Carlo Ancelotti baru saja dipecat oleh Napoli. Eks allenatore Juventus gagal memberi dampak signifikan bagi klub. Sang presiden yang kecewa dengan performa Ancelotti pun memilih untuk memutus kerjasama antar keduanya.
Namun begitu, sepanjang kariernya sebagai pelatih, Ancelotti telah banyak lakukan hal-hal luar biasa. Dirinya pernah menjadi yang terbaik di dunia berkat torehan prestisnya.
Pada kesempatan kali ini, starting eleven akan berikan momen-momen ikonik Carlo Ancelotti semasa melatih.
5. Pelatih Serie A Tahun 2001
Pada tahun 2001, Carlo Ancelotii menjabat sebagai pelatih AC Milan. Di tahun tersebut, ia seolah memulai cerita emasnya sebagai seorang nahkoda sejati.
Sebelumnya, Ancelotti telah membesut Juventus namun dianggap gagal. Sementara di Milan, Ancelotti sukses menjadi pelatih terbaik di dunia. Momen bersama Milan benar-benar merubah hidup Ancelotiti. Selain berjaya saat masih menjadi pemain, duduk di kursi kepelatihan I Rossoneri pun menjadi hal menyenangkan bagi pria Italia.
Ancelotti dipuji sebagai pelatih sukses oleh pemain-pemain semacam Ricardo Kaka, Andrea Pirlo, hingga Cristiano Ronaldo.
Tahun 2001 menjadi ikonik karena dari situ, semua gelar bergengsi berhasil diraih olehnya.
4. Gelar Liga Primer 2009/10
Memecat Ancelotti mungkin menjadi hal yang disesali Chelsea. Pasalnya, ia terbilang cukup sukses membesut klub London Biru.
Salah satu momen paling ikonik di Chelsea tentu saat dirinya sukses menyumbangkan gelar Liga Primer musim 2009/10. Saat itu, Chelsea sukses mencetak 107 gol, atau 17 lebih banyak dari Manchester United. Hal ini menunjukkan betapa serasinya Ancelotti dengan para pemain Chelsea.
Meskipun telah dipecat, setidaknya, Ancelotti masih mampu beri dua gelar lainnya, yaitu FA Cup dan Community Shield.
3. Liga Champions 2003
Tahun 2003 menjadi tahun yang juga begitu spesial bagi Ancelotti. Pasalnya, ia memenangkan trofi Liga Champions pertamanya sebagai pelatih.
Di tahun tersebut, perjalanan Ancelotti dalam membawa Milan juara juga tidak mudah. Mereka harus berhadapan dengan FC Bayern, Ajax Amsterdam, Inter Milan, hingga Juventus di partai final.
Saat itu, Milan memang pantas menang. Selain memiliki komposisi pemain yang begitu apik, sistem yang diterapkan Ancelotti juga sangatlah jitu. Lebih lanjut, mengalahkan Juventus di laga final juga menjadi hal yang sangat memuaskan. Pasalnya, Si Nyonya Tua telah mengalahkan Milan dalam perburuan gelar Serie A.
2. Liga Champions 2007
Selain memenangkan gelar Liga Champions tahun 2003, Ancelotti juga sukses membawa Milan untuk kembali merajai Eropa. Sebetulnya, Ancelotti berkesempatan untuk menjadikan Milan sebagai jawara pada tahun 2005, namun Liverpool yang tampil menggila mampu balikkan keadaan.
Namun semua terasa biasa saja bagi Ancelotti karena pada tahun 2007, Milan mengalahkan Liverpool di partai final. Artinya, dendam pada tahun 2005 telah terbalaskan.
Dalam hal ini, Ancelotti juga menjadi pelatih yang amat spesial karena mampu membawa Milan memasuki partai final Liga Champions sebanyak tiga kali dalam kurun waktu enam tahun.
1. Liga Champions 2014
Selain berjaya bersama Milan, Ancelotti juga berjaya bersama tim asal Spanyol, Real Madrid. Final Liga Champions tahun 2014 terasa sangat spesial, karena sang pelatih menjadi sosok yang mampu beri sejarah bagi tim ibukota.
Saat itu, Ancelotti yang membawa el Real juara telah menempatkan Madrid sebagai pemegang gelar sebanyak 10 kali. Lebih spesialnya lagi, trofi tersebut merupakan trofi pertama bagi Madrid setelah lebih dari 10 tahun lamanya.
Saat itu, terakhir kali Madrid menjadi raja di Eropa adalah pada tahun 2002.