Dalam pertandingan sepak bola, ada saja hal yang membuat semua orang mudah mengingatnya. Seperti misalnya ketika seorang pemain meludah pemain lawan. Ya, kejadian menjijikan ini benar adanya. Bahkan, momen tersebut tidak hanya terjadi hanya satu kali saja.
Pada kesempatan kali ini starting eleven akan menyajikan 7 momen meludah dalam pertandingan sepak bola yang paling diingat dalam sejarah.
1. Frank Rijkaard, Belanda vs Jerman, 1990
Ada banyak cerita soal perseteruan Belanda dengan Jerman Barat di atas lapangan. Salah satu yang paling panas terjadi adalah di babak 16 besar Piala Dunia 1990. Dalam duel sengit di San Siro itu, Frank Rijkaard tertangkap kamera meludahi Rudi Voller.
Perseteruan antara kedua pemain itu akhirnya berakhir dengan keduanya mendapat kartu merah. Hingga kini pun, kedua pemain sama sekali belum mau berdamai. Terutama Voller yang masih sangat sakit hati atas perlakuan meludah yang dilakukan Rijkaard.
2. Lionel Messi, Malaga vs Barcelona, ​ 2008
Meski Lionel Messi dikenal sebagai pemain paling populer di dunia, ia tetaplah manusia biasa. Messi pernah kedapatan meludah ke arah pemain lawan.
Hal ini terjadi pada jornada kesembilan La Liga musim 2008/09. Ketika itu Messi meludah ke arah gelandang Malaga, Duda. Namun, jarak mereka cukup berjauhan dan wasit pun melewatkan peristiwa itu.
3. Papiss Cisse dan Jonny Evans , Newcastle vs Man United, 2014
Striker Newcastle United Papiss Cisse dan bek Manchester United Jonny Evans sama-sama dianggap bersalah oleh Asosiasi Sepakbola Inggris, setelah terlibat dalam insiden saling meludah.
Insiden yang tidak terpuji itu terjadi saat MU menang atas Newcastle di St James Park pada 2015 lalu. Evans membantah telah meludahi Cisse, namun berbeda dengan striker Newcastle yang mengakui perbuatannya dan meminta maaf. Namun FA telah menyatakan bahwa Evans bersalah lewat bukti yang mereka miliki.
Dalam insiden itu, Evans meludah terlebih dahulu dan Cisse membalas dengan tindakan yang sama. Insiden ini memang tidak terpantau oleh wasit Anthony Taulor saat pertandingan, namun terekam dengan jelas di tayangan ulang.
4. Francesco Totti, Italia vs Denmark, 2004
Insiden ludah yang dilakukan Totti terhadap gelandang Denmark, Christian Poulsen terjadi di putaran final Euro 2004 lalu yang berlangsung di Portugal. Alhasil, Pangeran Roma dikenai hukuman larangan tampil dalam tiga pertandingan.
Pangeran Roma itupun mengakui jika ia belum dapat melupakan insiden yang sempat membuat namanya menjadi tercemar. Merasa bersalah atas Poulsen karena kelakuannya, Totti berharap bisa meminta maaf langsung kepada pemain Denmark itu.
5. Patrick Vieira, West Ham vs Arsenal, 1999
Selama memperkuat Arsenal pada periode 1996-2005, Vieira adalah pemain yang paling sering mendapat kartu merah dari para wasit Liga Premier. Tercatat sembilan kali Vieira mendapatkannya.
Salah satu kartu merah Vieira yang paling diingat adalah ketika The Gunners bertanding melawan West Ham United, pada Oktober 1999 silam. Hal buruk disini adalah, seusai diganjar kartu, Vieira meludahi defender The Hammers, Neil Ruddock. Vieira pun diganjar larangan tampil sebanyak enam partai dan denda sebesar 30 ribu pounds.
6. Fabian Barthez, WAC Casablanca v Marseille, 2005
Kiper berkepala plontos, Fabian Barthez, dikenai sanksi larangan bertanding di partai internasional selama enam bulan gara-gara ulahnya meludah wasit Luksemburg, Alain M. Hamer. Momen itu terjadi pada partai persahabatan antara Prancis dan Maroko di Stade Velderome, Marseille, 20 Januari 1999.
Saat itu, Barthez mengaku menyesal namun ia merasa tidak bersalah karena ia tidak meludah ke arah wajah sang wasit.
7. El Hadji Diouf, Celtic v Liverpool, 2003
El Hadji Diouf sepertinya ditakdirkan untuk menjadi pemain yang gemar meludah. Penyerang asal Senegal tercatat melancarkan aksi meludah pemain dalam beberapa kesempatan.
Saat masih memperkuat Liverpool, Diouf meludah seorang suporter Celtic saat kedua tim berlaga di babak perempat final UEFA Cup 2003. Atas ulahnya itu, ia pun mendapat denda dengan jumlah yang tidak disebutkan.
Selain itu, Arjan de Zeeuw merupakan korban lain pada tahun 2004. Insiden tersebut terjadi setelah sang bek mencetak gol tunggal pada partai Bolton melawan Portsmouth. Meski sudah melayangkan permintaan maafnya, Diouf tetap mendapat denda.