Halo football lovers, berjumpa lagi dengan kami yang akan terus memberikan informasi dan kisah menarik seputar dunia sepakbola. Buat kamu yang gak mau ketinggalan info dan kisah menarik dalam dunia sepakbola, jangan lupa untuk klik tombol subscribenya ya..
Footballoverz. Jika mendengar nama Bundesliga Jerman, kira-kira apa yang tebersit di benak footballoverz ? Kalau gak Bayern ya Dortmund. Pasti dua klub itu yang selalu menjadi favorit kamu semua. Seperti halnya di liga spanyol, di liga jerman pun pertarungan sengit hanya terjadi antar dua klub semata, Jika di spanyol sejak lama pertarungan hanya terjadi antara Real Madrid dan Barcelona, walaupun kini ada atletico yang mulai mengusik. maka di jerman ada Bayern Muenchen dan Borrusia Dortmund.
Tapi kita gak akan membahas hal itu kok. Kita justru akan membahas mengenai salah satu klub yang baru lahir namun sudah menjadi pesaing ketat fc Bayern muenchen dan Borrusia Dortmund. Kira-kira footballoverz tahu gak ? klub itu siapa ? Yapz,,,Betul.. RB Leipzig.
Bagi pecinta sepakbola, nama RB Leipzig mungkin masih terdengar asing di banding dengan nama Borrusia Dortmund atau bahkan Hannover 96 sekalipun. Namun klub yang baru berusia seumur jagung tersebut sudah menunjukan tajinya selama 3 tahun terakhir. Kenapa ?
Footballoverz Ada yang tahu ? karena klub yang bermarkas di stadion Red Bull Arena tersebut berhasil bermain apik dan menjadi pengganjal klub-klub tradisional bundesliga yang lebih dulu lahir seperti Vfb stuttgart, Bayern Leverkusen, atau Hofeinheim.
Namun sebelum bercerita jauh tentang kehebatan RB Leipzig. Kami akan mengajak footballoverz mengetahui sejarah berdirinya klub tersebut. Penasaran kan ?
Rasen Ballsport Leipzig e.V., atau lebih dikenal sebagai RB Leipzig, adalah klub asosiasi sepakbola jerman yang berbasis di Leipzig, Saxony. Klub ini resmi di dirikan pada 19 mei 2009 oleh inisiatif pembuat minuman energi Red Bull gmbH, Dietrich Mateschitz, yang membeli hak tim divisi kelima,SSV Markranstad. Setelah itu, rebranding dilakukan dan muncullah nama RasenBallSport Leipzig atau dikenal RB Leipzig.
Ia membeli klub tersebut karena ingin memajukan sepakbola di wilayah jerman bagian timur. Ia juga memiliki target untuk mempromosikan klub baru tersebut ke divisi satu liga jerman, Bundesliga, dalam 8 tahun mendatang.
Awalnya klub yang bernama SSV Markranstad itu bermain di divisi 5 liga jerman. Namun tak sampai delapan tahun klub tersebut sudah promosi ke bundesliga. Tepatnya pada tahun 2016.
Klub yang dijuluki Die Rotten Bullen itu bisa di ibaratkan seperti bayi yang baru lahir ke Bumi kemudian seiring berjalannya waktu terus tumbuh dan akhirnya bisa berlari dengan sangat cepat. Untuk mencapai ke divisi satu atau Bundesliga, RB Leipzig harus berjuang melewati empat divisi sekaligus. Bisa di bayangkan footballoverz ? Luar biasa bukan.
Mereka promosi ke divisi 4 pada musim 2010/11 berkat kesuksesannya sebagai juara divisi 5 di musim sebelumnya. Bermain di divisi 4 pada Musim 2010/11 dan 2011/12, RB Leipzig selalu gagal promosi. Barulah pada musim 2012/13, mereka berhasil promosi ke divisi 3 liga Jerman setelah menjadi juara divisi tersebut.
Di divisi 3, RB Leipzig baru promosi ke divisi 2 sepak bola Jerman musim 2014/15. Untuk naik ke divisi 1 atau Bundesliga Jerman, RB Leipzig pun harus menunggu dua musim lamanya di Bundesliga 2. Musim 2014/15, mereka gagal promosi setelah hanya finish di posisi kelima. Barulah pada musim 2015/16 mereka berhasil promosi setelah berada di posisi kedua divisi 2.
Nah itu lah sejarah mengenai klub RB Leipzig yang mampu melewati fase dari bawah. Sekarang kami akan bercerita mengenai kehebatan RB Leipzig di Bundesliga Jerman. Simak yuk ceritanya !
Bermain di Bundesliga pada musim 2016/17 RB Leipzig langsung mengejutkan banyak pihak, Bayangkan sebagai tim debutan bundesliga mereka tak terkalahkan dalam 13 pertandingan awal liga dan membuat rekor sebagai tim promosi pertama yang melakukannya. Di akhir musim RB Leipzig meraih 20 kemenangan, 7 seri, dan 7 kalah, sekaligus membuat mereka menempati posisi runner up dibawah Bayern Muenchen.
Atas kejadian itu Leipzig menjadi tim debutan bundesliga pertama sejak jerman bersatu yang lolos ke liga champions eropa. Lebih dari 30.000 pendukung tim merayakan keberhasilan ini. Berkat tangan dingin pelatih Ralph Hassenhuetl, Ia Banyak memunculkan pemain-pemain yang tampil gemilang di musim itu, Salah satu pemain yang paling menonjol adalah striker muda, Timo werner. Berkat kegemilangannya bersama Leipzig ia dipanggil timnas jerman.
Pada musim selanjutnya. RB Leipzig kembali tampil menjanjikan. Sempat kalah dari schalke 04 di laga pertama, Leipzig langsung mengamuk di laga kedua bundesliga dengan menaklukkan Freiburg 4-1. Penampilan memukai Leipzig tidak sampai disitu, bahkan pada oktober 2017 mereka mengalahkan Die Borrusen 3-2 di kandangnya. Sebelum musim berakhir mereka sempat mengalahkan Bayern munchen dengan skor 2-1.
Di akhir musim mereka cuma menduduki peringkat ke 6 Bundesliga dan gagal lolos ke kompetisi eropa. Namun walaupun begitu sebagai tim muda penampilannya cukup mengesankan karena mampu merepotkan tim tim ‘tua’ seperti Eintracht Frankfurt, Hamburger SV, Herta Berlin, dan Hannover 96 bahkan bayern muenchen.
Selain itu, di musim tersebut Leipzig juga tampil di kompetisi elite eropa. bermain di liga champions Leipzig tak mampu berbuat banyak. Mereka tersisih di fase grup karena hanya menempati peringkat ketiga di grup G di bawah Besiktas dan FC Porto. Dan harus terlempar ke Europa League.
Pada musim 2018/19 RB Leipzig menyelesaikan musim Bundesliga di posisi ke-3, dengan total 66 poin. Hal ini memastikan mereka tampil di kualifikasi Liga Champions eropa musim 2019/20. Di musim yang sama klub yang khas dengan hewan Banteng ini lolos ke final DFB Pokal untuk pertama kalinya setelah mengalahkan Hamburger SV di semifinal. Namun sayang mereka kalah 3-0 dari Bayern Muenchen di Final.
Sebagai tim yang masih kecil, prestasi yang di raih Leipzig terbilang begitu luar biasa, Dalam 3 musim bermain di Bundesliga mereka mampu merepotkan tim tim mapan. Selain itu mereka juga berhasil tampil di liga champions dan membuat tim lain iri.
Namun terlepas dari kehebatan klub yang berkostum putih merah tersebut, rupanya mereka juga di benci oleh publik sepakbola jerman. Mengapa ? Cerita bermula karena klub itu mendapat sokongan modal kuat dari perusahaan minuman energi asal Austria, Red Bull. Publik jerman menganggap kehadiran Red Bull dianggap merusak tradisi sepakbola Jerman yang dikenal protektif dalam kebijakan kepemilikan klub.
Sepakbola Jerman punya aturan sakral dalam kepemilikan klub yang disebut “50+1” di mana saham mayoritas harus dimiliki oleh anggota klub – biasanya fans. Leipzig secara de jure memang tidak melanggar aturan tersebut, akan tetapi mereka memanipulasi aturan tersebut sehingga menimbulkan kontroversi dan kemarahan di seantero Jerman.
Leipzig diketahui tetap memiliki anggota klub yang menguasai 51 persen saham klub, namun cuma berisikan 17 orang yang seluruhnya merupakan pegawai Red Bull. Tiap anggota diharuskan membayar 800 euro per tahun. Jumlah tersebut sepuluh kali lipat lebih mahal dari iuran anggota klub di Bayern yang hanya 80 euro per tahun.
Sejumlah pihak, mulai dari fans hingga petinggi klub lain, sepakat menyebut Leipzig sebagai sebuah alat marketing dari Red Bull. “Mereka [RB Leipzig] melakukan hal yang sangat bagus dari aspek olahraga. Tapi klub itu dibangun untuk meningkatkan pendapatan Red Bull, tidak lebih dari itu,” ujar CEO Die Borrusen Hans-Joachim Watzke kepada BBC.
Terlepas dari kontroversi itu semua, apa yang dilakukan Leipzig di dalam lapangan memang layak di apresiasi. mereka tampil baik dan membuat semua pengamat sepakbola seolah dibuat tak berkutik atas apa yang telah mereka raih.
Itulah cerita RB Leipzig, Tim kemarin sore yang tak punya malu untuk merepotkan tim-tim besar. Kira-kira menurut kamu footballoverz, RB Leipzig masih akan bermain bagus dan berada di deretan atas klasemen bundesliga gak ? tulis di kolom komentar ya, dan jangan lupa untuk like dan subscribe…