Antoine Griezmann dan Cristiano Ronaldo menjadi dua nama populer dalam dunia sepak bola. Sama-sama tampil luar biasa baik di level timnas maupun klub, Griezmann dan Ronaldo tak ubahnya menjadi idola para pecinta sepak bola dunia.
Cerita kedua pemain tersebut juga terbilang unik. Griezmann dan Ronaldo sempat menjadi duel terpanas dalam sepak bola Spanyol. Griezmann dengan Atletico nya, Ronaldo dangan Real Madrid nya.
Dalam hal ini, nama Ronaldo jelas menjadi yang paling diunggulkan. Selain karena memang menjadi andalan Real Madrid, Ronaldo, bagaimanapun, merupakan salah satu pemain terbaik dunia saat ini.
Namun ternyata persaingan antar keduanya sempat menimbulkan kekesalan dalam benak Griezmann. Pemain yang kini merumput bersama FC Barcelona selalu “dipaksa” untuk berada di belakang Ronaldo.
Persaingan ketat keduanya pernah terjadi pada laga final Liga Champions tahun 2016. Saat itu, Griezmann menjadi salah satu bintang Los Rojiblancos dan mengantar klub tersebut ke partai final. Di partai puncak tersebut, Griezmann harus berhadapan dengan Real Madrid yang dihuni oleh nama Ronaldo.
Saat itu, Real Madrid makin merajai persaingan di dunia sepak bola, setelah menghajar Atletico Madrid di Stadion Giuseppe Meazza, Milan.
Kedudukan imbang bertahan hingga akhir babak kedua. Karena belum ada pemenang, laga dilanjutkan ke masa extra time.
Di babak tambahan waktu, tak banyak peluang yang tercipta. Para pemain dari kedua kubu terlihat kelelahan dan hal tersebut sangat berpengaruh pada alur pertandingan. Hasilnya, pertandingan harus ditentukan lewat adu pinalti.
Di fase inilah, dewi keberuntungan menjauhi Atletico. Mereka hanya bisa mencetak tiga gol lewat Antoine Griezmann, Gabi dan Saul Niguez. Di sisi lain, lima algojo Madrid sukses menjebol gawang lawan. Sepakan Lucas Vazquez, Marcelo, Gareth Bale, Sergio Ramos dan Cristiano Ronaldo berhasil mengecoh kiper Atletico.
Setelah kekecewaan tersebut, Griezmann juga harus mengakui kehebatan Ronaldo di ajang Piala Eropa 2016. Portugal berhasil merebut gelar juara Euro 2016 setelah mengalahkan Perancis 1-0 di babak final.
Eder menjadi pahlawan bagi Portugal setelah mencetak gol tunggal pada menit 109 di babak kedua perpanjangan waktu. Saat itu, pemenang dilanjutkan dengan extra time karena tuan rumah Perancis dan Portugal tidak berhasil mencetak gol dalam 90 menit pertama.
Ronaldo memang tidak tampil penuh dalam laga final itu. Sang bintang harus keluar lapangan pada menit 25 karena cedera di bagian lutut kirinya. Namun, Ronaldo tak tinggal diam begitu saja. Dari pinggir lapangan, ia terus memberi semangat rekan-rekannya. Ia bahkan sesekali memberikan instruksi agar Portugal bisa merajai Eropa.
Dan, usaha Ronaldo untuk kembali mengalahkan Griezmann pun tak sia-sia.
Kekalahan Griezmann atas Ronaldo tak sampai disitu saja. Pada perebutan trofi Ballon D’or 2016, Antoine Griezmann masuk kedalam daftar tiga besar. Namun lagi-lagi, ia harus bertemu Ronaldo untuk menjadi yang terbaik.
Tapi seperti apa yang sudah diprediksi, Griezmann kembali kalah dari Ronaldo. Pemain asal Portugal memperoleh 745 poin yang membuatnya meraih penghargaan Ballon d’Or 2016. Jumlah poin Ronaldo bahkan lebih dari dua kali lipat ketimbang striker Barcelona Lionel Messi.
Messi yang berada di posisi kedua hanya mendapatkan 319 suara. Sementara itu, Antoine Griezmann dari Atletico Madrid mengumpulkan 198 poin dan berada di tempat ketiga.
Yang terbaru, atau sekitar Maret 2019 lalu, Antoine Griezmann, mengaku dirinya kembali dibuat kecewa oleh sosok Cristiano Ronaldo seusai kekalahan menyakitkan yang diterima Atletico pada babak 16 besar Liga Champions 2018/19 oleh Juventus.
Griezmann terpaksa harus angkat koper terlebih dahulu setelah dikalahkan Juventus dengan skor 3-0 pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Tiga gol yang diciptakan Juventus diborong semua oleh Ronaldo.
Hal ini jelas menjadi pil yang semakin pahit bagi Griezmann.
Menyusul sejumlah kekecewaan tersebut, Griezmann mengaku kalau ia sangat membenci Ronaldo.
“Aku sangat membenci Ronaldo. Ketika aku hampir memenangi sesuatu, Ronaldo selalu datang dan mengambilnya.”
Namun begitu, Griezmann tetap saja menaruh respek pada Ronaldo. Ia mengakui kalau Ronaldo memang pemain yang sangat luar biasa.
“Tapi pada dasarnya, hal itu bukan karena dia telah mengalahkanku di dua final kompetisi penting (Liga Champions, Piala Eropa) dan bahwa dia mencetak hat-trick kemarin melawan kami sehingga opiniku berubah. Aku punya respek yang sangat besar untuk Ronaldo.” ucap Griezmann (via espn)
Untuk Ronaldo sendiri, ia juga memahami kalau Griezmann begitu membencinya. Griezmann, seperti diceritakan Ronaldo, sempat mengucapkan langsung kekesalannya. Momen ini terjadi saat keduanya secara tak sengaja bertemu di Kota Miami, Amerika Serikat, pada Juli 2016 lalu.
Pemain berjuluk CR7 ini menuturkan, Griezmann awalnya tak sadar. Namun saat menyadari keberadaan Ronaldo, Griezmann kemudian menghampiri meja eks pemain Manchester United itu.
Setelah bertatap muka sejenak, sambil jabat tangan, Griezmann mengucapkan kalimat yang menggambarkan ‘kekesalannya’ kepada Ronaldo.
“Cristiano, aku benci kepadamu,” kata Griezmann seperti dikisahkan Ronaldo. (via 90min-football)
Namun Ronaldo tak marah. Sebab, katanya, Griezmann mengatakannya sambil tersenyum. Keduanya kemudian larut dalam perbincangan yang penuh canda.