Jika mendengar nama Lionel Messi, pasti kita semua akan tertuju pada skill dahsyat dan kelincahan menawan ala Negri Tango. Ya, Messi memang dikenal sebagai seniman sepak bola yang pandai mengukir permainan indah diatas lapangan.
Meski memiliki postur yang relatif kecil, Messi tetaplah Messi. Pria lincah yang akan selalu menampilkan performa luar biasa. Baru baru ini saja, ia resmi pecahkan rekor luar biasa.
Lionel Messi saat ini tercatat sudah menggeser Iker Casillas dalam hal jumlah kemenangan yang diraihnya di La Liga. Kemenangan atas Atletico Madrid di jornada 31 La Liga 2018/19 membuat Messi sudah meraih total 335 kemenangan di Liga Spanyol. Jumlah ini melewati rekor Casillas yang cetak 334 kemenangan bersama Real Madrid.
Lionel Messi hanya membutuhkan 447 laga untuk mencetak reko tersebut. Catatan ini diraih Messi jauh lebih singkat ketimbang Iker Casillas yang mencatatkan 334 kemenangan dalam 510 pertandingan.
Meski terlihat biasa, namun ada arti yang amat mendalam dibalik selebrasinya itu.
Selebrasi yang sudah melekat dalam dirinya ini juga beberapa kali diikuti oleh sang anak saat berhasil mencetak gol. Messi memiliki tiga anak yang semuanya laki-laki. Anak pertama, Tiago, sudah mulai menunjukkan tanda-tanda menyukai sepakbola meski baru saja masuk sekolah. Dan dialah putra yang kerap “berselebrasi” itu.
Messi kemudian menjelaskan bahwa selebrasi yang dilakukannya adalah untuk mengenang sang nenek, Celia. Messi sangat mencintai neneknya yang meninggal sebelum sempat melihatnya menjadi pemain profesional.
“Aku tak pernah melupakan nenekku, Celia. Selebrasi itu aku lakukan sebagai bentuk terima kasih untuknya. Juga kepada Tuhan atas semua yang sudah Dia berikan kepadaku,”
“Bukan cuma anugerah dalam hal sepakbola, tetapi dalam kehidupanku. Tapi aku memang selalu mengingat Nenek Celia.”
Menurut Luca Caioli yang sudah menulis biografi mengenai Messi, seorang pelatih di kampung halaman La Pulga sempat merasa khawatir karena sang pemain terlalu kecil untuk bersaing dalam sebuah pertandingan. Hal itulah yang pada akhir membuat sang pelatih enggan untuk memainkan Messi.
Akan tetapi, sang nenek lah yang dilaporkan telah mengatakan kepada pelatih agar percaya pada potensi cucunya. Ketika itu, neneknya berujar,
“Tempatkan ia dan kalian bakal melihat seberapa bagus anak kecil itu bermain.”
yang kemudian dijawab,
“OK, namun aku akan menempatkannya di dekat tepi lapangan, sehingga saat ia menangis, kamu bisa langsung mengambilnya sendiri.”
Namun setelah Messi ditempatkan di lapangan, hal luar biasa terjadi. Ia tampil lebih baik dari yang lain dan dinilai punya kualitas luar biasa.
Bahkan sejak momen itu sang pelatih yakin, Messi akan jadi pesepakbola yang belum tentu hadir dalam setiap 10 tahun sekali. Setelah pertandingan itu, Messi terus bermain bersama Tim 1986 yang dikhusukan untuk pemain-pemain kelahiran 1986, racikan sang pelatih.
Messi mendapat kesempatan bermain di tim yang lebih tua karena memiliki skill lebih baik ketimbang pemain yang lebih tua.
“Dia lahir tahun 1987, namun bermain di tim 1986. Dia sangat menonjol dan mampu mencetak empat sampai lima gol di setiap pertandingan,” kata sang pelatih tentang Lionel Messi.
Berkat “usaha” sang nenek itulah Messi akhirnya bisa menjadi pemain luar biasa seperti sekarang. Dengan mengangkat kedua tangan kearah langit, Messi berharap jika sang nenek melihatnya yang saat ini sedang menguasai persepak bolaan dunia.