Paulo Dybala menjadi salah satu nama besar dalam dunia sepak bola saat ini. Pemain asal Argentina itu tampil begitu garang bersama tim yang dibelanya.
Tepat pada 2015 lalu, Juventus resmi merekrut Paulo Dybala dari Palermo. Untuk mendatangkan Dybala, Juve harus mengeluarkan dana sekitar 32 juta euro atau lebih dari 517 miliar rupiah. Dana itu dinilai cukup besar karena usia Dybala tergolong masih muda.
Namun harga yang diberikan Juve mampu dijawab oleh sang pemain. Dybala sukses tampil sempurna hingga menyumbang beberapa trofi Serie A, Coppa Italia, hingga Piala Super Italia untuk Si Nyonya Tua.
Bagi para penggemar Juventus, mereka pasti tahu bahwa Paulo Dybala sering dipanggil dengan sebutan La Joya. Namun tidak banyak yang tahu mengapa sang pemain bisa mendapat julukan tersebut.
Ternyata, wartawan di tanah kelahirannya yang memberikan julukan tersebut. Dalam bahasa Indonesia, “La Joya” berarti Sang Permata.
Saat itu, Dybala sedang memainkan pertandingan dengan klub Instituto. Instituto merupakan klub lokal Argentina di mana Dybala menjalani karier junior serta meniti jalan sebagai pemain profesional.
“Ada jurnalis di Argentina, Marcos Villalobo, yang begitu memperhatikanku sejak memulai karier di Instituto Cordoba. Dia kemudian menulis artikel tentangku setelah lakoni laga profesional kedua,”
“Dia menulis dengan judul ‘La Joya’, yang artinya ‘Sang Permata’. Dari situ para jurnalis mulai melekatkan namaku dengan julukan itu dan orang-orang pun mulai mengenalku dengan julukan tersebut,”
“La Joya juga menjadi panggilan untuk beberapa rekanku di Juve. Setiap sebelum pertandingan, Leonardo Bonucci selalu bilang padaku, ‘Vamos Joya! Kita harus memenangkan laga ini!’.”
Pasca julukan tersebut disematkan, sang permata memang tampak terasah denga sangat baik.
Menginjakkan kaki di Turin untuk kali pertama, Dybala mampu merasakan kharisma luar biasa Gianluigi Buffon, mendapat bimbingan dari legenda konduktor permainan dan tendangan bebas Andrea Pirlo, bermitra dengan Mario Mandzukic, bertandem dengan dua kompatriot seniornya, Carlos Tevez dan Gonzalo Higuain, bahu membahu dengan Paul Pogba, juga bekerja sama dengan bek-bek senior semacam Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini.
Pergaulan elegan di Juventus menempa Dybala menjadi salah satu bintang muda milik Argentina paling bersinar. Ia hadir sebagai salah satu permata Negeri Tango ketika Lionel Messi tengah berada di puncak karier.
Akan tetapi, nasib Dybala saat ini sedang berada di ujung tanduk. Dirinya tampak tergusur dan dipaksa hengkang untuk temukan kembali kilaunya.
Meski sempat tegaskan ikrar setianya kepada Juventus, Dybala mulai goyah. Minimnya menit bermain yang diberikan membuat pertama indah asal Argentina itu lesu.
Bahkan, sang kakak menilai kalau peluang Dybala untuk tinggalkan Juventus cukup besar.
Saudara kandung Paulo Dybala, Gustavo, mengonfirmasi sang adik tidak bahagia bersama Juventus saat ini. Pemain asal Argentina itu kesulitan menembus starting eleven Juventus musim ini. Akibatnya, jumlah gol Dybala tak cukup banyak musim ini. Di ajang Liga Italia 2018/19, Dybala hanya mengemas lima gol. Padahal di musim sebelumnya, Dybala mampu mencetak 22 gol.
“Ya, Dybala memiliki peluang untuk meninggalkan Juventus. Ia membutuhkan perubahan. Aku tidak bisa katakan ia akan pergi. Namun, peluang Dybala untuk pergi sangat besar. Jelas, ia tidak bahagia di Juventus.”
Dybala memang tengah masuk radar klub-klub kaya. Juventus sendiri menghargainya senilai 2,3 triliun rupiah. Angka itu merupakan empat kali lipat dari saat Si Nyonya Tua mendapatkan pemain tersebut dari Palermo.
Andai PSG mewujudkan niat, maka itu akan menjadi transfer paling gila kedua setelah kepindahan Neymar dari Barcelona yang dihargai senilai 3,1 triliun rupiah. Dengan banderol itu, apakah Real Madrid, MU, atau bahkan Atletico masih bertahan dalam pusaran perburuan?
Well, menanti kepastian masa depan seorang bintang memang selalu menjadi perbincangan yang menarik. Dybala yang sedang berada dalam fase tak menentu pun patut untuk diikuti perkembangannya.
Kira-kira dimana “sang permata” akan kembali temukan kilaunya?