Siapa yang tak kenal dengan Thiery Henry (DIBACA ; ONGRY) ? pesepakbola asal Prancis ini merupakan salah satu penyerang mematikan yang pernah hadir di kancah persepakbolaan dunia.
Selama 20 tahun karir profesionalnya, Henry telah bermain di lima klub berbeda. Setelah melakukan debut bersama AS Monaco Henry mengakhiri karir bersama New York Red Bulls di MLS Amerika serikat.
Kecuali Juventus, Henry telah merasakan kesuksesan bersama klub yang dibelanya, saat di AS Monaco ia membawa klub menjadi juara Ligue 1 musim 1996/97, kesuksesan lain ia alami saat merumput bersama Barcelona sejak 2007 hingga 2010, tidak hanya di level klub Henry juga berprestasi bersama Tim nasional Prancis.
Namun tak boleh dilupakan bahwa Henry mencatatkan prestasi yang sangat luar biasa ketika berlaga di Negeri tiga singa bersama Arsenal.
Dalam karir sepak bolanya, Arsenal adalah tempat yang nyaman bagi Henry. Bersama The Gunners, nama Henry melambung. Berbagai pencapaian mengagumkan pun berhasil ditorehkannya ketika berseragam Meriam London.
Henry benar-benar menjadi bintang di klub yang bermarkas di Emirates Stadium tersebut. Sejak lakukan pertandingan pertamanya bersama Arsenal pada 1999, gol demi gol ia ciptakan, catatan 369 pertandingan dan mencetak 228 gol pun membuatnya berstatus raja Gol Arsenal sepanjang masa, penyematan sebagai ‘Legenda Arsenal’ pun layak diberikan kepadanya.
Selain jumlah Gol yang banyak, Henry juga membuat publik Emirates bangga karena tim kesayangannya mampu raih beberapa trofi. Tercatat dua gelar Piala FA, dua trofi Communty Shield dan dua titel Liga Primer berhasil dipersembahkan Henry untuk Arsenal. Uniknya Arsenal belum mampu lagi raih trofi liga primer setelah kepergian Henry
Namun semua tinta emas yang telah digoreskan Henry bersama Arsenal atau pun saat membela Blaugrana tidak akan terjadi saat dirinya jadi memperkuat Real Madrid kala masih muda dulu.
Sebelum bermain untuk meriam london, tahukah kamu footballovers bahwa Henry nyaris menjadi pemain untuk klub ibukota Spanyol tersebut.
Hal itu pernah diungkap langsung oleh Lorenzo Sanz. Ia mengungkapkan hal tersebut ketika berbicara dalam program televisi Portugal, Idolos. Sanz yang merupakan Mantan Presiden Real Madrid mulai pada tahun 1995 ini mengungkapkan bahwa ia hampir membawa Henry ke Santiago Bernabeu.
Pada saat itu Real Madrid ingin mendatangkan Henry yang masih membela AS Monaco. Kesepakatan kala itu pun telah disetujui Henry dengan menandatangani kontrak.
Akan tetapi, ketika pria asal Prancis itu akan di bawa ke Madrid, tiba-tiba ayahnya mengatakan Henry tidak bisa pergi. Pasalnya orangtua Henry begitu takut kepada presiden Monako saat itu sehingga mereka tak mengizinkan Henry pergi.
“Henry bermain di Monaco, kami meyakinkan dia untuk menandatangani dengan kami dan dia menandatangani kontrak. Ketika kami membawanya ke pesawat untuk datang ke Madrid, sang ayah tiba dan mengatakan dia tidak bisa pergi dan dia takut pada presiden Monaco,” ungkap Lorenzo Sanz (dikutip dari Sportsindiashow)
Lorenzo Sanz melanjutkan dengan menambahkan: “Saya mengatakan kepadanya untuk tidak perlu khawatir, bahwa saya akan memperbaikinya, tetapi pada akhirnya, tidak, tidak, tidak, dan operasinya kacau. Tetapi dengan kontrak masih ditandatangani.” (Dikutip dari Today).
Henry kemudian memang pergi, tetapi untuk bergabung dengan klub Serie A Juventus di mana ia bertahan hanya setahun sebelum Arsene Wenger mengontraknya.Â
Dan banyak yang membuat Lorenzo Sanz kecewa, Henry pergi ke Spanyol setelah tinggal selama 8 tahun dengan tim London utara – namun untuk bergabung dengan rival Real Madrid, ​​Barcelona.
Selain Henry, Sanz juga mengungkapkan bahwa ia nyaris membawa Messi ke Madrid. Sanz mengatakan pemain yang kini menjadi pemain penting di Barcelona itu mempunyai pilihan untuk bergabung dengan Real Madrid saat dibawa ke Spanyol. Namun, orang yang membawa Messi pada saat itu akhrinya memilih Barcelona daripada El Real.