Real Madrid menjadi salah satu klub tersukses di dunia. Raihan gelar prestis dan menjadi hunian pemain-pemain berkualitas, Madrid tak ubahnya menjadi klub yang sangat diincar oleh para pemain dunia.
Bahkan, banyak yang menganggap kalau bergabung dengan Madrid adalah sebuah puncak karier. Artinya, pemain akan dicap sebagai bintang jika sudah berseragam Los Blancos.
Namun nyatanya, tidak semua pemain bintang yang merumput bersama Madrid dapat bersinar. Banyak juga pemain top yang justru flop ketika berseragam Madrid. Siapa saja mereka?
5. Klaas-Jan Huntelaar
Huntelaar menjalani tiga musim indah bersama Ajax Amsterdam. Hampir di setiap musimnya, penyerang berpaspor Belanda itu menembus dua digit gol. Bahkan pada Liga Belanda 2007/08, ia sanggup mengemas 33 gol dari 34 pertandingan. Total dalam 92 penampilan, Huntelaar telah mencetak 76 gol untuk raksasa Belanda.
Dirinya pun menjadi incaran klub-klub besar Eropa. Pada akhirnya di bursa transfer musim dingin 2009, Huntelaar diboyong Madrid dari Ajax seharga 27 juta euro atau senilai 460 miliar rupiah.
Namun bukannya semakin bersinar, Huntelaar justru tampil melempem. Dalam 20 penampilan, pria Belanda hanya catatkan 8 gol saja. Kemudian pada bursa transfer musim panas 2009, Huntelaar dilego Madrid ke AC Milan. Sejak saat itu, Huntelaar tak lagi menemukan ketajamannya
4. Arjen Robben
Sepanjang karier, Arjen Robben telah memenangkan segalnya di level klub. Namun meski menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa, ada satu momen dimana pemain asal Belanda tidak mau mengingatnya. Momen tersebut adalah saat dirinya bergabung dengan Real Madrid.
Robben didatangkan Madrid dari Chelsea pada bursa transfer musim panas 2007. Di musim pertamanya, winger berpaspor Belanda itu mengantarkan Los Blancos menjadi yang terbaik di Liga Spanyol. Namun musim berikutnya Barcelona mulai datang menggeser.
Tak tinggal diam, Madrid mendatangkan bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo dan pemain asal Brasil Ricardo Kaka. Efek kedatangan dua pemain itu membuat Robben terpental, sehingga memutuskan hengkang ke Bayern Munchen. Beruntung, Robben menemukan performa terbaiknya bersama Bayern dan memenangkan banyak sekali gelar bergengsi.
3. Nuri Sahin
Bermain untuk Real Madrid menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Nuri Sahin. Madrid mendatangkan Sahin dari Borussia Dortmund pada bursa transfer musim panas 2011. Ia digaet untuk dijadikan tandem ideal bagi Xabi Alonso di lini tengah.
Namun semua harapannya sirna. Gelandang asal Turki gagal temukan performa terbaik dan tidak mampu bersinar. Parahnya, Sahin dinilai memperlambat permainan el Real.
Alhasil di musim 2011/12, Nuri Sahin hanya tampil sebanyak 10 pertandingan saja. Sempat dipinjamkan ke Liverpool dan Borussia Dortmund, Sahin dijual Madrid secara permanen ke Die Borussen pada bursa transfer musim panas 2014.
2. Michael Owen
Michael Owen dan Real Madrid mungkin sama-sama menyesali kerja sama antar keduanya. Saat itu, Owen dianggap sebagai salah satu pemain terbaik Liverpool dan menarik minat Real Madrid. Ia pun bersedia terbang ke Santiago Bernabeu. Tercatat, Owen ditebus dengan harga 22,5 juta pounds atau sekitar 438 miliar rupiah.
Akan tetapi, Real Madrid tidak mendapat apa yang mereka inginkan. Disisi lain, Owen juga menyesali kepindahannya ke Madrid. Owen tampil melempem bersama Madrid. Dari 45 penampilan di semua kompetisi, ia hanya mengemas 17 gol.
Alhasil pada bursa transfer musim panas 2005, eks penyerang Tim Nasional Inggris itu dilego ke Newcastle United. Bersama Newcastle, Owen sering mengalami cedera dan sejak saat itu, penyerang yang dikenal lincah tersebut tak lagi menemukan permainan terbaiknya.
1. Ricardo Kaka
Ricardo Kaka menjadi bintang saat berseragam AC Milan. Ia banyak torehkan prestasi mentereng dan dicintai banyak penggemar. Selama enam musim membela Milan, playmaker berpaspor Brasil itu mencetak 104 gol dan 66 assist dari 307 penampilan. Karier mulusnya pun membuat Real Madrid melirik.
Tepat di tahun 2009, Real Madrid rela menggelontorkan dana senilai 58,5 juta pounds atau setara 1,13 triliun rupiah untuk pria Brasil. Namun, Kaka gagal meneruskan performa gemilangnya di Spanyol.
Pesepakbola yang memutuskan pensiun di penghujung 2017 itu sering terkena cedera bersama Madrid. Dari 120 pertandingan, Kaka hanya mengemas 29 gol dan 39 assist.