Setiap pemain memiliki rasa kecintaan tersendiri terhadap klub yang dibelanya. Mereka yang bermodal loyalitas ingin selalu memberikan yang terbaik dan tampil dengan segala kemampuan tertinggi. Namun terkadang komitmen dan kecintaan para pemain tersebut malah dinodai oleh klubnya sendiri.
Seperti ulasan kami kali ini. Berikut deretan pemain yang dipaksa keluar oleh klubnya sendiri.
1. Angel di Maria
Mencetak 7 gol dan 22 assist di musim 2013/14, Di Maria berhasil mengantarkan Real Madrid menjuarai trofi Liga Champions. Namun semua penampilan apiknya seakan lenyap setelah el Real memboyong James Rodriguez dari AS Monaco. Di Maria yang saat itu diminta pihak klub untuk pergi langsung merasa hancur. Ia mengaku menangis dan tak percaya dengan perlakuan Real Madrid.
Selain itu, pemain asal Argentina merasa dibuang dan menganggap jika manajemen sudah tidak menginginkan keberadaannya lagi. Selain kedatangan bintang baru yang bisa mengancam posisinya, di Maria mengungkap hal lain mengapa klub menjualnya. Menurut pemain berusia 31 tahun tersebut, Los Blancos sengaja menjualnya untuk menutupi pengeluaran besar Real Madrid di bursa transfer. Ia kemudian dijual ke Old Trafford dengan harga mahal sebelum akhirnya berlabuh di Paris Saint Germain.
2. Jaap Stam
Pernah bermain untuk klub sebesar MU, Stam boleh dikatakan sebagai salah satu bek terbaik yang dimiliki Setan Merah. Namun, situasinya saat itu tidak memungkinkan pria Belanda untuk bertahan. Ia hijrah ke Lazio pada tahun 2001 meski turut sumbangkan treble winner dan raih penghargaan Bek Terbaik UEFA sebanyak 2 kali.
Hubungannya yang kurang harmonis dengan Sir Alex Ferguson menjadi pemicu hengkangnya Stam dari Old Trafford. Setelah resmi mendarat di Italia, Stam menambah koleksi gelarnya dengan menjuarai Coppa Italia bersama Lazio dan Piala Super Italia bersama AC Milan.
3. Andy Carroll
Berhasil mencetak 19 gol dalam 42 penampilan bersama Newcastle, Andy Carroll sukses menjadi sorotan. Dengan penampilan gemilangnya itu, Carroll berhasil mengembalikan Newcastle ke kompetisi Premier League. Menyusul performa luar biasanya itu, ia pun dilirik oleh klub raksasa Liverpool.
Namun setelah resmi gabung Liverpool, Carroll mengaku bahwa ia sebenarnya tidak ingin keluar dari klub berjuluk The Magpies. Carroll mengaku manajemen sudah tidak menginginkannya lagi. Direktur klub, Derek Llambias, dianggap tergiur dengan penawaran besar yang diajukan The Reds. Sang pemain pun dipaksa untuk menerima tawaran yang diajukan.
4. Joe Hart
Kedatangan Guardiola menjadi mimpi buruk bagi Joe Hart. Penjaga gawang yang dikenal cekatan itu harus terbuang pasca kehadiran pelatih asal Spanyol di kota Manchester. Beberapa musim menjadi andalan The Citizens, Hart harus menjadi korban dari evolusi eks pelatih FC Barcelona. Saat diwawancara pun, Hart mengaku jika Guardiola menganggapnya tidak berguna dan tidak memiliki masa depan di klub.
Meski berat untuk diterima, Hart tetap memuji kejujuran Pep. Kiper Inggris itu berujar jika ia sudah menerima keputusan Pep dan tidak lupa berterimakasih atas penalaiannya.
Pasca angkat kaki dari Etihad, Hart memulai petualangan di Torino sebelum akhirnya bergabung dengan West Ham dan mencoba peruntungan di Burnley.
5. Yaya Toure
Selain Joe Hart, Yaya Toure juga menjadi korban dari kehadiran Pep Guardiola di Manchester City. Sama halnya saat masih berseragam Barcelona, keduanya memang tidak memiliki kecocokan. Toure menganggap jika Pep menyimpan dendam kepadanya. Meski sudah menyumbang beberapa gelar bergengsi, Toure tak masuk rencana pelatih asal Spanyol itu.
Hal tersebut semakin diperkuat dengan fakta bahwa Guardiola tidak memberi waktu bermain maksimal, meski pemain asal Pantai Gading mengaku masih ingin berkarier di kompetisi Negri Ratu Elizabeth.
6. Cluade Makelele
Claude Makelele barangkali menjadi pemain yang paling disesali kepergiannya oleh Real Madrid. Tampil apik di lini tengah Los Blancos, Makelele harus tersingkir akibat ulah presiden Florentino Perez. Perez menyebut kalau Makelele bukanlah tipe pemain bintang yang dibutuhkan oleh Madrid. Namun beredar rumor kalau Perez mendepak sang gelandang karena pria Spanyol itu dikenal tidak menyukai pemain berkulit hitam.
Setelah pergi dari Madrid, Makelele pun menjadi awal dari kesuksesan revolusi Chelsea dibawah arahan Jose Mourinho. Ia tampil apik di lini tengah dan sukses menyumbangkan dua gelar Premier League.
7. Iker Casillas
Legenda el Real lain yang juga ‘dipaksa’ keluar dari klub adalah Iker Cassilas. Kiper yang memiliki kiprah luar biasa bersama Los Galacticos ini diduga dipaksa keluar oleh klub meski telah berkontribusi besar dalam membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions.
Keluarganya yang ikut sakit hati pun menganggap jika Real Madrid menyiksa Casillas di musim terakhirnya.
Diketahui, Casillas didepak Madrid karena pengaruh Jose Mourinho yang dinilai tak menyukai sang kiper. Saat meninggalkan klub pada 2015, Casillas hanya menggelar jumpa pers secara sederhana untuk mengucapkan selamat tinggal, sambil meneteskan air mata.