Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva merupakan dua pemain yang pernah satu tim. Ibra dan Thiago pernah sama-sama merumput di AC Milan, mereka berada di Rossoneri dalam kurun waktu 2010-2012. Kehadiran mereka mampu mempersembahkan sebuah Scudetto untuk Milan di musim 2010/11.
Setelah menikmati masa-masa indahnya di AC Milan, kedua pemain kemudian hengkang ke Paris Saint Germain di musim panas 2012. Ibra hanya bertahan empat musim di PSG ketika Thiago masih melanjutkan karirnya di klub kaya asal Prancis tersebut.
Di Les Perissien, Ibra dan Thiago sama-sama menjadi pilihan utama sang pelatih. Empat musim bermain disana, Ibra berhasil membukukan 156 gol dari 180 penampilan. Selain itu, mantan striker Inter itu juga membantu PSG meraih total 12 trofi, termasuk empat gelar Ligue 1.
Saat Ibra memutuskan meninggalkan PSG dan bergabung ke MU pada 2016. Thiago Silva masih setia bersama klub asal Prancis, bahkan dirinya masih bermain hingga kini dengan menjabat kapten.
Belum lama ini, Thiago Silva mengaku bahwa Zlatan Ibrahimovic meninggalkan AC Milan untuk PSG pada 2012 lalu gara-gara dirinya.
PSG menegaskan ambisi besar mereka ketika memboyong duo Milan tersebut, dengan langkah itu diyakini banyak pihak sebagai titik awal penurunan prestasi Rossoneri.
Berbicara dengan France Football seperti yang dikutip dari Thesportrush, Thiago mengungkapkan bahwa Ibrahimovic mengancam akan memukulnya jika ia berbohong tentang penandatanganan kontrak dengan PSG.
“Saya ingat Ibrahimovic memanggil saya dan bertanya: ‘Apakah Anda benar-benar meneken kontrak dengan PSG?” kata Silva.
“Saya menjawab: Ya, saya baru saja menandatangani kontrak dengan mereka. Setelah Olimpiade 2012 saya akan tiba di Paris”.
“Lalu ia berkata: ‘Saya tidak bercanda! Jika Anda tidak pergi maka saya juga tidak akan bergabung dengan mereka. Dan jika Anda berbohong, maka saya akan menghampiri Anda!”
Thiago Silva kemudian menambahkan bahwa ia menyakinkan Ibrahimovic, dan pemain bertahan timnas Brasil itu merasa senang Ibra akan menjadi bagian dari proyek besar PSG untuk menguasai Prancis.
“Saya meyakinkan dia dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya senang dia akan menjadi bagian dari proyek ini … Zlatan adalah pria yang fantastis dengan siapa saya berbicara sangat teratur.”
Seperti yang sudah disinggung diawal, Ibrahimovic dan Thiago merupakan bagian dari skuad Milan yang terakhir memenangkan Scudetto Serie A musim 2010/11.
Kepergian dua pemain tersebut dan sejumlah bintang lainnya menandakan awal jatuhnya AC Milan. Banyak penggemar Milan percaya di musim panas 2012 tersebut sebagai salah satu yang mengubah arah masa lalu AC Milan. Karena di ajang serie A, Rossoneri selalu berada di luar posisi tiga besar tiap musimnya. Sebuah pencapaian yang sangat bertolak belakang apabila melihat prestasi mereka di dekade 2000-an.
Para penggemar di Milan juga telah mengecam kepergian para bintangnya. Namun, Thiago Silva tidak menyesali kepindahannya sama sekali. Bahkan, Thiago mengatakan bahwa ia merasa nyaman di Prancis dan menjadikan negara tersebut sebagai rumah keduanya.
“Hari ini, setelah delapan tahun di sini, dengan paspor di saku ku, aku merasa Prancis. Aku bangga dengan ini. Paris bukan tanda kurung. Itu adalah bagian dari hidup saya. Paris ada dalam cerita saya. Tidak ada yang bisa mengambilnya.
“Saya merasa Prancis, di luar paspor. Hari ini, saya orang Brasil, lahir di Rio de Janeiro, tetapi rumah kedua saya adalah Paris. Tidak ada yang bisa mengubahnya. Saya akan menjadi orang Paris seumur hidup.”