• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Tuesday, May 17, 2022
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

John Terry, Seorang Bek Legendaris dan Kisah Tangisannya di Luzhniki

Akhairul Anwar by Akhairul Anwar
July 17, 2019
in CERITA
0 0
0
John Terry, Seorang Bek Legendaris dan Kisah Tangisannya di Luzhniki
Share on FacebookShare on Twitter

Footballovers, Siapa yang tak mengenal John Terry, ia adalah salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki oleh inggris. Karir sepakbolanya hampir 90% dihabiskan bersama klub asal London, Chelsea.

John Terry, lahir pada 7 Desember 1980 di Barking, Inggris. Ia merupakan putra dari pasangan Sue Terry dan Ted Terry. John Terry kecil tumbuh menjadi bocah yang gemar bermain sepak bola. 

Sejak masih remaja, Terry sudah memiliki sikap kepemimpinan yang sangat baik. Ia mampu memimpin rekan-rekannya dalam kondisi apapun. Hal tersebut menjadi catatan penting bagi pelatihnya saat itu.

Pada masa remaja Terry pernah berseragam West Ham United sejak 1991. Pada saat itu ia merupakan seorang gelandang bertahan.

Sebelum akhirnya pada tahun 1995 saat usianya 15 tahun, ia bergabung dengan tim junior Chelsea. Disana Terry berganti posisi menjadi seorang bek.

Setelah bermain untuk tim muda, Terry kemudian dipromosikan ke tim utama pada tahun 1998. Sempat dipinjamkan ke West Ham united pada tahun 2000, ia kembali bermain untuk Chelsea hingga tahun 2017.

Pada musim 2004/05, ia ditunjuk pelatih baru Chelsea, Jose Mourinho sebagai kapten tim, hal itu menyusul pensiunnya Marcel Desailly. Di musim tersebut Chelsea tampil sebagai juara liga primer dengan catatan memecahkan rekor sebagai pertahanan terbaik dalam sejarah sepakbola inggris.  

Perlu diketahui bahwa Chelsea hanya kebobolan 15 gol dari 38 pertandingan. Yang mana John Terry tampil sebanyak 36 laga di liga primer. Selain jumlah kebobolan tersedikit, Chelsea juga membuat hal fantastis yaitu memperoleh jumlah poin 95.

Terry membangun reputasinya di tanah inggris sebagai salah satu bek terbaik pada era 2000-an bersama tandemnya di timnas Inggris, Rio Ferdinand.

Footballovers, sebagai seorang bek, John Terry dianggap memiliki banyak kelebihan. Terry merupakan bek yang yang kuat, ulet, dan memiliki fisik yang mendukung.

Terry juga kerap unggul di duel udara dan dikenal karena tekelnya yang agresif. Selain itu, ia juga pandai menempatkan posisi dan kemampuannya membaca permainan juga layak diberikan apresiasi.

John Terry merupakan satu dari beberapa pemain yang setia kepada satu klub. Selain Terry, nama-nama seperti Francesco Totti, Paolo Maldini, Jamie Caragher, Xavi Hernandes dan Steven Gerrard adalah beberapa pemain yang kesetiaannya kepada satu klub tak perlu diragukan lagi.

Selama 19 tahun memperkuat tim utama Chelsea sejak 1998 hingga 2017, John Terry telah bermain sebanyak 717 pertandingan dan mencetak 67 gol di semua ajang. Ia telah mempersembahkan berbagai trofi untuk The Blues, seperti gelar liga primer, piala FA, liga champions eropa, Liga Europa, Piala Liga inggris, dan Communty Shield.

Tidak hanya itu, berbagai penghargaan individual juga menghampiri john terry, seperti gelar bek terbaik UEFA selama tiga kali, pemain terbaik chelsea dan beberapa yang lainnya.

Ia juga memperkuat timnas Inggris selama sembilan tahun, namun prestasinya bersama The Three Lions tak selalu berakhir indah.

Dalam perjalanan karirnya, tentunya suka dan duka menyelimuti seorang John Terry. Selain kebahagiaan, ia juga pernah merasakan kekecewaan dan kesedihan.

John Terry hanyalah manusia biasa, yang kadang tak luput dari kesalahan. Momen-momen kebahagiaan selama berkarir sebagai pesepakbola tentu saja diiringi dengan momen kesedihan.

Salah satu yang tidak akan pernah dilupakan oleh Terry adalah momen kegagalan di final liga champions eropa melawan manchester united.

Footballovers mungkin masih ingat kejadian tersebut kan?

Ya, Chelsea yang diperkuat John Terry harus bertemu dengan sesama tim inggris, Manchester united pada Final Liga Champions musim 2007/2008. Ini merupakan All-English final pertama di liga champions.

Laga tersebut berlangsung di Stadion Luzhniki, Moskow, sebanyak 67 ribu lebih pasang mata dan jutaan lainnya yang menyaksikan lewat layar televisi di seluruh penjuru dunia, tidak melewatkan laga ini. Ini juga menjadi kali pertama final Liga Champions diselenggarakan di tanah Rusia.

Pada saat itu, Chelsea dan Manchester united adalah dua tim terbaik, tidak hanya di eropa tetapi juga di liga inggris. Di musim itu Manchester united yang dilatih Sir Alex Ferguson berhasil jadi kampiun liga primer, sementara Chelsea berada di peringkat kedua dengan selisih dua poin.

John Terry di pertandingan yang berlangsung di Luzniki pada 21 Mei 2008 itu bertindak kapten Chelsea. Ia tentu saja ingin memberikan yang terbaik untuk klub kesayangannya.

Di bawah arahan Avram Grant, Chelsea menempatkan Didier Drogba sebagai striker tunggal, sementara united menempatkan Wayne Rooney dan Carlos Teves di lini depan dengan sokongan Cristiano Ronaldo di sayap kanan.

Pertandingan berjalan seru sejak menit awal. Manchester United membuka keunggulan terlebih dahulu setelah Cristiano Ronaldo menyarangkan bola ke gawang Petr Cech melalui sebuah sundulan kepala di menit 26. Frank Lampard kemudian membawa Chelsea menyamakan skor jelang babak pertama berakhir.

Pada babak kedua, kedua tim saling bermain menyerang. Namun tak ada gol yang tercipta. Hingga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu pun kedua kesebelasan gagal menambah pundi-pundi gol.

Dibawah guyuran hujan yang membasahi stadion Luzhniki, Laga pun harus dilanjutkan ke adu penalti untuk menentukan pemenang. Dua penendang pertama dari masing-masing kubu berhasil menyarangkan Bola. Kegagalan Ronaldo sebagai penendang ketiga united membuat chelsea diatas angin.

Frank Lampard yang ditunjuk sebagai algojo penendang ketiga berhasil cetak gol. Kemudian Owen Hargreaves dan Ashley Cole sebagai penendang keempat bagi kedua tim berhasil melaksanakan tugasnya.

Harapan united hanya tertumpu pada Nani sebagai penendang kelima, jika tidak gol maka gelar juara milik Chelsea. Namun nani berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dan pada fase mendebarkan inilah sesuatu yang historis terjadi. Saat skor adu penalti adalah 4-4. Kini giliran kapten sekaligus ikon klub, John Terry, untuk mengambil tendangan kelima bagi Chelsea. Apabila berhasil, sudah dipastikan The Blues akan menjadi juara.

Namun footballovers, apa yang terjadi justru diluar dugaan.

Terry mengambil ancang-ancang, berlari untuk menendang bola. Namun kemudian ia terpeleset! apakah bola masuk ? Tidak, bola melebar ke sisi kiri gawang Edwin Van Der Sar.

John Terry tak bisa menyembunyikan kesedihannya, ia sempat memegangi kakinya yang masih sakit karena terjatuh. Para punggawa Chelsea yang sudah bersiap bersorak justru menjadi murung. Sementara para pemain dan penggemar United bersorak karena mereka mendapatkan angin kedua.

Kemenangan Chelsea yang sudah di depan mata sirna. Adu penalti kemudian dilanjutkan ke penendang selanjutnya, di momen inilah kegagalan Nicolas Anelka sebagai algojo ke tujuh Chelsea semakin membuat John Terry larut dalam kesedihan.

Gelar juara liga champions 2007/08 menjadi milik manchester united setelah menang adu penalti 6-5. Ronaldo yang menangis ketika penaltinya gagal kembali menangis ketika timnya berhasil menjadi juara. Bedanya kali ini adalah tangisan bahagia.

Sementara John Terry juga sesenggukan meratapi kegagalannya untuk membawa Chelsea meraih gelar juara tertinggi di kompetisi Eropa. Dibawah guyuran hujan, ia harus rela melihat tim setan merah mengangkat trofi si kuping besar. Ia kemudian ditenangkan oleh rekannya, Frank Lampard.

Stadion Luzhniki, di Moscow Rusia menjadi saksi keluarnya Air mata John Terry. Namun apapun yang terjadi sepakbola memang penuh dengan drama.

Pada akhirnya John Terry meraih trofi liga champions bersama Chelsea empat tahun kemudian setelah mengalahkan Bayern munchen dalam laga final yang berlangsung di Alians Arena.

Itulah footballovers, kisah john terry sebagai bek legendaris dan tangisannya di stadion Luzhniki.

Akhairul Anwar

Akhairul Anwar

Next Post
Pepe Reina: Kiper Terbaik Yang Diselimuti Banyak Ketidakberuntungan

Pepe Reina: Kiper Terbaik Yang Diselimuti Banyak Ketidakberuntungan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 110 Followers
  • 61.3k Followers
  • 163k Subscribers
  • 23.5k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

The Life Story of N’Golo Kante

February 28, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In