Seorang pelatih selalu ingin membawa kejayaan bagi tim yang diasuhnya. Mereka yang menjadi otak dari permainan tim rela melakukan apapun demi bisa memberi reputasi terbaik bagi klub yang tengah dibelanya. Maka wajar bila sebuah hal yang tidak diinginkan terjadi didalam lapangan membuat seorang pelatih naik pitam.
Biasanya kemarahan seorang juru taktik hadir karena beberapa pemain tidak memenuhi instruksinya, atau bahkan para pemain yang berlaga diatas lapangan sama sekali tidak mengindahkan seruannya.
Namun apa jadinya jika kemarahan seorang pelatih terjadi hanya karena sebuah jersey. Ya, kejadian ini pernah menimpa pemain berkebangsaan Belanda, Ruud van Nistelrooy.
Hal itu bermula pada sebuah pertandingan bertajuk derby Manchester. Kala itu, tepatnya pada November 2002, Manchester City mampu taklukkan Manchester United dengan skor 3-1.
Kisah itu diungkap oleh eks kapten United, Gary Neville. Neville bercerita kalau dilaga itu Sir Alex Ferguson terus melanjutkan reputasinya sebagai seorang manajer yang mudah emosi. Dan Ruud van Nistelrooy menjadi pemain yang saat itu menerima giliran untuk menjadi “pelampiasan” kemarahan Fergie.
Fergie disebut Neville sudah merasa marah saat MU bermain diluar harapan. Bermain dilaga bergengsi, skuat asuhan pelatih asal Skotlandia hanya mampu sarangkan satu gol melalui aksi Ole Gunnar Solskjaer. Bahkan, saat itu Neville pun dianggap bermain sangat buruk hingga ditarik keluar pada menit ke 47.
Bicara tentang van Nistelrooy, Neville mengungkap bahwa Fergie sangat marah kepada pria asal Belanda akibat sang pemain bertukar jersey dengan pemain Manchester City.
Saat itu, selepas laga derby, Nistelrooy terlihat membawa jersey The Citizen saat melewati lorong menuju ruang ganti. Sesampainya diruang ganti, disitulah Fergie meluapkan segala amarahnya kepada Nistelrooy.
“Aku selalu ingat ketika Nistelrooy menjadi sasaran kemarahan Fergie karena bertukar jersey dengan pemain Manchester City,”
“Saat itu Fergie mengatakan, ‘Kamu tidak boleh memberikan jersey kepada tim lawan. Jersey itu adalah milikku, jersey itu adalah milik klub, dan jersey itu bukan milikmu. Kamu hanya dipinjamkan dan tidak boleh memberikannya kepada tim lain’. tutur Neville (dikutip dari sportbible)
Sejak saat itu, ungkap Neville, para pemain United tidak diizinkan untuk bertukar jersey dengan tim lawan.
Selain berbicara tentang kemarahan Fergie kepada Nistelrooy, Neville juga mengungkap amarah sang manajer kepada eks kiper andalannya, Peter Schmeichel.
Saat itu, Schmeichel menjadi bagian dari tim biru langit yang kandaskan perlawanan Setan Merah. Fergie secara tidak langsung mengutuk sang penjaga gawang yang sudah berani membelot ke kubu rival.
Kemarahan Fergie dianggap wajar oleh Neville. Pasalnya, Schmeichel sempat berkata kepada Fergie bahwa selepas ia membela United, ia akan bermain diklub luar Inggris atau putuskan pensiun. Namun pada akhirnya, dia malah kembali dan membela Manchester City.
“Kalian tidak selayaknya membela City. Begitu pun aku. Aku penggemar Manchester United dan aku tidak akan membela City. Aku tidak bisa bermain untuk Leeds, dan aku tidak bisa bermain untuk Liverpool,” ungkap Neville tentang apa yang dikatakan Fergie (dikutip dari sportbible).