Gonzalo Higuain terkenal sebagai salah satu penyerang mematikan di persepakbolaan Eropa. Berkat kehebatannya tersebut, Higuain menjadi striker yang sangat diperhitungkan bagi pertahanan lawan. Banyak pemain belakang yang bertekuk lutut dibuatnya. Gol demi gol bergelontoran dari kaki kanan, kiri, juga kepala.
Nama Higuain mulai bersinar terang saat memperkuat raksasa Spanyol, Real Madrid pada 2007. Selama enam musim membela Los Blancos, Higuain telah torehkan 121 gol dari 264 pertandingan di semua kompetisi. Selain itu,ia juga raih enam trofi bersama Madrid.
Setelah keluar dari Santiago Bernabeu, Higuain kembali menunjukan performa cemerlang bersama Napoli, pemain berjuluk el pipita itu membukukan 91 gol dari 146 penampilan di semua ajang selama tiga musim karirnya di klub yang bermarkas di San Paolo.
Ketajaman Higuain tak sampai disitu, saat pindah ke Juventus, Higuain juga menunjukan performa yang sama seperti di klub sebelumnya.
Selain Gol, mantan penyerang timnas Argentina dengan torehan 75 caps dan 31 gol tersebut juga sering meraih prestasi gemilang bersama klubnya.
Kecuali AC Milan dan klub pertamanya River Plate Higuain mampu membawa Real Madrid, Napoli, Juventus, bahkan saat dipinjamkan ke Chelsea diparuh kedua musim 2018/19, ia masih merasakan manisnya gelar juara, yakni trofi Europa League di musim tersebut.
Namun siapa sangka, dibalik karirnya yang cemerlang ternyata ada kisah mengharukan yang pernah dialami penyerang yang kini berusia 31 tahun tersebut. Kisah itu hadir pada tahun 2016 yang lalu atau setelah dirinya sudah tidak lagi bersama Napoli.
Diceritakan oleh Higuain pada awal tahun 2019 silam, ia mengungkap fakta tersembunyi terkait kisah hidupnya di masa lampau di saat kariernya sebagai pesepakbola berada di ujung tanduk karena suatu alasan.
Higuain menceritakan, bahwa pada tahun 2016, ia sempat memutuskan untuk pensiun dini dan menanggalkan statusnya sebagai salah satu pemain papan atas Eropa demi merawat ibunya yang tengah jatuh sakit.
Higuain memang sangat dekat dengan ibunya. Meski demikian, ia sempat tak tahu kalau ibunya sakit parah. Hal ini terjadi ketika ia membela Timnas Argentina di Copa Amerika 2016. Higuain mengaku baru dapat kabar kalau ibunya sakit setelah laga final antara Argentina melawan Chile.
“Aku segera memutuskan bahwa aku harus berhenti bermain sepak bola agar bisa menjaga ibuku. Aku curiga ada yang tidak beres di rumah selama Copa America, tetapi masih sangat mengejutkan ketika saya diberi tahu yang sebenarnya,” kata Gonzalo Higuain (Dikutip dari Sportible).
Higuain, yang mengetahui kabar ibunya sakit saat berlaga di final Copa America 2016, mengaku bahwa pikirannya seketika saat itu teralihkan kepada sang ibu. Ia pun juga mengaku bahwa hasrat bermain sepak bola sempat hilang dari dirinya karena peristiwa itu.
“Aku merasa bersalah, karena aku bermain di final itu tanpa mengetahui keadaannya. Seluruh dunia ku hancur pada saat itu. Aku tidak tertarik pada hal lain selain ibuku. Aku mengatakan kepadanya bahwa aku sudah selesai dengan sepak bola dan jika itu tergantung padaku, aku akan berhenti bermain.”Ujarnya lagi (Dikutip dari Sportible).
Namun, saat ibunya mendengar bahwa Higuain akan pensiun dari dunia sepakbola demi merawatnya, sang ibu justru melarang anaknya tersebut untuk mengakhiri karirnya lebih cepat, karena masih ingin melihat putranya itu berlaga di lapangan hijau.
Diceritakan oleh Higuain bahwa ibunya sangat bahagia ketika melihat dirinya bermain sepakbola. Sang ibu juga memotivasi Higuain untuk tidak pernah menyerah terhadap keadaan. Akhirnya sang ibu meminta Higuain untuk tetap melanjutkan karirnya. Permintaan itupun di turuti oleh Gonzalo Higuain.
Menurut Higuain, baginya yang terpenting adalah keluarga dan kerabat. Setelah itu, barulah sepak bola. Higuain juga mengatakan bahwa orang lain harus memahami itu semua.
Pasca menginginkan pensiun dari permainan si kulit bundar, Higuain lalu berlabuh ke kota Turin guna memperkuat klub barunya, Juventus. Di musim pertamanya, Higuain mampu mencetak 32 gol, namun musim keduanya bersama si nyonya tua terjadi penurunan performa, ia hanya catatkan total 23 gol dari 50 penampilan.
Hingga di musim selanjutnya, Higuain dipinjamkan ke AC Milan, lalu kemudian di pinjamkan ke Chelsea.