Manchester City harus memastikan gelar juara Liga Inggris hingga pekan terakhir. Persaingan dengan Liverpool disebut sebagai yang paling berat.
The Citizens mengunci gelar juara Liga Inggris setelah memetik kemenangan 4-1 atas Brighton & Hove Albion. Dalam pertandingan di Amex Stadium, Sergio Aguero, Aymeric Laporte, Riyad Mahrez, dan Ilkay Gundogan sukses menjadi penentu kemenangan.
Dengan tambahan tiga angka ini, City pun finis dengan raihan 98 poin. Mereka unggul satu poin dari Liverpool, yang terus mengejar dalam persaingan gelar hingga pekan terakhir.
City pantas puas dengan raihan kali ini. Sempat tertinggal tujuh poin dari Liverpool, tim asuhan Josep Guardiola mampu membalikkan keadaan hingga menyalip Liverpool di saat-saat terakhir.
Ya, ketika menjadi juara di paruh musim, Liverpool unggul tujuh poin dari Manchester City yang saat itu berada di tempat ketiga. Posisi kedua ditempati Spurs dengan selisih enam poin. Perlu dicatat bahwa Liverpool belum sekalipun menelan kekalahan. Mereka sukses mendulang 16 kemenangan dan 3 hasil imbang.
Dikatakan oleh Guardiola, momen tersebut merupakan yang paling menegangkan baginya. Apalagi City harus bertemu Liverpool di pekan ke 21. Bayangkan saja, jika saat itu City kalah, maka jarak antara kedua tim melebar hingga 10 poin.
Dengan segala keyakinan dalam kondisi gugup, Pep Guardiola akhirnya mampu memenangkan laga dengan skor 2-1. Momen tersebut bisa dibilang menjadi momen kunci Manchester City untuk mengejar Liverpool.
Setelah sempat takluk dari Newcastle United, City mampu menyapu bersih 14 laga sisa dengan kemenangan. Di sisi lain, Liverpool terpeleset saat melawan West Ham United.
Secara total, Liverpool telah kehilangan 17 poin musim ini. Sementara City, mereka hanya kehilangan 16 poin. Meski hanya menelan satu kekalahan, raihan 97 poin hanya menjadi catatan sejarah yang kurang membanggakan.
Liverpool harus rela berada di tempat kedua dengan menjadi satu-satunya kesebelasan yang meraih 97 poin namun gagal juara. Unggul hanya satu angka dari Liverpool, City pun keluar sebagai juara dan mampu mempertahankan gelar Premier League yang sudah mereka raih dimusim sebelumnya.
Dalam perjalanan meraih gelar juara, ada beberapa kunci yang menjadi alasan mengapa tim asuhan Pep Guardiola layak pentas di panggung tertinggi Premier League.
Kunci juara yang pertama adalah tentunya tentang 14 kemenangan beruntun. Yang kedua adalah tentang penampilan luar biasa Raheem Sterling.
Tak bisa disangkal jika peran Sterling terhadap City sangatlah vital. Ia mampu menjadi penghubung atau bahkan pencetak gol yang kapan saja bisa membombardir gawang lawan.
Dengan raihan 17 gol dan 10 assist, sangat pantas bila Sterling diganjar dengan penghargaan pemain muda terbaik musim ini.
Selain Raheem Sterling, Bernardo Silva juga layak disebut sebagai pamain kunci The Citizens musim ini. Meski di awal musim permainannya biasa saja, Bernardo Silva mampu berkembang bersama Sergio Aguero dan Raheem Sterling.
Ia juga menjadi pengganti sepadan De Bruyne yang dilanda cedera. Kehadirannya membuat City tak terlalu kehilangan sosok bintang Belgia itu.
Lalu ada kehadiran Gundogan yang juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Tampil sebanyak 31 laga musim ini, Gundogan sukses menjawab kepercayaan pelatih yang memintanya untuk menggantikan peran Fernandinho.
Yang terakhir tentunya adalah Sergio Kun Aguero. Jika kalian bertanya siapa penyerang terbaik yang dimiliki City, maka Aguero adalah jawabannya. Dengan gelontoran 21 gol musim ini, Aguero mampu menjadi sosok sentral di lini serang tim.
Ia mampu mengemban tugas dengan baik dan terus tampil konsisten selama beberapa musim terakhir.
Selain peran dari beberapa pemain yang menjadi kunci keberhasilan tim, jangan lupakan pekerjaan yang telah dilakukan Pep Guardiola.
Kunci keberhasilan Manchester City mempertahankan gelar tentu tak bisa dilepaskan dari peran besar Pep Guardiola sebagai juru taktiknya. Ia mampu melakukan penyegaran dan membuat klub yang merupakan rival sekota Manchester United ini punya karakter permainan.
Pep begitu lihai menjalankan taktik yang diusungnya dalam setiap laga. Pelatih asal Spanyol itu juga dinilai cukup mumpuni karena mampu memanfaatkan dan memaksimalkan para pemainnya di setiap lini.