Pertandingan liga prancis yang dimenangkan oleh tuan rumah Saint Ettiene atas AS Monaco menyisakan peristiwa unik. Bek kanan Monaco, Ruben Aguilar tertangkap kamera menendang monitor VAR setelah dirinya menerima kartu merah.
Aguilar diusir dari lapangan oleh wasit Jerome Brisard pada menit ke-92 saat Monaco kalah 1-0 dari Saint-Etienne dalam pekan lanjutan Ligue 1.
VAR tidak terlibat secara langsung terhadap proses kartu merah yang diterima Aguilar, tapi pemain Prancis berusia 26 tahun tersebut mungkin marah karena keputusan sebelumnya ketika kartu merah untuk pemain Saint-Etienne, Wesley Fofana untuk pelanggaran serupa di anulir VAR karena ada kejadian off-side.
Tidak seperti Aguilar, pelanggaran Fofana ditinjau wasit melalui VAR terlebih dahulu, teknologi yang sudah digunakan di Ligue 1 sejak awal musim 2018/19.
Kesal dengan keputusan wasit yang memberinya kartu merah, Ruben Aguilar pun melakukan aksi tak terduga dan terbilang brutal. Ketika ia berjalan menuju ruang ganti pemain, Aguilar sempat menendang monitor VAR yang berada di sisi lapangan.
Monitor VAR tersebut hampir terjatuh dari tempatnya, beruntung petugas yang berjaga sigap mengamankan. Aksinya itu juga menarik perhatian para penonton di stadion yang bersorak ketika Aguilar menendang monitor VAR.
Kartu merah yang diterima Aguilar bermula ketika ia melakukan pelanggaran tehadap Denis Bouanga. Serangan balik yang dilakukan Bouanga dihentikan Aguilar dengan pelanggaran yang berbuah kartu merah.
Keputusan wasit Jerme Brisard yang bertugas pada laga tersebut diklaim benar, karena Aguilar merupakan pemain bertahan AS Monaco terakhir yang berhadapan dengan Bouanga pada momen itu.
Ruben Aguilar bukan pesepak bola pertama yang mengalami nasib sial ketika berhadapan dengan VAR. Di gelaran Copa America 2019 lalu, penyerang Brasil, Gabriel Jesus juga mengalami hal yang serupa.
Musim ini, Aguilar telah dikeluarkan dua kali dalam sembilan penampilan sejak menandatangani kontrak dengan Monaco dari Montpelier pada bulan Agustus yang lalu.
Insiden itu adalah yang terakhir dalam serangkaian kemunduran bagi Monaco, yang saat ini duduk di urutan 15 dalam tabel di Ligue 1, hanya tiga poin dari zona degradasi.
Mereka saat ini 12 poin di bawah pemimpin klasemen Paris Saint-Germain dan memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk merebut kembali kemenangan mereka.