Liga Primer Inggris disebut-sebut sebagai liga sepakbola terbaik di dunia, mengalahkan Serie A Italia dan La Liga Spanyol. Musim 2019/20, merupakan musim ke 27 Liga Primer Inggris sejak pertama kali digelar dengan format baru pada musim 1992/93.
Pekan perdana musim ini dimulai pada 9 Agustus 2019 lalu dan menjadikan pemain Norwich City, Grant Hanley sebagai pencetak gol pertama di musim 2019/20. Namun sayangnya Gol itu hanyalah gol bunuh diri.
Lantas pernahkah Anda mengetahui siapa sosok yang pertama kali mencetak gol ketika Liga Primer Inggris menggelar pertandingan pertamanya.
Pemain tersebut bernama Brian Deane (DIBACA TETAP DEANE). Brian Deane bukanlah pesepak bola asal Inggris yang populer layaknya David Beckham, Wayne Rooney, Steven Gerrard atau Alan Shearer. Ia hanya dikenal sebagai pencetak gol pertama Liga Primer serta salah satu legenda Sheffield United.
Saat mengukir sejarah, Deane kala itu masih berseragam Sheffield United. Sejarah tercipta di pekan pertama musim 1992/93, Sheffield United kedatangan sang raksasa Inggris, Manchester United pada 15 Agustus 1992 di stadion Bramall Lane.
Saat pertandingan baru berlangsung lima menit, Deane secara mengejutkan mampu menjebol jala The Red Devils.
Terciptanya gol itu bermula saat terjadi lemparan ke gawang oleh pemain Sheffield United, bola hasil lemparan kedalam itu dibelokan oleh pemain MU Denis Irwin yang kemudian berhasil dimanfaatkan oleh Deane untuk melakukan sundulan ke gawang Peter Schmeichel.
Tidak sampai disitu saja, Deane kemudian menambah pundi golnya melalui penalti pada babak kedua yang memastikan kekalahan 2-1 tim asuhan Sir Alex Ferguson, yang mana MU mengakhiri musim itu sebagai juara perdana, sementara Sheffield United berada di urutan ke-14 klasemen akhir.
Deane kemudian berkomentar atas golnya tersebut, ia mengatakan, “Saya tahu saya telah mencetak gol pertama di babak pertama tetapi itu tidak benar-benar terasa seperti hal besar pada saat itu.”
“Itu tidak benar-benar memiliki signifikansi nyata sampai bertahun-tahun kemudian. Sekarang dikenal di seluruh dunia. ” Ujar Deane (Dikutip dari laman Independent)
Selepas pertandingan, otoritas Liga Primer kemudian memperbolehkan Deane memiliki bola yang membuat namanya tertulis dalam sejarah liga. Bola tersebut kemudian ditandatangani oleh seluruh pemain Sheffield dan sekarang tersimpan rapi di museum klub.
Brian Christopher Deane merupakan pesepakbola yang berposisi sebagai striker, ia dilahirkan pada 7 februari 1968 di Leeds, Inggris. Pemain bertubuh cukup jangkung ini sebelumnya adalah pemain Doncaster Rovers yang berkompetisi di divisi tiga sejak 1985.
Setelah mencetak 12 gol dari 66 penampilan di kancah domestik, Deane kemudian hijrah ke Sheffield United pada 1988. Pria yang sekarang berusia 51 tahun ini bisa dibilang adalah juru selamat bagi The Blades. Di akhir musim 1989/90 ia membawa Sheffield untuk pertama kalinya sejak 1976 promosi ke level tertinggi sepakbola Inggris.
Pada Januari 1993, Deane kembali mencatatkan namanya dalam sejarah Liga Primer, ketika pertandingan Sheffield menghadapi Ipswich, Deane mencetak hattrick sekaligus menjadi pemain pertama yang bisa membuat tiga gol dalam satu laga. Di akhir musim itu ia mencetak 14 gol dan membawa The Blades finis di posisi ke-14.
Akan tetapi, di akhir musim tersebut secara mengejutkan Deane memutuskan untuk hengkang dari Sheffield lalu hijrah ke Leeds United. Kehilangan Deane begitu berpengaruh bagi Sheffield yang di musim berikutnya harus terdegradasi ke divisi championship. Bersama Sheffield United, Deane telah menghabiskan lima musim di Bramall Lane.
Deane berlabuh ke Leeds dengan biaya 2,9 juta pounds atau setara Rp 48 Miliar. Ia menghabiskan empat tahun di Elland Road-Markas Leeds, mencetak 32 gol dalam 138 penampilan Liga Primer, menikmati penampilan di Piala UEFA dan mengumpulkan medali runner-up Piala Liga di musim 1995/96.
Pada tahun 1997, Deane kembali bergabung dengan Sheffield United, namun disana ia hanya bertahan selama satu musim karena pada musim berikutnya ia hijrah ke Benfica. Deane bermain dalam 18 pertandingan liga Portugal serta mencetak tujuh gol.
Pada Oktober 1998, setelah sembilan bulan di Benfica, ia kembali ke Inggris dalam kepindahan senilai 3 juta pounds atau sekitar Rp 51 Miliar ke Middlesbrough.
Di musim keduanya bersama Boro, ia mencetak sembilan gol Liga Primer, tetapi pada musim 2000/01 jumlah golnya mulai mengering dan ia harus berjuang hanya demi untuk mendapatkan tempat utama di skuad.
Setelah tiga musim membela The Boro, Deane hijrah ke Leicester City kemudian berturut-turut ia memperkuat West Ham, Sunderland, Perth Glory, dan Ia kemudian mengakhiri karir di Sheffield United pada tahun 2006 setelah membawa klub tersebut kembali meraih tiket promosi ke kasta tertinggi.
Berbeda dengan kebanyakan striker haus gol lain di Liga Inggris, di pentas Internasional, Deane hanya mengemas 3 penampilan untuk timnas Inggris. Debutnya adalah sebagai pemain pengganti dalam pertandingan tur melawan Selandia Baru di Mount Smart Stadium, Auckland pada 3 Juni 1991.
Penampilan lainnya melawan tim yang sama di Athletic Park lima hari kemudian. Sementara, laga ketiga bersama The Three Lions ia catatkan melawan Spanyol tahun 1992.
Setelah memutuskan gantung sepatu. Pada november 2012, Deane ditunjuk menjadi pelatih klub Norwegia, Sarpsborg 08 FF. Disana Deane menjabat sebagai juru taktik hingga tahun 2014 dan membantu klub bertahan di kompetisi level tertinggi. Pada juli 2019, Deane mempunyai sebuah klub yang berbasis di Kosovo, Ferizaj, di mana ia memiliki 50% saham klub.