Brasil, semua orang sepakat jika negara di Amerika Latin ini merupakan negara dengan tradisi sepak bola yang sangat kuat. Hampir di jalan-jalan di kota Brasil atau pun di pantai pasti akan ada orang yang memainkan si kulit bundar. Entah bermain secara tim atau pun sekadar untuk juggling (Dibaca Jaggling).
Brasil telah melahirkan para pesepak bola dengan skill olah bola berkelas. Pele, Zico, Romario, Ronaldo, Kaka, dan Neymar hanya beberapa di antara sekian banyak pesepak bola Brasil yang mempunyai teknik bermain yang sangat lihai.
Tidak dapat terbantahkan, bahwa Brasil saat ini menjadi tim tersukses di Dunia. Hal itu dibuktikan dengan raihan lima trofi piala dunia, sebuah turnamen paling bergengsi seantero jagad. Selain itu tim samba juga menjadi satu-satunya negara yang belum pernah absen di piala dunia sejak gelaran pertama.
Namun, Sebelum perang dunia kedua, Brasil hanyalah tim terbaik ketiga di amerika selatan di bawah Uruguay dan Argentina. Di ajang piala dunia, prestasi Brasil di tahun 1930 hanya sampai di babak fase grup, prestasi serupa terjadi empat tahun kemudian. Prestasi lebih baik terjadi di tahun 1938 dengan menempati peringkat ketiga.
Di periode yang sama, Argentina dan Uruguay adalah tim kuat. Uruguay adalah juara piala dunia edisi pertama yang waktu itu mengalahkan tim tango di Final. Sementara Argentina adalah raja di Copa America dengan lima trofi sebelum perang dunia kedua.
Lantas bagaimana Brasil menjadi tim terkuat dan terbaik di dunia ? semua itu tak lepas dari seorang Hungaria bernama Dori Kruschner.
Dori adalah pemain yang pernah membela klub MTK Hogan, klub kecil di Hongaria pada 1904 hingga 1913. Selepas jadi pemain, Dori melanjutkan karir sebagai pelatih. Ia pernah malang melintang di klub-klub Jerman dan Swiss.
Dori kabur ke Brasil untuk menyelamatkan diri dari pembantaian Nazi karena ia memang seorang yahudi. Dori akhirnya tiba di Rio De Janeiro pada maret 1937.
Di Brasil, Awalnya Dori akan dijadikan pelatih Fluminense namun akhirnya ditunjuk sebagai pelatih kesebelasan Flamengo,tim dari striker legendaris Leonidas da Silva, si Manusia Karet yang terkenal.
Saat melatih Flamengo, Dori alangkah terkejutnya karena Brasil masih memainkan pola ortodoks formasi 2-3-5 yang kolot itu. Dori pun mempromosikan gaya permainan yang lebih terkontrol dan defensif di Brasil.Â
Dia memperkenalkan tidak hanya hal-hal seperti latihan tanpa bola, tetapi yang paling penting juga memperkenalkan formasi WM, yang telah digunakan di Inggris sejak tahun 1920 dan sedang populer di eropa kepada para pemain Brasil.
Formasi WM atau 3-2-2-3 bisa disebut juga formasi menyerang dalam permainan sepakbola. Tujuan dalam formasi pola penyerangan seperti ini adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin yaitu dengan memperbanyak pemain di lini depan.
Untuk membawa formasi WM sebagai formasi inti di Brasil nyatanya tidaklah mudah, ia mendapat kecaman dari publik, wartawan bahkan pemainnya sendiri.
Formasi WM identik dengan marking ketat. Gaya bermain itu akan meredam sisi individualitas yang jadi corak dalam sepakbola Brasil. Karena itu sempat muncul modifikasi WM yang diberi rasa bumbu lokal seolah menyerupai formasi 4-2-4.
Karena sering ditentang, lalu secara tragis Dori bahkan dikhianati oleh asistennya sendiri yang menusuk dari belakang memfitnahnya hingga ia dipecat dari kursi kepelatihan Flamengo. Dori pun tewas setahun kemudian atau tepatnya pada tahun 1941 karena virus misterius yang mematikan.
Setelah menjungkalkan Dori, sang Asisten Flavio Costa didapuk sebagai pelatih Flamengo. Tragisnya Flavio yang dulunya keras menentang WM malah memakainya sebagai formasi ciri khasnya. Saat itulah WM mulai dikenal.
Masuknya WM mewarnai sepakbola Brasil, dengan lahirnya taktik-taktik baru yang semuanya ditelurkan oleh masyarakat Brasil. Salah satu taktik yang terkenal adalah 4-2-4. Lewat taktik itu Brasil menjuarai Piala Dunia sebanyak tiga kali yakni 1958, 1962 dan 1970.
Dari zaman ke zaman, Brasil berkembang menjadi momok menakutkan bagi para lawan, lewat permainan indah khas Brasil yang dikenal dengan Jogo Bonito, mereka kembali jadi juara di piala dunia 1994 yang berlangsung di Amerika serikat.
Selama berpuluh-puluh tahun tim samba merajai dunia berkat permainan indah yang menyejukan mata. Pada piala dunia 2002 yang pertama kali di selenggarakan di benua asia, Selecao kembali menjadi nomor satu, Ronaldo Luis Nazario dan kawan kawan mempercundangi Jerman di laga puncak.
Sepakbola Brasil patut berterima kasih kepada Hungaria. Suratan takdir telah menuliskan bahwa Hungaria lah yang membawa angin perubahan dalam evolusi taktik mereka.Â
Setelah formasi WM yang dipopulerkan Dori Kurschner pada tahun 1937, kesempurnaan 4-2-4 yang melekat pada indentitas Pele dkk pun terjadi berkat seorang Hungaria, yaitu Bela Guttmann yang melatih Sao Paolo pada tahun 1957.