Sebuah pertandingan tak terlepas dari berbagai momen. Momen-momen penting yang terjadi dalam dunia si kulit bundar biasanya akan menjadi sorotan publik.
Sebagai contoh adalah momen saat Zinedine Zidane menanduk dada Marco Materazzi di final piala dunia 2006. Atau momen fans wanita yang menyerbu ke lapangan saat partai puncak liga champions musim 2018/19 antara Liverpool vs Totenham Hotspurs.
Dan belum lama ini, sebuah peristiwa yang mengejutkan terjadi di kompetisi Liga Champions eropa musim 2019/20. Peristiwa tersebut terjadi usai laga antara Olympique Lyon melawan RB Leipzig di matchday akhir fase grup G. Laga itu sendiri berakhir imbang 2-2.
Dua gol Leipzig dalam laga itu diciptakan oleh Emil Frosberg dan Timo Werner semuanya lewat tendangan penalti. Sementara Lyon kemudian berhasil memaksakan laga berakhir seri, setelah Houssam Aouar dan Memphis Depay mencetak gol.
Hasil imbang itu sudah cukup bagi Lyon untuk mengamankan tiket menuju babak 16 besar Liga Champions musim ini. Dengan koleksi 8 poin, Lyon menghuni peringkat kedua grup.
Terlihat, beberapa fans Lyon masih tampak tidak senang selepas laga yang berlangsung di Parc Olympique Lyonnais itu berakhir.
Sebuah spanduk dengan gambar keledai dan pesan “Marcelo tinggalkan klub” membuat kapten Lyon, Memphis Depay geram dan menghampiri fan yang membentangkannya masuk hingga ke pinggir lapangan.
Sang penggawa timnas Belanda itu sama sekali tidak terkesan dengan aksi segelintir suporter tersebut. Depay berusaha merobek spanduk dari tangan fans sebelum ia ditahan oleh rekan setimnya, Jason Denayer.
Kejadian itu membuat Depay merasa para pemain Lyon diludahi oleh fans mereka sendiri. Depay dan rekan-rekannya tersinggung dengan bentangan spanduk bergambar keledai yang ditujukan kepada bek Lyon asal Brasil, Marcelo.
Dalam wawancara pasca-pertandingan yang emosional, Depay mengatakan kepada RMC Sport: “Lihatlah mataku, apa yang kamu lihat? Saya sangat marah, marah. Saya tidak tahu harus berkata apa.”
“Ketika seseorang di tim tidak didukung oleh suporter, apa yang Anda harapkan dari para pemain?”
“Siapa yang punya waktu untuk membuat spanduk seperti itu? Orang-orang punya anak, mereka bekerja. Siapa yang punya waktu untuk melukis gambar keledai? Jika Anda memiliki waktu untuk itu, maka Anda benar-benar perlu melakukan sesuatu yang lebih dalam hidup Anda.”
“Mereka meludahi kami. Saya belum pernah melihat hal seperti ini.” Ujar Depay.
Perlu diketahui bahwa hubungan bek Lyon, Marcelo dengan pendukungnya memang memburuk setelah terlibat insiden di bandara Lisbon setelah Lyon kalah dari Benfica, Oktober lalu.
Pemain bernama lengkap Marcelo Antônio Guedes Filho itu memperkuat Lyon sejak 2017, sebelumnya ia bermain untuk Besiktas di Liga Turki. Marcelo sejauh musim ini sudah tampil 13 kali memperkuat jantung pertahanan Lyon.
Untuk Memphis Depay sendiri ia telah membuktikan diri sebagai penggawa kunci bagi Lyon di kancah Eropa musim ini dengan torehan lima gol, selain itu ia telah mengemas sembilan gol dari 12 penampilan di Ligue 1.
Manajer Lyon, Rudi Garcia memuji aksi Depay selepas laga tersebut, menegaskan eks pemain Manchester United itu menunjukkan tanda-tanda nyata sebagai pemimpin sejati dengan membela rekan setimnya, Marcelo.
“Memphis Depay adalah kapten sejati: ia bertindak dan berbicara sebagai kapten, Itu menunjukkan semua kohesi, solidaritas dan karakter tim ini.” Ujar Rudi Garcia