Cristiano Ronaldo merupakan pemain yang namanya sudah terdengar di seantero dunia. Tak ada yang menyangkal kehebatan pemain berusia 34 tahun itu. Megabintang asal Portugal tersebut telah memenangkan banyak gelar, baik untuk klub yang ia bela maupun gelar individu.
Namun, perjuangan Ronaldo untuk mendapatkan semuanya banyak diiringi oleh air mata. Ya, Ronaldo merupakan salah satu pemain bintang yang kerap kali menangis dalam momen-momen tertentu.
Seringnya Ronaldo menangis, ternyata sudah sedari kecil, ketika ia bermain sepak bola bersama teman-temannya, Ronaldo selalu menangis jika tak diberi umpan. Perilaku tersebut lantas membuat Ronaldo mendapat julukan Cry Baby.
Dalam perjalanan karirnya, Ronaldo pernah menangis saat takluk dari Yunani di final piala eropa 2004 dan saat menderita cedera kala tampil di final piala eropa 2016 membela Sellecao.
Ketika bersama klubnya, Ronaldo juga pernah menangis. Hal itu terjadi saat memperkuat raksasa Inggris, Manchester United. Tangisan Ronaldo di United tersebut diungkapkan oleh eks penyerang setan merah, Louis Saha.
Saha mengatakan bahwa Ruud Van Nistelrooy pernah mengucapkan kata-kata pedas yang akhirnya membuat Cristiano Ronaldo menangis. Peristiwa itu terjadi kala Ronaldo baru menginjakkan kakinya di Manchester. Ronaldo gabung United pada tahun 2003 saat masih berusia 18 tahun.
Pada saat itu, Van Nistelrooy adalah salah satu pilar utama di skuat Setan Merah. Ronaldo sendiri saat itu masih dalam fase untuk mengembangkan bakatnya.
Tidak seperti sekarang, Ronaldo saat itu memiliki reputasi sebagai pemain yang serakah. Ia selalu ingin mendapatkan pujian dengan memamerkan skill individunya dan ia juga jarang mengoper bola kepada rekannya. Nah gaya main inilah yang tidak disukai oleh Nistelrooy.
Keduanya akhirnya berselisih saat berada di tempat latihan. Ronaldo dan Nistelrooy beradu argumen dengan sengit. Saat itu, Ronaldo sendiri sedang mengalami masa-masa sulit, itu terjadi ketika ayahnya belum lama meninggal dunia.
Pada akhirnya ada komentar Van Nistelrooy yang sangat pedas yang membuat Ronaldo sampai menangis. Namun Louis Saha enggan mengungkapkan apa yang diucapkan penyerang asal Belanda tersebut.
“Ruud memiliki ego semacam itu. Ia menginginkan semua umpan,” Ucap Saha seperti dikutip dari Goal.
“Dan kadang-kadang, untuk pengembangan Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney, sulit bagi manajer untuk menghadapinya,” sambungnya.
Saha lalu mengatakan bahwa Nistelrooy membuat Ronaldo mengeluarkan air matanya. Masih menurut Saha, perselisihan Ronaldo dan Nistelrooy saat Sesi Latihan sebenarnya tidak perlu terjadi mengingat Ronaldo baru saja kehilangan sang ayah.
Mantan pemain timnas Prancis itu lalu menjelaskan bahwa hal-hal seperti itu terjadi ketika dua pemain memiliki semangat yang luar biasa, tetapi Louis Saha yakin bahwa Nistelrooy pasti menyesali perkataannya.
Tak sampai disitu, Saha kemudian memuji bakat yang dimiliki oleh Ronaldo. Ia mengatakan sejak awal terlihat bahwa pemain sayap Portugal itu memiliki potensi yang sangat besar.
Namun Saha mengatakan Ronaldo bisa jadi sehebat ini bukan karena bakat dan talentanya saja. Saha menyebut CR7 juga mengasah bakatnya dengan bekerja ekstra keras di tiap sesi latihan.
Di Manchester United, Cristiano Ronaldo bertahan hingga tahun 2009 sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid. Sementara itu Ruud Van Nistelrooy lebih dahulu pindah ke Real Madrid pada tahun 2006.