Tidak bisa disangkal jika nama Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih terbaik yang pernah ada. Ia mampu membawa tim sekelas Porto merajai Eropa hingga menjadikan Inter Milan sebagai tim Italia pertama yang mampu meraih trigelar dalam satu musim kompetisi.
Sebelum dipecat oleh Manchester United, Mou sempat menangani beberapa tim besar Eropa, salah satunya Real Madrid.
Bersama Real Madrid, Mou mampu menunjukkan kelasnya.
Jose Mourinho pernah merefleksikan sihirnya bersama Real Madrid. Mantan pelatih Manchester United ini meraih sukses selama masa tiga tahun di ibu kota Spanyol tersebut.
Ia memimpin Real Madrid dalam meraih gelar La Liga bersama dengan gelar Copa del Rey selama masa jabatannya di klub antara 2010 dan 2013.
Salah satu kasus terburuknya di Real Madrid adalah tentang perseteruan dengan Iker Casillas. Sebelumnya, Casillas yang sekarang memperkuat Porto, membuka luka lama hubungan tak harmonis dengan Mourinho selama di Real Madrid. Casillas mengaku menyesal tidak pernah berkonfrontasi dengan Mourinho.
Kala Mourinho dan Casillas masih di Real Madrid, hubungan keduanya cukup renggang. Casillas kerap dicadangkan Mourinho, padahal statusnya adalah kapten Los Blancos.
Selain itu, berita yang cukup menghebohkan muncul ke permukaan.
Adalah Emmanuel Adebayor. Mantan pemain Arsenal tersebut membuka semua borok Mou saat melatih Real Madrid. Menurut Adebayor, Mourinho hampir ‘membunuh’ semua pemain Los Galacticos, terutama Cristiano Ronaldo.
Menurutnya, jebolan akademi Sporting Lisbon tersebut bekerja bagaikan robot.
Adebayor pernah menghabiskan enam bulan di Real Madrid sebagai pemain pinjaman. Dalam kurun waktu yang termasuk singkat itu, ia menyaksikan langsung bagaimana totalitas Cristiano Ronaldo dalam berlatih.
“Caranya berlatih bersama pemain lain seperti berhadapan dengan anak kecil. Mengumpan menggunakan punggung, mengontrol bola dengan leher. Bahkan, pernah ada satu kali ia menguasai bola selama lima detik dengan hanya satu sentuhan,”
“Begitu pula ketika berada di gym. Tadinya aku pikir, aku dan Sergio Ramos yang paling kuat. Tapi, Cristiano datang seperti orang gila. Kami hanya bisa melakukan gerakan repetisi lima kali. Sementara dia, bisa mencapai 30 kali.”
Meski punya porsi latihan yang lebih baik dari para rekan setimnya, Ronaldo tetap tak lolos dari kritikan pedas Mourinho.
Adebayor mengatakan kalau Mourinho adalah pelatih gila. Gaya melatihnya tidak seperti yang lain. Ia kerap marah dan berteriak ketika ada satu pemain saja yang melakukan kesalahan.
Baginya, The Special One bisa membuat pemain dunia mana pun terdiam.
Saat bertanding, Adebayor kembali melanjutkan ceritanya. Nama besar dan mampu mencetak banyak gol bukan menjadi jaminan seorang pemain lolos dari kritik Jose Mourinho.
“Di Real, kami menang 3-0 di babak pertama. Mourinho lalu masuk ke ruang ganti,”
“Dia menendang kulkas, menendang televisi, melempar air. Dia membunuh semua orang. Aku ingat dia pernah membunuh Ronaldo setelah dia mencetak hattrick.”
“Dia berkata, ‘Semua orang mengatakan kamu adalah yang terbaik di dunia tapi kamu bermain buruk. Tunjukkan padaku jika kamu memanglah yang terbaik’.
Adebayor sama sekali tidak mengerti dengan sikap Jose Mourinho kepada Ronaldo. Pelatih asal Portugal itu disebutnya sebagai orang yang hanya mencari kesalahan tanpa melihat sisi baik dari pemain tersebut.
Namun dibalik cerita yang cukup membuat heran itu, baik Jose Mourinho maupun Cristiano Ronaldo tetaplah menjadi dua sosok luar biasa dalam dunia sepak bola.
Mereka mampu memberi warna dan kisah tersendiri dalam setiap perguliran.