Olle Gunnar Solksjaer, saat masih aktif bermain, pemain asal Norwegia tersebut sering mencetak gol setelah masuk sebagai pemain pengganti. Saking seringnya mencetak gol dari bangku cadangan, Solksjaer mendapat predikat super sub terbaik.
Bagaimana tidak, pemain berjuluk ‘Pembunuh berwajah bayi’ itu lebih sering dimainkan sebagai pemain pengganti. Tetapi, ia selalu mampu tampil efektif dengan sering mencetak gol penentu. Tidak hanya satu atau dua gol saja, melainkan ia pernah mencetak empat gol sekaligus tatkala tampil sebagai pemain pengganti.
Kejadian spektakuler tersebut terjadi pada sabtu, 6 Februari 1999, di Stadion City Ground, ketika Manchester United melawan tuan rumah Nottingham Forest di lanjutan pekan Liga Primer musim 1998/99.
Meskipun telah cetak banyak gol dari bangku cadangan, namun apa yang terjadi di Markas Nottingham Forest saat itu tentu tidak disangka-sangka, bahkan oleh si pemain maupun pendukung Manchester United itu sendiri.
Di pertandingan itu, Solksjaer tidak mendapatkan tempat di Starting XI, seperti biasa pelatih lebih mempercayai lini depannya kepada Andy Cole dan Dwight Yorke dalam skema 4-4-2.
Lini tengah diisi oleh Beckham, Scholes, Keane, dan Blomqvist. Sedangkan Neville bersaudara, Ronny Johnsen, dan Jaap Stam berdiri tepat di depan Peter Schmeichel.
Taktik tim kepelatihan MU memang tidak salah,Dua menit setelah laga dimulai, Yorke berhasil membawa United memimpin berkat golnya memanfaatkan umpan cantik Paul Scholes, meski Alan Rogers kemudian mampu menyamakannya empat menit berselang.
Di saat kedudukan imbang, Cole membuat MU kembali memimpin lewat lesakannya beberapa detik setelah gol Rogers, dan itu menjadi penutup babak pertama dari laga yang dihadiri sekitar 30.000 pasang mata tersebut.
Setelah babak kedua dimulai, Setan Merah langsung tancap gas dengan menambah dua gol, masing-masing berkat sontekan rebound Andy Cole di menit ke-50 dan melalui kaki Yorke tujuh menit setelah satu jam.
Keunggulan 4-1 untuk Man United, pertandingan saat itu hanya tersisa sekitar 22 menit. Pada menit ke-72, Ole Gunnar Solskjaer—nama si pemain pengganti—berlari ke dalam lapangan untuk menggantikan Dwight Yorke yang sudah mencetak dua gol dalam pertandingan itu.
Pergantian pemain tersebut sebenarnya dilakukan untuk sekadar memberikan kesempatan bermain bagi Solskjaer yang merupakan penyerang pilihan kedua. Pelatih tim utama United, Jimmy Ryan, sebenarnya hanya meminta Solksjaer untuk mempertahankan keunggulan.
“Kesempatan bagimu akan datang, kita sudah menang 4-1 sehingga tidak perlu melakukan sesuatu yang bodoh. Jaga saja bolanya,” kata Jim Ryan (Dikutip Thesefootballthemes)
Laga yang semula berjalan seru dengan terciptanya lima gol dalam waktu 66 menit berubah menjadi membosankan. Tetapi, Solskjaer—yang raut wajahnya tidak cukup garang untuk ukuran seorang predator sukses membangkitkan kembali gairah pertandingan dengan mencetak empat gol.
Keran gol Solskjaer dimulai pada menit ke-80. Berlari ke arah tiang jauh, dia sukses menceploskan bola hasil umpan silang mendatar Garry Neville. Tujuh menit kemudian, Solskjaer kembali menuliskan namanya sendiri di papan skor.
Menerima umpan terobosan dari David Beckham, Solskjaer berhasil menaklukkan kiper Nottingham Forest, Dave Beasant. Usaha pertamanya lewat tendangan chips memang gagal karena ditepis, tetapi Solskjaer merebut kembali bola muntah, menggoceknya, dan melepaskan tembakan ke gawang yang hampir tak terkawal.
Di masa injury time, Solskjaer menjebol gawang Beasant untuk kali ketiga, mendapat bola diagonal dari Paul Scholes. Solksjaer Menahan dengan kaki kiri, ia kemudian melepaskan sepakan keras dengan kaki kanan dari dalam kotak penalti.
Seakan tak puas dengan torehan tiga gol, Solksjaer kembali membuat pendukung tuan rumah membisu dan tercengang. Ia menggenapi harinya dengan quat-trick beberapa saat sebelum Paul Alcock, wasit yang memimpin laga meniupkan peluit panjang. Gol terakhirnya memanfaatkan asisst tidak sengaja dari Nicky Butt yang gagal di tendang Paul Scholes.
Kedudukan 8-1 untuk kemenangan MU, Selepas laga manajer Nottingham Forest, Ron Atkinson menyebut bahwa timnya telah dibunuh. Tidak heran jika Solskjaer kemudian dijuluki ‘The Baby faced Assassin’ alias “pembunuh berwajah bayi.
“Singkatnya, kami sudah dibunuh, Beruntung mereka tidak memasukannya [Solskjaer] lebih awal.” Ujar Atkinson (Dikutip dari Sport.net )
Pelatih Sir Alex Ferguson pun memberikan pujian terhadap Solksjaer pada pertandingan tersebut,
“Penyelesaian akhirnya luar biasa. Saya bersalah tentang pemilihan tim. Dia benar-benar layak mendapatkan yang lebih baik. Tapi faktanya dia lebih baik daripada siapa pun di klub sebagai pemain pengganti. Dia tidak terganggu meski datang dari bangku cadangan. Dia menemukan alurnya dengan mudah,” kata Ferguson (Dikutip dari Talksport)
Empat gol yang dicetak dalam tempo 13 menit itu juga membuat Solskjaer menorehkan rekor quattrick tercepat di Inggris, 20 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-26.
Meski di minta hanya untuk menjaga keunggulan, tetapi motivasi untuk membuktikan diri membuat pria kelahiran Norwegia itu membangkang dan justru menambah keunggulan bagi Setan Merah.
“Saya berpikir – saya memiliki kesempatan untuk membuktikan diri pada asisten manajer yang baru – saya tidak akan pernah hanya menahan bola. Bisa mencetak empat gol sangatlah istimewa,” Ujar Solksjaer (dikutip dari Talksport)
Di akhir musim tersebut, MU mengakhirinya dengan tri gelar dan Solksjaer kembali menjadi pahlawan Setan Merah saat tampil di final liga champions mengalahkan Bayern munchen.