Negeri ratu Elizabeth pernah memiliki sosok garang di depan gawang bernama Gary Lineker. Lineker merupakan striker andalan The Three Lions pada dekade 80-an hingga awal 90-an. Pemain kelahiran 30 november 1960 ini menjalani debutnya untuk timnas Inggris pada tahun 1984.
Lineker lalu bermain di piala dunia 1986 Meksiko dan pulang dengan membawa sepatu emas setelah mencetak enam gol untuk Inggris. Hingga saat ini ia masih satu-satunya orang Inggris yang berhasil meraih gelar pencetak gol terbanyak Piala Dunia.
Sepatu Emas Piala Dunia 1986 hanya salah satu dari banyak prestasi Lineker sebagai pesepak bola. Penghargaan pencetak gol terbanyak liga saja ia raih sebanyak empat kali, tiga di divisi satu dan satu di divisi kedua. Bersama semua klub Eropa yang ia bela, termasuk Leicester City, Lineker tidak pernah tidak juara.
Salah satu momen yang mungkin paling diingat publik sepak bola di Inggris terhadap Lineker adalah Quintrick nya ke gawang tim nasional Spanyol dalam pertandingan persahabatan.
Sebelum Februari 1987, bulan di mana Spanyol dan Inggris bertemu untuk pertandingan persahabatan di Santiago Bernabéu, tidak ada seorang pemain pun yang pernah mencetak empat gol sekaligus ke gawang Spanyol dalam waktu 90 menit.
Tapi hal itu dipatahkan oleh Lineker yang mampu melakukannya dengan hanya waktu 33 menit. Sejak saat itu, dalam hampir tiga dekade tidak ada satu pun pemain yang menyamai prestasinya.
Pada era 1980-an, Spanyol bukan lah tim yang kuat seperti yang kita kenal sekarang. Meski demikian, Quintrick dari Lineker pada 1987 mungkin selamanya akan selalu jadi sorotan tiap kali timnas Spanyol bertemu dengan Inggris.
Pada 18 februari 1987, kedua negara menjalani laga uji coba di stadion bersejarah milik Real Madrid, klub yang dalam tiga minggu sebelumnya dipermalukan oleh Lineker dengan gelontoran tiga golnya bersama Barcelona.
Pada malam di tengah cuaca yang dingin, gawang peter Shilton terlebih dulu dibobol oleh penyerang Real Madrid, Emilio Butragueno pada menit ke-14.
Hanya berselang 10 menit kemudian, Lineker menyamakan kedudukan, Bermula dari tendangan Robson yang membentur tiang gawang, Bola rebound di tendang oleh Hoddle namun masih bisa di selamatkan kiper Spanyol, Andoni Zubizarreta.
Hoddle kemudian berlari mengejar bola dan dengan cerdik memberi umpan ke tiang jauh yang kemudian di selesaikan dengan manis oleh Lineker lewat kepalanya.
Sekitar empat menit kemudian, tendangan bebas Hoddle dari sisi kiri pertahanan spanyol di arahkan ke kotak penalti, beradu duel dengan bek Spanyol, pemain Inggris Viv Anderson mampu menyundul bola, namun bola jatuh ke tanah dan berhasil di sambut Lineker dengan tendangan kaki kanannya. Inggris pun pergi ke ruang ganti dengan keunggulan.
Laga baru berjalan satu menit setelah kick off babak kedua di mulai, Bek Spanyol, José Antonio Camacho berusaha menendang bola ke arah depan, namun tendangannya berhasil di blok kaki kanan Hoddle yang kemudian bola diterima Lineker.
Lineker membawa bola lalu memberinya kepada Beardsley yang bergerak di sisi sayap kanan dan setelah lakukan gocekan Beardsley melepaskan tembakan kaki kiri ke arah gawang Zubizaretta. Bola masih bisa bendung namun kurang sempurna, bola yang melayang di udara kemudian dengan cepat di sambut Lineker dengan kepalanya untuk mencetak gol ketiga.
Lineker yang mengenakan nomor punggung 10 melengkapi kesempurnaan penampilannya di menit ke-56, saat ia kembali membobol gawang Andoni Zubizareta. Gol bermula dari lemparan kedalam oleh Jose Antonio Camacho yang di arahkan ke area pertahanan Inggris.
Namun Anderson berhasil menyundul bola tersebut, bola jatuh ke kaki Beardsley yang dengan satu kali sentuhan lalu mengirimnya kepada Lineker, Lineker tak menyia-nyiakan peluang, setelah berhasil mengecoh dua pemain bertahan Spanyol, ia lalu menendang bola dengan kaki kirinya tanpa bisa di halau Zubizareta.
Menit ke-70, Striker Spanyol asal Sevilla, Ramon Vazquez Garcia menuliskan namanya di papan skor. Kedudukan menjadi 4-2 untuk keunggulan Inggris. Hingga laga berakhir tuan rumah harus akui kemenangan tim tamu.
Usai pertandingan, Andoni Zubizareta mendatangi ruang ganti timnas Inggris dan memuji Lineker sambil berkata “Dasar Gila!”, setelah itu, Zubizareta memaafkan Lineker karena berhasil mencetak hattrick ke gawang Real Madrid dalam duel El Clasico.
Keesokan harinya, Lineker dikagetkan oleh tajuk utama berita surat kabar yang menyatakan dirinya sebagai pahlawan Katalonia. Dalam koran olahraga katalan tersebut termuat judul ‘Pemain Catalan mendapat skor empat!’.
Bagi beberapa orang, Lineker telah melakukan lebih dari sekadar memenangkan pertandingan sepak bola. Namun, bagi seorang pria,hal itu belum cukup. Pernah menjadi perfeksionis, dengan seringai di wajahnya, Bobby Robson berkomentar: “Gary mencetak empat tetapi membentur tiang dua kali. Dia seharusnya memiliki enam! ” (Dikutip dari Thesefootballthemes)
