Roberts Lewandowski, siapa yang tak kenal pemain asal Polandia ini. Fisiknya tangguh, andal dalam duel udara, reaksinya cepat, dan penyelesaian akhir yang klinis. Empat kalimat itulah yang tepat menggambarkan sosok Penyerang bernama Lewandowski.
Lewandowski memang merupakan predator kelas wahid, keahliannya membobol gawang lawan tak perlu diragukan lagi. Setiap lawan yang berhadapan dengannya harus menerapkan taktik yang tepat untuk menghentikannya.
Penyerang kelahiran Polandia, 21 Agustus 1988 ini telah menunjukan kelasnya sebagai striker mematikan sejak masih muda, tercatat ia pernah jadi top skor di Liga Polandia saat usianya 20 tahun.
Setelah meninggalkan Polandia, Lewandowski menapaki petualangan di Jerman bersama Borrusia Dortmund. Musim pertamanya di Jerman mungkin tidak terlalu mencolok, karena hanya mencetak 9 gol. Namun di musim-musim selanjutnya, Gol demi Gol ia lesakkan ke gawang lawan, bahkan saat dirinya berganti klub FC Bayern.
Tidak hanya lawan dengan kualitas minim yang di bobol Lewandowski, namun klub-klub top eropa juga pernah merasakan ketajaman Penyerang yang telah koleksi empat trofi top skor Bundesliga tersebut.
Salah satu klub besar eropa yang pernah dijadikan bulan-bulanan oleh Lewandowski adalah klub pemenang Liga Champions eropa dan peraih gelar La Liga Terbanyak, Real Madrid.
Momen itu terjadi pada musim 2012/13 tepatnya di semifinal kompetisi Liga Champions. Kala itu Lewandowski masih berseragam kuning-hitam yang menjadi warna kebanggaan Borussia Dortmund, di mana pada musim itu merupakan masa-masa terbaik Dortmund yang juga masih ditangani oleh juru taktik eksentrik, JĂĽrgen Klopp.
Sebelum laga dimulai, Dortmund punya banyak alasan untuk tampil lebih percaya diri ketika menghadapi Real Madrid. Pasalnya, kedua tim pernah bertemu sebelumnya di fase grup, Dortmund berhasil mengungguli Madrid dan melaju sebagai juara grup.
Borrusia Dortmund dan Real Madrid sama-sama menurunkan skuad terbaiknya ketika mereka saling bentrok di leg pertama babak semi final liga champions eropa, Di kubu Dortmund, ada Mario Goetze, Marco Reus, dan Lewandowski.
Sementara di kubu Madrid, mereka menurunkan pemain bintangnya, seperti Luca Modric, Sergio ramos, Mesut Ozil dan Cristiano Ronaldo.
Baru delapan menit pertandingan berjalan, Lewandowski yang kala itu berusia 24 tahun sudah membuat publik Signal Iduna Park bersorak. Sontekannya memanfaatkan umpan silang Mario Götze dari sisi kanan pertahanan lawan, kemudian berhasil membobol gawang Real Madrid yang kala itu dijaga oleh Diego Lopez.
Namun, keunggulan Dortmund tak bertahan hingga turun minum. Real Madrid berhasil menyamakan kedudukan. Diawali kesalahan Mats Hummels di wilayah pertahanan Dortmund, bola direbut Gonzalo Higuain. Higuain kemudian melakukan penetrasi ke kotak penalti sebelum mengirim umpan mendatar yang dituntaskan menjadi gol oleh Ronaldo.
Ketika wasit Bjorn Kuippers meniupkan peluit tanda babak kedua dimulai, tidak ada satupun yang menyangka bahwa Robert Lewandowski akan melakukan sesuatu yang luar biasa di pertandingan tersebut. Tidak lama setelah babak kedua dimulai, dalam kurun waktu kurang lebih 15 menit, Lewandowski berhasil membobol gawang Madrid sebanyak tiga kali.
Gol kedua dari Lewandoski dikemas pada menit ke-50. Diawali sepakan mendatar Reus, bola menghampiri lewandowski yang melakukan tendangan jarak dekat dan tak mampu dibendung Lopez. Pemain-pemain Madrid memprotes gol ini karena menganggap Lewandowski dalam posisi offside, tapi wasit tak menggubrisnya.
Lima menit kemudian, Lewandowski kembali membuat seisi stadion kembali bergemuruh. Setelah menguasai umpan Marcel Schmelzer di kotak penalti lawan, Lewandowski sempat mengecoh Pepe sebelum membalikkan badan ke arah gawang dan melepaskan tembakan akurat ke sudut kiri atas gawang yang tak bisa dibendung Diego Lopez.
Seakan tidak puas dengan trigol yang sudah ia cetak ke gawang Los Blancos. Lewandowski kemudian menambah satu gol lagi melalui titik putih pada menit ke-66. Dortmund mendapat hadiah penalti lantaran Xabi Alonso dinilai melanggar Reus di kotak terlarang.
Hingga wasit meniup peluit panjang, kedudukan tetap 4-1 untuk kemenangan Dortmund. Atas penampilan gemilangnya, Lewandowski pun mendapat penghargaan Man Of The Match. Hasil itu membuat Dortmund telah melangkahkan satu kakinya ke partai final.
Meski kalah 2-0 di leg kedua yang berlangsung di Santiago Bernabeu, Dortmund tetap melaju hingga laga puncak setelah unggul Aggregat 4-3 atas Madrid.
Sayangnya, meskipun berhasil meraih kemenangan atas Real Madrid dan melaju ke partai final, puncak perjuangan dari Robert Lewandowski dan kawan-kawan berakhir antiklimaks. Mereka kemudian dikalahkan oleh seteru abadi, FC Bayern, dengan skor tipis 1-2. Lewandowski sendiri membukukan total 10 gol di liga champions musim tersebut.
Pada musim selanjutnya, Lewandowski pindah ke FC Bayern dan jadi andalan klub FC Hollywood itu dalam urusan mencetak gol. Dalam lima musim, catatan golnya mengesankan. Pada musim pertamanya ia menyumbang 25 gol di berbagai kompetisi, lalu menyumbang 42, 43, 41 dan 40 gol pada musim berikutnya. Luar Biasa Bukan !!!