Saat ini, siapa yang tak mengenal Paul Pogba. Pemain yang kini berseragam Manchester united tersebut adalah salah satu gelandang terbaik yang ada di muka bumi untuk saat ini.
Sebelum dibesarkan oleh tim senior manchester united, Pogba juga pernah menimba ilmu di tim junior united. Waktu itu antara tahun 2009-2011. Di tim muda united tersebut Pogba bermain cukup baik. Sebagai gelandang ia biasa berpasangan dengan rekan setimnya kala itu, Ravel Morrison.
Selain Morisson dan Pogba, united kala itu juga diperkuat Jese Lingard. Pogba, Morrison, dan Lingard adalah kawan dekat saat mereka masih sama-sama memperkuat tim junior setan merah beberapa tahun silam.
Tetapi kini, ketiganya mengalami nasib yang berbeda, ada yang sukses, ada pula yang dicap gagal.
Kita semua tahu footballovers,bahwa Manchester united memang dikenal pandai dalam mengolah pemain muda berbakat. Di era 90-an pernah ada generasi emas united yang meraih kejayaan. Pemain bintang seperti David Beckham, Ryan Giggs, Paul Scholes dan beberapa pemain lain pernah dilahirkan oleh tim muda united.
Nah dalam era 2000-an, united juga punya beberapa talenta muda yang menjanjikan, beberapa di antaranya seperti yang sudah kami utarakan yaitu Lingard, Pogba dan Morison. Ketiga pemain itu bermain bersama di tim muda united dari tahun 2009 hingga 2011.
Pada April 2011, wonderkids Manchester United muda itu sukses memenangi gelar Piala FA junior. United waktu itu berhasil mengalahkan Shefield United. Di leg kedua final, Ravel Morrison bahkan mencetak dua gol.
Beberapa pemain muda united memang menunjukan penampilan yang apik. Namun, ada satu pemain yang paling menonjol, Sosok wonderkid yang turut mencuri perhatian di dalam generasi tersebut. Ia adalah Ravel Morrison.
Talenta Morrison bahkan disebut Sir Alex Ferguson, manajer Manchester United saat itu, sebagai yang terbaik di dalam tim. Bahkan, Fergie -sapaan Ferguson-menilai Morrison lebih hebat ketimbang legenda-legenda Manchester United saat masih muda.
Alhasil, Manchester United tidak ragu memberi Morrison kontrak profesional pertamanya ketika ia masih berusia 17 tahun, pada 2 Februari 2010.
Ketika Sir Alex Ferguson berdiri di samping Ferdinand, saat memimpin sesi latihan tim muda united, mata fergie tertuju pada satu sosok pemuda luar biasa;Â bukan Paul Pogba tetapi Ravel Morrison yang kemampuannya tak tertandingi sehingga membuat legenda pelatih united tersebut tak sungkan untuk memujinya.
Tidak hanya Fergie yang mengutarakan hal itu, Mantan bek united juga pernah mengungkapkan bahwa Ravel Morison adalah pemain yang luar biasa. “Dia adalah pemain muda paling bertalenta yang pernah saya lihat,“ujar Rio Ferdinand kala itu.
Selain itu, Jese Lingard sendiri mengatakan jika Ravel Morrison adalah pemain yang paling menonjol diantara pemain yang lain, ia menyebut Morrison bahkan lebih hebat dari Paul Pogba.
“Saya bermain dengan Morrison dari umur 8 atau 9 tahun. Dia adalah talenta alamiah terbaik, pemain yang bisa melakukan apa saja. Jika dia ingin mencetak gol, dia akan mencetak gol,” kata Lingard.
“Pada usia 18 tahun, tidak ada yang bisa menekelnya. Dia mampu menunjukkan skill yang tidak mungkin ada pemain lain bisa lakukan di usianya saat itu. Di ajang Youth Cup, ratingnya selalu 8 dari 10, dan tidak ada satu pun pemain yang bisa melewatinya, bahkan mendekatinya. Saat itu semua orang akan mengatakan ‘Oh, dia bakal menjadi pemain top’,” sambung Lingard lagi.
Lalu siapakah sebenarnya Ravel Morrison, hingga dirinya disebut-sebut oleh beberapa pihak sebagai pemain bertalenta mumpuni, namun sekarang namanya tak pernah terdengar lagi.
Ravel Ryan Morrison adalah pemain kelahiran Wythenshaw, sebuah daerah yang hanya berjarak sekitar 8 kilometer dari Stadion Old Trafford. Ia dilahirkan pada 2 Februari 1993, Seangkatan dengan Paul Pogba.
Morrison merupakan seorang Manchunian sejati, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini mengawali karirnya di akademi manchester united.
Berbeda dengan sejumlah pemain akademi lainnya, Morrison adalah seorang pemegang beasiswa. Statusnya pun bukan “mendaftar” ke akademi, melainkan direkrut langsung oleh pemandu bakat Manchester United, Phil Brogan pada tahun 2009.
Morrison tinggal bersama kakek neneknya di Denton, Manchester sebelah timur. Ibunya, Sharon Ryan, tinggal di tempat lain mengurus kedua adik Morrison, Rio dan Zeon.
Sejak kecil, Morrison tak suka dengan kondisi ketika ia berada di bawah pengawasan neneknya. Karena hal itu, Bek setan merah, Rio Ferdinand dan Gary Neville menawarkan untuk menjadi “pengasuhnya”.
Tetapi, Kemampuan olah bola yang mumpuni rupanya tidak diimbangi dengan pola pikirnya. Morrison, dikenal sebagai pribadi yang tempramental. Di manchester united ia kerap kali membuat masalah dengan pelatihnya, ia kurang disiplin dan suka seenaknya sendiri.
Bersama tim utama Manchester united, ia tak pernah sekalipun mendapat menit bermain. Sir Alex Ferguson kala itu bahkan tidak mampu membimbingnya, Atas hal itu, Morrison pun dilepas ke West Ham pada januari tahun 2012 dengan harapan agar ia bisa fokus untuk memaksimalkan kemampuannya.
Bersama West Ham, Morrison melakukan debut pada 17 maret 2012 saat menghadapi Leeds United di ajang Divisi Championship. Ia hanya bermain setengah musim untuk The Hammers. Karena di awal musim 2012/13 ia dipinjamkan ke Birmingham City. Setelah itu, ia berturut-turut kembali di pinjamkan ke QPR dan Cardiff city.
Pada januari tahun 2015, nasib baik menimpa Morrison, Ia menandatangani kontrak dengan klub Italia, Lazio. Bersama Lazio, Morrison melakukan debutnya saat meraih kemenangan 14-0 melawan CS Auronzo pada 12 Juli 2015, ia mencetak dua gol dan memberikan dua assist.
Setelah itu, Morrison tidak menghasilkan dampak positif seperti rekan setimnya yang dulu, Pogba, saat menampilkan permainan terbaik di negeri Pizza bersama Juventus.
Morrison jarang tampil hingga musim 2015/16 usai, pelatih Stefano Pioli mengkritik kinerjanya dan ketidakmampuan untuk berbicara dalam bahasa Italia.
Pada 31 Januari 2017, Morrison kembali ke Queens Park Rangers dengan status pinjaman hingga akhir musim 2016/17. Ia hanya membuat penampilan bersama QPR di semua ajang.
Musim 2017/18 ia dipinjamkan ke Atlas dan kembali ke Lazio pada juli 2018, namun jarang mendapatkan menit bermain hingga pada awal 2019 ia menandatangani kontrak dengan Ostersund selama enam bulan. Pada juni 2019 kontrak Morrison tidak diperpanjang. Ia akhirnya berlabuh ke Sheffield united untuk musim 2019/20.
Atas beberapa kejadian tersebut, bisa dikatakan Karir Ravel Morison merosot jauh. Di periode yang sama, Rekan setimnya saat di tim muda united, Paul Pogba, menjelma menjadi gelandang tangguh, bahkan pernah menjadi pemain termahal di dunia saat didatangkan oleh united dari juventus.
Nah itulah Footballovers, kisah Wonderkid gagal yang dicap lebih baik daripada Paul Pogba.
Namun menurut beberapa pihak, Ravel Morrison lah yang paling menonjol dibandingkan Lingard maupun Pogba.