Tottenham Hotspur telah resmi menunjuk Jose Mourinho sebagai Pelatih barunya. Mantan arsitek Chelsea itu menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat. Mou diharapkan mampu membuat Spurs jadi tim yang memiliki mental juara sehingga bisa memenangkan banyak trofi.
Daniel Levy, orang nomor satu di Totenham Hotspurs, membuat pernyataan di situs web resmi klub. Pernyataan itu tak lama setelah penunjukan Mourinho sebagai pelatih baru.
“Kami memiliki salah satu manajer paling sukses di sepakbola. Dia memiliki banyak pengalaman, dapat menginspirasi tim dan merupakan ahli taktik yang hebat”
“Dia telah memenangkan trofi di setiap klub yang dia latih. Kami percaya dia akan membawa energi dan kepercayaan ke ruang ganti.”
Membaca pernyataan tersebut, sudah cukup jelas bahwa Spurs mengharapkan Mou untuk menghadirkan sebuah trofi. Karena, dalam lima tahun kepelatihan Pochettino, Spurs selalu gagal meraih gelar.
Bicara tentang Trofi, maka Mourinho memang ahlinya. Sebab, juru taktik asal Portugal itu sudah mengoleksi 25 trofi selama karier kepelatihannya.
Trofi perdana ia persembahkan untuk FC Porto. Sejak musim 2002/03 hingga 2003/04, Mou telah raih enam gelar. Selain empat gelar kompetisi domestik, Mou juga mengantar Porto juara piala UEFA dan Liga Champions.
Usai gelar Liga Champions itu Mou jadi bidikan sejumlah klub Eropa. Namun Chelsea yang beruntung mendapat tanda tangan sang juru taktik. Di musim pertamanya 2004/05, Mou mempersembahkan trofi Liga Primer dan Piala Liga. Sejak 2004 sampai 2007, Mou telah mengumpulkan enam trofi untuk Chelsea.
Kesuksesan Mou kembali saat menangani Inter Milan dari tahun 2008 – 2010. Mou mempersembahkan Piala Super Italia dan Liga Italia di musim debutnya.
Pada musim keduanya, 2009/2010, Mou mencetak rekor bersama Inter sebagai klub Italia pertama yang meraih treble winners, yakni Liga Italia, Coppa Italia, dan Liga Champions.
Kesuksesan di Inter membuat Real Madrid kepincut dan mendatangkan Mourinho. Dalam tiga musim bersama Los Blancos, Mou meraih satu gelar Liga Spanyol, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.
Setelah dari Madrid, Mou kembali ke Chelsea untuk kedua kalinya pada 2013. Kesempatan kedua Mou di Chelsea menghasilkan satu gelar Liga Primer dan Piala Liga musim 2014/15. Total delapan trofi dimiliki Mourinho saat bersama The Blues
Kejayaan Mou tak berhenti sampai disitu, saat menukangi Manchester United, ia juga meraih gelar. Mou persembahkan trofi Liga Eropa pada musim 2016/17. Selain itu, trofi Community Shield dan Piala Liga juga ia dapatkan.
Berkat semua pencapaian fantastis itu, Mou tercatat sebagai salah satu pelatih tersukses di abad ke-21.
Kini, ada hal menarik ketika koleksi trofi Mourinho ternyata lebih banyak dari Spurs. The Lily White yang sudah berdiri sejak 5 September 1882 baru mengumpulkan 24 trofi. Artinya satu Trofi lebih sedikit dari Mourinho.
Trofi terakhir yang diraih Spurs adalah Piala Liga Inggris 2007/08. Sejak saat itu, Spurs hanya nyaris meraih trofi. Pengalaman pahit terbaru yang mereka rasakan ialah pada musim lalu, saat mereka mencapai partai final Liga Champions.
Final Liga Champions musim lalu merupakan yang pertama kali dalam sejarah Spurs, sehingga mereka amat termotivasi untuk menjadi juara. Namun apa daya, mereka harus takluk dari Liverpool 0-2.
Pencapaian musim lalu membuat Spurs diyakini akan tampil apik musim ini, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Di Liga Primer, Spurs hanya mengumpulkan 14 poin dari 12 pertandingan. Catatan negatif itu pula yang membuat Pochettino dipecat, meski sebelumnya menuai banyak pujian.
Di ajang Liga Primer sendiri, Spurs baru meraih dua gelar. Itu juga terjadi sudah lama yaitu pada musim 1950/51 dan 1960/61. Sementara, sari total 24 trofi milik Spurs yakni 8 Piala FA, 4 Piala Liga, 7 Community Shield, 1 Piala Winners, 2 Piala UEFA dan 2 Liga Inggris.
Sekarang, ditangan Mourinho, sangat diharapkan mampu memberikan Spurs mental juara untuk bangkit dari keterpurukan. Sekaligus meraih trofi yang terakhir kali diraih 11 tahun silam.