Karim Benzema merupakan salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Prancis. Di level klub dirinya sudah membuktikan segalanya untuk bisa masuk ke skuat Ayam Jantan.
Mulai saat masih membela Lyon hingga jadi ujung tombak di Real Madrid, Benzema telah melakukan semuanya. Yang tidak boleh disingkirkan tentu andil besarnya kepada Madrid dalam memenangkan empat trofi Liga Champions Eropa.
Hingga kini ia bahkan masih menjadi bagian penting dari skuat berjuluk Los Galacticos. Namun Benzema sudah tidak lagi bermain untuk Timnas Prancis.
Selain Benzema, ada juga nama tenar lainnya yang tampak tidak dibutuhkan Timnas Prancis. Dia adalah Franck Ribery.
Tidak bisa dipungkiri jika kontribusi Ribery dalam dunia sepakbola sangatlah luar biasa. Ia tampil konsisten selama beberapa tahun dan sempat menjadi andalan untuk raksasa Jerman, FC Bayern.
Lantas, apa yang menyebabkan Karim Benzema dan Franck Ribery tidak lagi bermain untuk Timnas Prancis?
Karim Benzema, sebenarnya masih sangat layak tampil di level tertinggi. Namun ada skandal yang pernah melibatkan dirinya hingga membuat pelaih Timnas Prancis enggan memasukkan namanya kedalam skuat Prancis.
Sekitar tahun 2015 lalu, Mathieu Valbuena buka suara soal kasus pemerasan yang juga melibatkan bintang Real Madrid, Karim Benzema. Ia pun mengaku sangat kecewa begitu mendengar Benzema terlibat dalam kasus tersebut.
Benzema terancam hukuman lima tahun penjara jika terbukti terlibat dalam kasus dugaan pemerasan terkait skandal video porno Valbuena. Kasus itu masuk ke ranah hukum setelah Valbuena melaporkan telah diperas beberapa oknum agar kerahasiaan video tersebut terjaga.
“Akan ada waktu ketika kalian tidak bisa mempertahankan sesuatu. Aku bahkan tidak akan melakukan hal itu (pemerasan) kepada musuh terbesarku. Ketika pertama kali mendengar (kasus mulai ramai di media), aku tidak bisa membayangkan Karim terlibat dalam kasus ini,” ungkap Valbuena (dikutip dari france24)
Benzema dikabarkan “memeras” Valbuena ketika keduanya bertemu saat memperkuat timnas Prancis di Clairefontaine pada 6 Oktober 2015. Dalam kesempatan itu, Benzema diduga membantu ketiga oknum yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan tersebut.
Namun begitu, Benzema malah kaget ketika kabar yang beredar turut menyertakan namanya. Benzema lantas membantah dan mengatakan bahwa ia sama sekali tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Akan tetapi, kasus tersebut menjadi catatan penting bagi pelatih timnas Prancis Didier Deschamps. Ia menutup rapat-rapat pintu skuat Les Bleus bagi Benzema.
Setelah pencoretan dirinya dari Timnas Prancis, Benzema buka suara. Ia merasa bahwa kasus pemerasan bukan alasan utama dirinya gagal tampil di level Internasional, melainkan sang pelatih yang memang mendukung rasisme.
Benzema menuduh ketidak-sertaannya pada tim nasional disebabkan meningkatnya pengaruh partai-partai politik yang rasis di Prancis, bukan karena dugaan dalam pemerasan Mathieu Valbuena.
Karena muak dengan segala kebohongan yang berada dalam timnas Prancis, Benzema merasa pasrah. Terlebih, ia juga merasa dikhianati oleh presiden federasi sepakbola Prancis.
Benzema murka kepada Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF), Noel Le Graet, yang tak lagi mendukungnya kembali ke timnas Prancis. Sebelumnya, Le Graet dikenal sebagai pendukung Benzema untuk kembali ke timnas Prancis. Namun, ia malah menyebut timnas Prancis sudah punya gaya baru yang menjanjikan tanpa harus ada Benzema.
Benzema merasa dikhianati Le Graet yang sebelumnya berjanji tak akan membahas soal keputusan Deschamps terhadap masa depan timnas Prancis.
Benzema bukan satu-satunya pemain yang berhenti membela Prancis. Namun disitu juga ada nama Ribery.
Ribery juga berada dalam level yang sama. Ia sangat brilian, berkualitas, dan tentunya akan sangat membantu tim dalam mendapat trofi prestisius. Namun dibalik prestasi gemilang yang bakal diraih, Ribery merasa tidak mendapat dukungan dari Timnas Prancis.
Kala itu, saat dirinya berada di daftar tiga besar peraih penghargaan Ballon D’or, Ribery merasakan betul bahwa Cristiano Ronaldo memiliki Portugal dan Lionel Messi memiliki Argentina. Namun dirinya merasa bahwa ia tidak mendapat dukungan dari negaranya sendiri.
Hal lain yang mungkin bisa menjadi bukti adalah saat Ribery mendapatkan cedera. Saat itu, dokter di Timnas Prancis malah menyerahkan Ribery ke Bayern. Mereka mengaku tak sanggup tangani Ribery dan lebih memilih untuk menyerah.
Hal tersebut jelas membuat Ribery heran dan sedikit bingung.
Hingga tepat pada 2014, Ribery memutuskan pensiun. Ia beralasan ingin fokus membela Bayern dan memberi kesempatan bagi para pemain muda untuk bisa tampil membela Prancis di kancah Internasional.
Namun tetap saja, masih menjadi hal menarik jika membayangkan Ribery dan Benzema bermain untuk Timnas Prancis. Meski pada akhirnya Prancis berhasil memenangkan trofi Piala Dunia tanpa keduanya, adalah hal luar biasa bisa melihat dua legenda sepakbola tersebut menjadi bagian dari proses perayaan juara.