Bagi penggemar Manchester United, nama Paul Scholes seharusnya cukup familiar. Perawakannya tidak terlalu besar, berambut pirang, dan sedari dulu dikenal dengan tendangan geledek mematikan. Ia adalah produk akademi Manchester United yang dikenal dengan Class of 92′, seangkatan dengan Ryan Giggs, Gary Neville, Phil Neville, dan juga Nicky Butt.
Kala usianya masih muda, ia biasa menempati pos gelandang serang, bahkan sebagai second striker dalam formasi 4-4-1-1. Scholes, yang lahir pada 16 November 1974, menjalani debut pada 1994. Dua trofi liga champions, sepuluh gelar Premier League, dan tujuh belas tahun kemudian, ia menyatakan pensiun pada akhir musim 2010/11 dalam usia 37 tahun.
Setelah itu, United memberikan penghargaan dan perpisahan spesial pada keputusan Scholes. Pada Agustus 2011, sebanyak 74 ribu lebih penonton memadati Stadion Old Trafford untuk laga perpisahan Scholes dengan United, yang dibelanya selama 17 musim, melawan New York Cosmos. Pemain kelahiran Salford ini memang spesial karena dirinya merupakan didikan akademi United dan hanya membela United sepanjang kariernya.
Selepas pensiun, ia langsung diberi pekerjaan oleh Manchester United. Ia diangkat sebagai asisten pelatih tim cadangan Manchester United. Kala itu, ia melatih dan berlatih bersama pemain-pemain muda, di antaranya adalah Jesse Lingard dan Paul Pogba.
Pada bulan September 2011, sembari berbagi ilmu dengan pemain-pemain muda, ia mulai melahap sesi latihan penuh sebagaimana anggota skuad cadangan lainnya. Fisiknya perlahan menjadi bugar, bahkan ia menemukan kembali gairah bermainnya.
Karena merasa masih sangat mungkin untuk bermain, Scholes lalu mempunyai ide untuk kembali merumput. Meski terdengar gila, ia dengan berani meminta izin kepada Mike Phelan, asisten Sir Alex Ferguson saat itu untuk memperkuat tim utama. Walhasil, Mike Phelan menyambutnya dengan hangat. Ia langsung menelepon direktur klub agar menyiapkan kontrak baru.
Kabar kembalinya Scholes dari pensiun pun sudah diketahui Sir Alex Ferguson.
Hingga tepat pada pertandingan melawan Manchester City, Scholes mengejutkan banyak pihak karena kembali merumput. Sebenarnya, Ferguson lah yang membuat ini nampak seperti kejutan. Pelatih legendaris itu dengan sengaja mendaftarkan nama Scholes secara diam-diam.
Saat itu, Fergie yang sudah diberitahu Phelan perihal kembalinya Scholes langsung mengajak bertemu di Hotel Lowry. Di pertemuan pada hari Sabtu tersebut, Fergie mengkonfirmasi Scholes akan bermain melawan City pada hari Minggu.
Kembalinya Scholes ke tim utama tentu bukan tanpa alasan. Saat itu, skuad utama sedang krisis hasil dan krisis pemain. Deretan gelandang tengah dilanda cedera. Darren Fletcher absen sampai akhir musim. Tom Cleverley menepi sampai Februari. Darron Gibson belum sepenuhnya fit. Menurunkan Anderson pun terlalu berisiko karena ia baru pulih dari cedera lutut.
Fergie sendiri sempat “memaksa” beberapa pemain untuk memainkan peran berbeda, namun gagal. Situasi semakin memburuk pada periode sibuk Natal dan tahun baru. United secara berturut-turut dikalahkan Blackburn Rovers 2-3 dan Newcastle United 0-3.
Di pertandinga melawan Manchester City, Scholes masuk menggantikan Luis Nani pada menit 59 dalam keadaan United unggul 3-0. City saat itu bermain hanya dengan sepuluh orang setelah Vincent Kompany dikartu merah pada menit 12. Akan tetapi, Scholes yang jadi berita utama justru melakukan blunder. Umpannya yang lemah diserobot Sergio Agero untuk mencetak gol.
Namun beruntung, skor akhir adalah 3-2 untuk kemenangan Manchester United.
Di pertandingan tersebut, ada cerita unik lainnya. Scholes lupa menyiapkan sepatu dan harus membeli terlebih dahulu di sebuah toko.
Biasanya Scholes memakai sepatu Nike untuk bermain. Namun pemain bertinggi 170 cm itu bingung karena kontraknya sudah habis dengan merek sepatu asal Amerika Serikat tersebut, terutama setelah dia pensiun.
Hal itupun membuatnya harus membeli sepatunya sendiri. Akhirnya beberapa jam sebelum pertandingan, dia membeli sepatu Nike berharga murah di toko olahraga terdekat.
“Aku harus memilih sepatu jadi aku mendatangi toko olahraga lokal untuk membeli sepasang sepatu murah seharga 50 paun (sekitar 650 ribu rupiah). Aku tak punya sponsor. Kami tak bisa memberi tahu Nike karena akan aneh jika mengetahui ternyata aku kembali bermain,” ungkap Scholes. (dikutip dari sportbible)
Pada sisa musim Liga Primer 2011/12, Scholes tercatat bermain sebanyak 21 kali dengan 17 di antaranya di liga. Tak sampai di situ, dia kemudian melanjutkan masa comeback-nya dengan mengabdi untuk satu musim lagi bersama Setan Merah. Scholes akhirnya benar-benar memutuskan pensiun pada Mei 2013, dengan total catatan bermain sebanyak 718 pertandingan.