Selama berkarier di lapangan hijau, Mario Balotelli telah banyak melakukan hal hebat. Namun tak ada yang lebih ikonik selain gol nya ke gawang Norwich City.
Pada 2 Desember 2011, Roberto Mancini kesal dengan Mario Balotelli. Pasalnya, seminggu sebelumnya, Mario harus meninggalkan lapangan lebih cepat kala City bertemu dengan Liverpool.
Saat itu, Mario Balotelli yang mendapat kartu merah dari wasit harus pergi setelah hanya 18 menit bermain di lapangan.
Kemarahan Mancini sebenarnya bisa dimengerti. Saat itu, City mendonminasi pertandingan, dan seharusnya mereka bisa mendapat hasil yang lebih dari sekadar imbang.
Namun sayang, Balotelli yang bentrok dengan Martin Skrtel harus mendapat kartu kuning kedua dan membuat kekuatan City menjadi pincang.
Lalu, pertandingan City selanjutnya adalah melawan Norwich, dimana Balotelli bisa kembali merumput. Namun sebelum pertandingan, Mancini sempat mengungkapkan penyesalannya kepada Balotelli. Pelatih asal Italia itu mengatakan kalau City mungkin bisa meraih kemenangan jika ia lebih memilih Edin Dzeko di lini serang.
Apa boleh dikata, nasi telah menjadi bubur. Toh, Mancini juga mengakui kalau Balotelli telah tumbuh menjadi striker yang lebih dewasa dan matang.
Pada pertandingan melawan Norwich, Balotelli datang sebagai pemain yang sebetulnya tidak diharapkan. Saat itu, Mancini lebih dulu memasang Edin Dzeko dan Sergio Aguero dilini serang.
Baru pada menit ke 72, saat City sudah unggul 3-0, Balotelli masuk ke lapangan.
Mancini tidak berharap banyak pada Balotelli. Ia hanya tidak ingin membuat anak asuhnya itu merasa terasingkan. Jadi, memasukkan pemain disaat posisi sudah unggul 3-0 bukanlah hal buruk.
Dibalik semua keraguan, Balotelli coba menjadi penyerang yang lebih efektif, pekerja keras, dan disiplin. Atau dengan kata lain, Balotelli mencoba untuk mengambil kesempatan yang sudah diberikan pelatih.
Kemudian, apa yang akan terjadi di lapangan sungguh diluar dugaan. Balotelli tampil cukup baik dan mencetak gol dengan cara yang akan selalu diingat oleh insan sepak bola dunia.
Dikatakan, gol itu merupakan sebuah bentuk pemberontakan dari pria Italia.
Inilah Mario Balotelli, datang sebagai yang tidak diinginkan, namun tetap memberi apa yang mereka inginkan.
Inilah Mario Balotelli, pria yang akan selalu membersihkan karpet kotor akibat ulahnya sendiri.
Dan inilah Mario Balotelli, pria yang hanya dianggap sebagai pelengkap, namun mampu mencetak gol yang selalu dikenang. Ya, Balotelli mencetak gol melalui pundaknya ke gawang Norwich. Sebuah gol yang unik, menjengkelkan, namun tetap memberi kesan.
Menanggapi hal tersebut, manajer Manchester City, Roberto Mancini, sangat terkesan dengan gol The Citizens yang dicetak Mario Balotelli. Balotelli, yang masuk menggantikan Sergio Aguero di babak kedua, mampu membuat gol dengan menggunakan pundaknya, setelah upaya pertamanya digagalkan kiper Norwich, John Ruddy.
“Inilah Mario. Dia adalah pemain fantastik. Dia mampu mencetak gol yang sangat fantastik. Gol yang dibuat hari ini adalah gol yang sangat baik. Karena dia mampu mencetak gol seperti itu,” ujar Mancini (dikutip dari Sky Sport)
Sementara pelatih Norwich, Paul Lambert, mengungkapkan dirinya mengakui kehebatan permainan tuan rumah. Lambert menilai City adalah salah satu tim papan atas saat ini di Inggris.
“Kami telah dikalahkan oleh tim yang lebih baik. Mereka adalah tim yang hebat. Mereka adalah tim papan atas. Aku cukup jujur untuk mengatakan hal ini,” kata Lambert (dikutip dari Sky Sports)
Dalam laga itu sendiri, Manchester City memukul tamunya, Norwich City, dengan skor 5-1, di Etihad Stadium.