodino 4-1, sementara Dinamo Brest kalah 2-1 di kandang melawan Dynamo Minsk, yang membuat BATE naik ke puncak klasemen.
Dalam keadaan normal, keunggulan satu poin di paruh musim tidak akan terlalu signifikan, bahkan ketika dipegang oleh tim terbaik sekalipun. BATE Borisov, bagaimanapun, bukan hanya tim terbaik di Belarusia, tetapi mereka adalah klub terkuat dan paling kejam.Â
Pada Desember 2018, Bate Borisov menyelesaikan kompetisi musim tersebut dengan selisih sembilan poin di atas Shakhtyor Soligorsk untuk merebut gelar liga Belarusia yang ke-15.Â
Yang menarik, dari 15 gelar yang telah dicapai, 13 gelar juara diantaranya dilakukan secara beruntun sejak tahun 2006. Dalam rentang waktu yang sama, Liga Primer Inggris, Serie A, dan La Liga masing-masing memiliki tiga pemenang yang berbeda, sementara empat klub berbeda telah memenangkan Bundesliga.
Gelar liga selama 13 tahun beruntun adalah rentetan terpanjang saat ini di sepakbola Eropa. Ditambah dengan dua gelar yang Bate Borisov menangkan pada tahun 1999 dan pada tahun 2002, membuat mereka klub paling sukses di Belarusia.
Hal itu juga berarti mereka telah memenangkan gelar lebih dari setengah perjalanan liga Belarusia itu sendiri. Atau, dengan kata lain, Bate Borisov telah meraih gelar dalam 71,4 persen dari musim mereka berkompetisi di Liga Premier Belarusia. Perlu diketahui bahwa Liga Belarusia dimulai sejak tahun 1992.
BATE Borisov awalnya didirikan pada tahun 1973, dalam perjalanannya mereka berhasil memenangkan tiga kejuaraan era Soviet Belarusia yakni pada tahun 1974, 1976 dan 1979, namun pada 1984 klub dibubarkan.
Meski demikian, 12 tahun kemudian atau tepatnya pada tahun 1996, BATE Borisov didirikan kembali, dan sejak itu mereka telah berubah menjadi klub yang paling menonjol di Belarusia.
Pada 1998, Bate Borisov tampil sebagai runner up liga Belarusia, setahun berselang mereka raih trofi perdananya. Klub yang bermarkas di Borisov Arena ini menambah gelar liga pada tahun 2002.
Dalam sepakbola Belarusia, Bate Borisov mendapat pesaing berat dari Dinamo Minks, klub yang telah berdiri sejak 1927 ini telah torehkan 7 gelar liga Belarusia.
Pada musim 2008/09, BATE Borisov tampil di babak penyisihan grup liga champions eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sebagai klub debutan, penampilan mereka bisa dibilang cukup mengesankan ketika melawan Real Madrid, Juventus dan Zenit Saint Petersburg.
Sepanjang keikutsertaannya di Liga Champions, BATE belum mampu untuk lolos dari penyisihan grup, tapi performa mereka cukup merepotkan para lawan. Terutama BATE pernah mengalahkan Bayern Munchen dengan skor 3-1 di tahun 2012 dan AS Roma 3-2 di musim 2015/16.
Sementara itu, beberapa pemain terkenal yang pernah memperkuat BATE Borisov antara lain adalah Alexander Hleb, Vitali Kutuzov dan Yuri Zhevnov. Mereka bertiga adalah andalan di tim nasional Belarusia.