Footballovers, Perkembangan sepakbola tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan pemain yang memainkan permainan ini di lapangan hijau, jadi dalam sepakbola, memang fokus utama yang harus di perhatikan adalah para pemain.
Pemain merupakan faktor utama olahraga sepakbola yang sejak dahulu bersama-sama mengembangkan permainan ini hingga kepada tingkatan seperti sekarang.
Sebuah tim sepakbola juga harus berperan aktif dalam mengembangkan karir seorang pemain. Jangan sampai terjadi lagi kasus kesengsaraan bahkan kematian pesepakbola akibat gajinya yang berbulan-bulan tidak dibayarkan oleh manajemen klub.
Jika terjadi hal-hal yang tidak mengenakan di hati para pemain, maka dikhawatirkan si pemain tersebut akan melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian bagi klub. Yang sering terjadi, si pemain akan mogok latihan atau tak ikut dalam pertandingan. Tentunya hal ini sangat merugikan bukan ? terlebih jika pemain yang mogok tersebut adalah pemain penting.
Bicara tentang aksi mogok pemain, belum lama ini, tepatnya bulan juni 2019 publik sepakbola dunia cukup dikejutkan oleh pemain Arsenal, Laurent Koscielny. Koscielny menjadi sorotan karena menolak ikut dalam rombongan tur pramusim The Gunners ke Amerika Serikat.
Aksi tersebut dilakukan sebagai perlawanan terhadap klub berjuluk meriam london itu karena menolak melepaskannya musim panas 2019 lalu.
Laurent Koscielny merupakan salah satu pemain paling loyal di Arsenal. Ia bergabung dengan klub yang bermarkas di Emirates Stadium pada tahun 2010, itu artinya sudah sembilan tahun ia menghabiskan waktunya dengan bermain bagi meriam london. Ia sudah bermain dalam 353 pertandingan dan mencetak 27 gol di semua ajang.
Kini di usianya yang sudah 33 tahun, ia merasa sudah saatnya pulang ke negaranya, Prancis. Terlebih klub Rennes dan Bordeaux, menghubunginya. Oleh karena itu, Koscielny meminta dilepaskan secara free transfer atau bebas transfer.
Namun footballovers, Permohonan pemain kelahiran 10 september 1985 ini ditolak The Gunners dengan alasan karena sang pemain masih punya sisa kontrak satu musim lagi hingga 2020. Tapi, Arsenal dikabarkan siap melepas Koscielny jika ada yang mau membayar 10 juta paun atau sekitar Rp 175 Miliar.
Penolakan Arsenal membuat Koscielny berang sehingga ia melakukan aksi mogok bermain sebagai bentuk protes.
Footballovers, tahukah kamu bahwa selain kasusnya Koscielny yang meminta ingin dilepas ke klub lain, ada juga beberapa alasan lain yang membuat para pemain mogok bertanding atau latihan,alasan itu diantaranya disebabkan oleh tunggakan gaji kepada si pemain, dan pemain biasanya akan mogok latihan atau bertanding, umumnya hal ini sering terjadi di Indonesia.
Kemudian faktor lainnya adalah keputusan wasit yang dirasa berat sebelah, kalau yang ini biasanya terjadi saat pertandingan, yang mana jika seorang wasit di rasa berat sebelah maka sebuah tim tidak akan melanjutkan pertandingan dan tentunya masih banyak lagi alasan lain yang membuat pemain enggan bertanding atau berlatih.
Selain Laurent Koscielny, Aksi seperti itu sudah lumrah dilakukan pemain untuk menuntut dirinya dijual termasuk di sepakbola inggris. Nah Footballovers, berikut ini adalah beberapa pemain yang juga pernah melakukan “pemberontakan” terhadap klub mereka.
Paul Scholes
Paul Scholes termasuk pesepakbola favorit banyak orang, namun ia juga dikenal dengan aksi mogok bermain. Pada tahun 2001, sebagai bentuk protesnya kepada pelatih, Sir Alex Ferguson ia menolak bermain dalam pertandingan Piala Liga. Pemain yang telah pensiun di tahun 2014 itu kemudian mengakui bahwa ia beruntung tidak dipecat oleh Ferguson karena perilakunya tersebut.
Dimitar Berbatov
Striker Tim nasional Bulgaria yang dikenal cukup brilian itu pada awalnya menolak untuk tampil membela klubnya, Tottenham Hotspur melawan Newcastle United pada Oktober 2007. Ini lantaran ia tidak senang dibangku cadangkan secara terus menerus.
Setahun berselang, ia kembali melakukan pemogokan. Kali ini berkaitan dengan keinginannya pindah ke Manchester United pada awal musim. Keinginannya pun terwujud hingga akhirnya ia bersama tim yang dibelanya memenangkan dua gelar liga primer. Berbatov membuktikan bahwa dengan melakukan mogok bermain, bisa mewujudkan harapannya.
Carlos Tevez
Striker yang kini berusia 35 tahun ini membuat kontroversi saat menolak masuk ke lapangan sebagai pemain pengganti dalam laga Manchester City melawan Bayern Muenchen di ajang liga champions pada tahun 2011 silam. Ulah sang pemain membuat berang pelatih City kala itu, Roberto Mancini, yang berbuntut konflik antara keduanya.
Tevez bahkan melakukan aksi mogok di pertengahan musim 2011/12 dengan berlibur di rumahnya di Buenos Aires, Argentina. Aksi tersebut membuat gajinya dipotong hingga lebih dari 9 juta paun atau sekitar Rp 155 Miliar.
Tevez akhirnya kembali ke Ettihad Stadium pada Februari 2012 dan membantu City memenangi gelar Liga Primer di akhir musim. Ia bertahan di klub itu hingga Juni 2013 dengan menorehkan catatan 73 gol dari 148 laga di semua ajang.
Clint Dempsey
Dempsey merupakan salah satu pemain yang cukup bersinar di liga inggris, bersama Fulham, Dempsey mampu bermain gemilang dan mencetak banyak gol. Bahkan pada musim 2009/10 ia membantu Fulham tampil di final Piala UEFA.
Ia sempat menjadi incaran Liverpool, Aston Villa dan Spurs. ia lalu tidak tampil untuk Fulham dalam empat pertandingan pertama mereka di tengah desas-desus kepindahannya. Pelatih Fulham Martin Jol mengakui bahwa Dempsey menolak untuk bermain dalam pertandingan pembukaan musim 2012/13 melawan Norwich City, karena ingin pindah ke Liverpool.
Raheem Sterling
Hingga saat ini, Sterling masih jadi musuh bagi publik Anfield. Ini tidak terlepas dari ulah winger tim nasional Inggris itu saat menuntut Liverpool FC menjualnya kepada The Citizen pada 2015. Sterling yang saat itu baru berumur 20 tahun menolak mengikuti tur pramusim The Reds ke Asia dan Australia. Aksi ini membuahkan hasil karena kemudian ia dilepas ke Man City pada 12 Juli 2015 dengan nilai transfer 50 juta paun atau sekitar Rp 865 Miliar.
Dimitri Payet
Gelandang serang berusia 32 tahun ini pernah menjadi idola suporter West Ham United lantaran aksi impresifnya di klub itu pada musim 2015/16. Payet juga tampil gemilang bersama timnas Prancis di Piala Eropa 2016 sehingga dirinya jadi incaran sejumlah klub besar.
Sang pemain sendiri mulai tidak betah pada musim keduanya di Inggris dan meminta dijual kembali ke klub lamanya, Olympique Marseille. Tapi, tuntutan itu ditolak pihak West ham sehingga membuat Payet melancarkan aksi mogok. The Hammers pun akhirnya menyerah sehingga menjual Payet ke Marseille pada musim panas 2017.
Diego Costa
Penyerang asal Spanyol ini pernah sukses bersama Chelsea FC sebelum terlibat perseteruan dengan pelatih Antonio Conte pada Januari 2017. Konflik memuncak pada Juni 2017 saat sang pelatih memberi tahu Costa lewat SMS bahwa dirinya tidak punya masa depan di Stamford Bridge.
Pemain 30 tahun itu memilih tinggal di negeri orang tuanya, Brasil, dan tidak mengikuti program pra musim The Blues. Costa akhirnya menuntut dijual kembali ke Atletico Madrid. Tapi, kesepakatan transfernya baru dibuat setelah bursa transfer musim panas 2017 ditutup. Buntutnya, Costa “menganggur” selama enam bulan sebelum bergabung dengan Los Rojiblancos pada paruh kedua musim 2017/18.
Riyad Mahrez
Gelandang asal Aljazair ini berperan penting dalam sukses Leicester City memenangi gelar Liga Primer musim 2015/16. Selang dua tahun kemudian, Mahrez ingin pergi. Tapi, The Foxes menolak tawaran Manchester City pada Januari 2018. Sang pemain pun meradang dan mogok latihan selama dua pekan.
Meski membuatnya di denda 240 ribu paun atau sekitar Rp 4,5 Miliar, aksi tersebut terbukti efektif. Terbukti, Leicester City akhirnya menjual pemain 28 tahun itu ke City pada akhir musim 2017/18. Keputusan The Foxes juga tidak terlepas dari tingginya uang yang disodorkan The Citizens sebesar 60 juta paun atau sekitar Rp 1 Triliun lebih. Angka itu menjadikan Riyad Mahrez sebagai pemain Afrika termahal.
Nah itulah Footballovers, kisah Laurent Koscielny dan para pemain lain yang mogok di sepakbola inggris. Silakan bagi kamu yang mengetahui para pemain mogok lainnya di sepakbola inggris, bisa tulis di kolom komentar ya.