Marc Bartra menjadi salah satu talenta terpopuler asal Spanyol. Lahir di Sant Jaume dels Domenys, Tarragona, di region Catalonia, Bartra kecil bergabung dengan tim junior Espanyol sebelum pindah ke La Masia, akademi FC Barcelona. Ia dipromosikan ke kasta senior, Barcelona B, pada tahun 2009.
Setahun setelahnya, Bartra jalani debut bersama La Blaugrana. Sejak saat itu, Bartra mulai menjalani sejumlah pertandingan dan dipersiapkan untuk mengisi tim utama FC Barcelona.
Pep Guardiola yang masih membesut Barca melihat Bartra sebagai salah satu talenta terbaik La Masia. Ia punya permainan menarik dan dianggap layak bergabung dengan Lionel Messi dan kolega.
Hingga tepat pada musim 2012/13, Bartra bergabung dengan tim utama secara permanen. Namun sayang, saat Pep Guardiola hengkang dan menempatkan nama Tito Vilanova sebagai pengganti, Bartra tidak terlalu mendapat banyak kesempatan. Vilanova lebih cenderung memilih Javier Mascherano, Alex Song, dan Adriano di posisi bek tengah maupun bek kanan..
Di era Tata Martino, nasib Bartra semakin tak jelas. Ia bahkan sampai menjadi pilihan ketiga atau keempat di tim utama Barcelona. Hal serupa juga dialami Bartra saat Barcelona dilatih Luis Enrique.
Meski dicintai, Bartra coba bersikap realistis. Ia ingin mendapat waktu bermain yang cukup, dan hengkang dari FC Barcelona menjadi solusi paling ideal saat itu.
Bartra yang menaruh nama Barcelona dalam CV nya lalu pindah ke Borussia Dortmund pada musim panas 2016 demi mendapatkan kesempatan bermain. Ia mengikuti rekan-rekan seangkatannya yang lebih dulu hengkang demi tujuan yang sama. Para anggota ‘genersi hilang’ La Masia ini antara lain Martin Montoya, Oriol Romeu, dan Thiago Alcantara.
Saat berada di Borussia Dortmund, Bartra mulai temui titik cerah. Perlahan, pemain bertinggi 184 cm ini bisa mendapat menit bermain yang ia inginkan.
Saat tampil cukup apik di Dortmund, Bartra juga mulai mendapat panggilan ke timnas Spanyol. Meski Dortmund sempat alami masa-masa sulit, Bartra dianggap sebagai salah satu pemain paling solid.
Akan tetapi, perjalanan kariernya di Dortmund tidak hanya memberikan kesempatan berarti. Bermain di salah satu klub terbaik Jerman itu, Bartra sempat alami kenangan yang sangat mengerikan.
Pada April 2017 lalu, bus Borussia Dortmund diserang tiga ledakan bom. Ledakan terjadi saat bus melintas di Schirrmannweg dan Wittbrauckerstrasse menuju Westfalenstadion di Dortmund, Jerman, pada pukul 19 waktu setempat.
Kala itu, klub raksasa Jerman akan menjalani laga kandang melawan AS Monaco asal Prancis pada semi final Champions League.
Pasca tragedi tersebut, praktis otoritas terkait harus menunda pertandingan. Bahkan, salah satu pemain yang tak lain dan bukan adalah Marc Bartra, harus menjadi korban atas kejadian mengerikan tersebut.
“Bus kami sedang berbelok ke jalan utama, kemudian terdengar suara ledakan hebat. Setelah ledakan, kami menunduk di dalam bus, beberapa bahkan tiarap di lantai. Kami tidak tahu ternyata ada ledakan tambahan. Dia (Bartra) terkena pecahan kaca akibat ledakan,” ungkap sang kiper Roman Burki (dikutip dari The Guardian)
Lukasz Piszcek, bek Borussia Dortmund, turut mengonfirmasi kejadian pada malam itu.
“Kami hendak berbelok dengan sejumlah kendaraan, lalu sebuah bom meledak di pinggir jalan. Bartra terluka di lengan. Kini ia harus mendapat perawatan di rumah sakit,”
Pertandingan harus ditunda hingga Rabu malam. Para penonton yang sudah memadati Signal Iduna Park pun memahami hal ini. Sebuah aksi terpuji bahkan dilakukan kubu suporter Monaco. Mereka meneriakkan “Dortmund, Dortmund” sebagai bentuk dukungan mereka pada para pemain Dortmund.
Kubu fans Dortmund pun tidak kalah sportif. Mereka menyatakan diri siap menampung para pendukung Monaco yang harus bertahan lebih lama di Dortmund akibat penundaan ini. Tagar #bedforwayfans pun ramai ditulis para suporter Dortmund untuk meringankan beban fans Monaco.
Pasca-insiden, sejumlah titik di kota Dortmund dijaga ketat oleh aparat keamanan. Personel tambahan dikerahkan pada malam pertandingan Rabu 12 April 2017 waktu setempat. Pada penyelidikan awal, kepolisian Jerman berhasil menemukan sebuah surat yang berisi klaim atas ledakan tiga bom tersebut. Namun polisi masih belum mau menyimpulkan tentang spekulasi apapun.
Untuk Marc Bartra yang menjadi korban, sang pria Spanyol harus menjalani operasi.
Dortmund mengkonfirmasi bahwa pemain yang didatangkan dari Barcelona itu harus menjalani operasi untuk menghilangkan pecahan peluru meriam, yang menancap di tangannya. Selain itu Bartra juga mengalami cedera yang cukup parah di pergelangan tangannya, yang alami dislokasi. Penanganan pun terus dilakukan pihak rumah sakit setempat.
Setelah dunia mengetahui hal tersebut, dukungan terus mengalir ke kubu Die Borussen. Tim-tim sepak bola dunia langsung memberikan dukungan lewat media sosial. Mereka berharap yang terbaik demi kesembuhan Bartra.
Seperti yang ditulis Barcelona di akun twitter resmi mereka. La Blaugrana mendukung kesembuhan Bartra. Selain itu, ada juga Manchester United, Manchester City, dan Liverpool yang memberikan dukungan untuk segenap elemen di Dortmund.
Bahkan, klub rival Dortmund di Jerman, Bayern Muenchen juga memberikan dukungannya. Mereka juga mendoakan Bartra agar cepat sembuh.
Melihat semua dukungan yang terus mengalir, Bartra merasa sangat bahagia. Namun saat itu, ia sempat takut jika ledakan bom tersebut akan menuntaskan kariernya dalam dunia sepak bola.
“Ketika serangan terjadi, aku pikir aku tidak akan pernah bisa bermain lagi. Dalam lima atau sepuluh menit pertama, aku tak bisa bergerak dan tidak mendengar apa-apa,”
“Ketika dokter bilang kepada ku setelah operasi bahwa semuanya berjalan baik, dan aku akan bisa main lagi dalam sebulan, rasanya tak bisa digambarkan dan itu adalah berita paling indah,”
“Aku merasa lebih kuat. Aku sangat sedih hal semacam itu bisa terjadi. Itu adalah beberapa pekan yang sangat sulit, tapi sekarang kami semua bisa menikmati kemenangan ini,” ungkap Bartra (dikutip dari BBC)
Bartra sendiri kembali bermain ketika Dortmund mengalahkan Werder Bremen di laga terakhir Bundesliga. Kemudian, ia juga ikut membantu timnya mengalahkan Eintracht Frankfurt di final DFB-Pokal.
Setelah menjalani berbagai pengalaman di Borussia Dortmund, Marc Bartra akhirnya meninggalkan klub tersebut pada musim dingin 2018 lalu. Bek asal Spanyol itu pun menyampaikan salam perpisahan emosional pada fansnya.
“Sangat sulit mengungkapkan kata-kata dalam momen seperti ini. Sungguh 1,5 tahun yang menyenangkan,” kata Bartra (dikutip dari espn)
“Jujur aku tidak menyangka banyak mendapat dukungan dan cinta dari salah satu klub terbaik dunia seperti Dortmund.”