Leicester City telah memastikan gelar juara Liga Inggris sekitar tiga tahun lalu. Ketika itu, Claudio Ranieri ditunjuk sebagai nahkoda tim menggantikan Nigel Pearson yang sukses membawa The Foxes merangsak naik ke kasta tertinggi kompetisi Inggris.
Namun karena dinilai tak lagi mampu mengangkat performa, jadilah Ranieri yang ditunjuk ke kursi kepelatihan tim.
Sempat ditentang oleh beberapa pihak, Claudio Ranieri sukses membuat sejarah. Bersama N’Golo Kante, Riyadh Mahrez, hingga Jamie Vardy, taktik Ranieri berjalan dengan sangat mulus.
Pasca mengangkat trofi tertinggi di sepakbola Inggris tersebut, semua pujian terus mengalir ke kubu The Foxes. Hampir tak ada yang menyangka jika Leicester akan mampu menjadi juara dengan skuat yang sebetulnya tak terlalu superior.
Tidak hanya dari pemain, para politisi juga ikut memberikan ucapan selamat kepada Leicester, mulai dari Perdana Menteri Inggris, David Cameron, hingga pemimpin pemerintahan Italia, Matteo Renzi.
Wajar bila mereka terkagum-kagum dengan keluarnya Leicester sebagai juara. Pasalnya keberhasilan tersebut telah membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam sepakbola.
Selain itu, mereka juga sukses membungkam seluruh mulut jahil seperti Jamie Carragher yang sempat tidak yakin dengan peluang juara Leicester. Arsene Wenger yang bahkan tidak percaya jika Leicester akan juara. Hingga Sir Alex Ferguson yang menjadi pihak yang tak terlalu yakin dengan kualitas para pemain The Foxes.
Setelah beberapa musim berlalu, kemana para bintang Leicester yang sempat tampil di panggung juara itu?
Untuk pelatih Claudio Ranieri, ia dianggap tak mampu mempertahankan performa tim hingga berakhir dengan sebuah pemecatan. Ranieri lalu pergi ke Perancis untuk melatih Nantes sebelum akhirnya kembali ke Premier League untuk menangani Fulham.
Sekarang, ia masih berstatus sebagai pelatih klub asal Italia, AS Roma.
Untuk Kasper Schmeichel selaku pemain yang berdiri tegak dibawah mistar, dirinya masih setia membela Leicester dan menjadi andalan dalam beberapa musim terakhir.
Sementara itu Danny Simpson, ia masih berada dibawah kontrak Leicester City. Namun ia semakin sulit untuk menemukan menit bermain. Dengan begitu, pria yang kini berusia 32 tahun diprediksi hengkang akhir musim nanti.
Lalu ada Wes Morgan. Kapten Timnas Jamaika ini masih menjadi andalan pelatih Brendan Rodgers. Baru-baru ini, ia bahkan memperpanjang kontrak dengan klub hingga 2020 mendatang.
Selanjutnya ada Robert Huth. Berhasil menjadi jawara Liga Inggris, Huth memilih pergi pada tahun 2018 lalu. Ia memutuskan hengkang dan berhenti dari olahraga yang selama ini ia geluti di usia 34 tahun.
Posisi bek kiri yang sempat diisi Christian Fuchs mulai ditempati oleh Ben Chilwell. Meski masih bertahan di King Power Stadium, Fuchs dikabarkan hengkang pada akhir musim nanti.
Kemudian beralih ke posisi gelandang. N’Golo Kante menjadi pemain favorit untuk mengisi pos tersebut. Namun setelah Leicester juara, ia pergi dan lebih memilih untuk bergabung dengan Chelsea. Disana, ia kembali memenangkan gelar Liga Inggris dan sukses menggondol trofi Piala Dunia saat berlaga di Russia pada 2018 lalu.
Selain Kante, Danny Drinkwater juga sempat menjadi andalan Claudio Ranieri. Namun saat memutuskan hengkang ke Chelsea, kariernya mulai lenyap. Ia jarang dimainkan Maurizio Sarri, bahkan sempat dikabarkan frustasi karena tak kunjung mendapat menit.
Berikutnya ada Marc Albrighton. Musim ini, pemain asal Inggris itu masih setia bersama The Foxes. Akan tetapi ia jarang merumput karena sedang menderita cedera yang cukup parah.
Setelah Marc Albrighton ada pemain yang sempat menjadi idola para penggemar The Foxes, yaitu Riyadh Mahrez. Pemain yang memenangi gelar pemain terbaik Afrika itu kini bermain untuk Manchester City. Akan tetapi, ia hanya menjadi pilihan kedua dibawah asuhan Pep Guardiola.
Selanjutnya ada pemain asal Negri Matahari terbit, Shinji Okazaki. Pemain berusia 33 tahun itu masih setia berada di Leicester meski penampilannya mulai menurun. Melihat kontraknya yang akan habis pada akhir musim nanti, sulit rasanya melihat Okazaki bertahan di klub musim depan.
Penyerang berikutnya adalah Leonardo Ulloa. Sempat dipercaya Claudio Ranieri, Leonardo Ulloa kembali ke Brighton & Hove Albion pada 2018 lalu. Karena penampilannya tak terlalu oke, ia lalu pergi ke Meksiko dan bergabung dengan klub Pachuca.
Yang terakhir tentunya Jamie Vardy. Hampir berlabuh di Arsenal, Vardy tetap setia kepada Leicester. Hingga kini, kontraknya masih tersisa sampai 2020 mendatang dan terus menjadi andalan tim.
Hingga kini, Leicester masih bertahan di Premier Leguae dan menempati posisi 10 besar.