Footballovers, dalam permainan sepakbola kita mengenal beberapa posisi, salah satunya adalah gelandang bertahan. Posisi tersebut menjadi posisi vital dalam permainan sepakbola. Sedikit saja seorang gelandang bertahan lengah, maka ancaman akan datang ke jantung pertahanan.
Gelandang bertahan biasanya identik dengan pemain bernomor punggung 6 yaitu pemain yang secara taktik berada pada jantung transisi permainan, secara posisi berada tepat di tengah lapangan, ketika semua hal yang berkaitan dengan pertandingan sepakbola mengalir melaluinya.
Tapi umumnya posisi ini adalah posisi yang tidak begitu dihargai dalam sepakbola karena kompleksitasnya untuk dikenali secara kasat mata. Namun walaupun tak dihargai, tak bisa dipungkiri bahwa peran gelandang bertahan amat sangat menentukan, gelandang bertahan adalah pemain yang bertanggungjawab memberi proteksi terhadap lini pertahanan.
Di sepakbola modern seperti sekarang, gelandang bertahan sering disebut sebagai gelandang pengangkut air, lantas mengapa dan bagaimana asal mulanya ?
Istilah gelandang pengangkut air pertama kali diberikan oleh legenda Manchester United, Eric Cantona, kepada Didier Deschamps yang berperan sangat konsisten sebagai gelandang bertahan pada era 90-an. Hal itu juga mengacu pada pekerjaan kasar yang dalam terminologi sepakbola adalah merebut bola dari lawan untuk diberikan kepada kreator serangan.
Semenjak istilah “water carrier” atau “Pengangkut air” diperkenalkan, posisi gelandang bertahan memang naik daun. Pasalnya dulu orang lebih banyak mengapresiasi pemain-pemain dengan posisi menyerang dan identik dengan mencetak gol. Sementara posisi pemain-pemain dengan tipikal bertahan sedikit terabaikan.
Padahal peran yang dijalankan sosok gelandang bertahan juga layak untuk di apresiasi. Mereka memiliki tugas yang cukup berat yaitu menjadi orang pertama yang harus memutus serangan lawan.
Di era sekarang, tugas seorang gelandang bertahan tidak melulu hanya menjadi seorang destroyer atau gelandang perusak, Ia juga menjadi inisiator serangan sekaligus metronom yaitu pengatur tempo/ritme permainan. Seperti yang di perankan salah satunya oleh Toni Kroos baik di tim nasional Jerman maupun di Real Madrid.
Gelandang pengangkut air tentunya harus memiliki stamina bagus, konsentrasi tinggi, tackling bersih, operan akurat dan tentunya mampu membaca transisi permainan dengan cepat. Seorang gelandang pengangkut air yang baik akan memberi jaminan kuatnya pertahanan hingga dapat membuat pemain serang dapat bermain dengan tenang.
Kenapa disebut gelandang pengangkut air karena biasanya mereka adalah pemain yang memiliki tugas menjemput bola dari pertahanan, untuk kemudian mengatur pendistribusiannya ke segala arah permainan baik ke belakang, samping atau ke depan.
Seperti prajurit dalam sebuah pleton yang tugasnya membawa air untuk pemain lain. Segelas air yang dapat menenangkan prajurit garda depan di tengah medan perang, mungkin begitulah perumpamaan yang dimaksud Eric Cantona dengan memberi julukan “water carrier” kepada Deschamps.
Tak jarang mereka merebut bola dengan menghalalkan segala cara, termasuk melakukan tekel-tekel horor dan kontak fisik kasar. Selain itu, gelandang pengangkut air biasanya tidak membutuhkan skill dan teknik yang mumpuni dalam melakoni peran ini. Lihatlah Gatusso, sekali ia merampas bola, ia akan langsung mengopernya ke pemain lain.
Sering kali seorang gelandang bertahan diidentikkan dengan badan tinggi besar dan fisik yang kuat layaknya Patrick Viera. Namun tidak selamanya demikian. Karena pemain seperti Javier Mascherano dan Ngolo Kante bisa dikatakan memiliki postur tubuh kecil namun fisiknya kuat.