Dunia sepak bola akan kembali kehilangan bintang emasnya setelah mantan pemain Tim Nasional Spanyol, Xavi Hernandez, mengumumkan pensiun pada akhir musim nanti.
Saat ini, Xavi yang telah berusia 39 tahun masih tercatat sebagai pemain klub Qatar, Al Sadd SC. Ia memperkuat Al Sadd setelah meninggalkan Barcelona pada 2015 lalu.
Xavi Hernandez dikenal sebagai gelandang berbakat dan telah menjalani masa emasnya bersama FC Barcelona.
Ia membela klub yang bermarkas di Camp Nou sejak masih berusia 11 tahun pada 1991 silam. Gelandang yang telah catatkan 505 penampilan bersama tim senior Barcelona dan mencetak 58 gol itu juga sukses menorehkan sejumlah prestasi gemilang.
Xavi yang merupakan jebolan akademi La Masia telah memenangkan delapan gelar LaLiga, empat trofi Liga Champions dan tiga gelar Copa del Rey selama 24 tahun membela Blaugrana. Menurut catatan Opta, Xavi diyakini menjalani karir sebagai salah satu pemain paling berkelas dalam perolehan gelar juara el Barca.
Xavi juga telah bukukan rekor penampilannya di Barca, yakni sebanyak 767. Hanya kapten Barca saat ini, Lionel Messi, yang mendekati catatan tersebut dengan 682 penampilan.
Di level Tim Nasional, Xavi Hernandez juga menjadi salah satu pemain penting dalam era kejayaan La Furia Roja. Walau bukan gelandang produktif, namun Xavi sudah catatkan gol ke-1000 dalam sejarah Timnas Spanyol. Itu tercipta ketika Tim Matador kalahkan Irlandia Utara dengan skor 3-2 pada Kualifikasi Piala Eropa, September 2006 lalu.
Beberapa trofi seperti dua gelar Piala Eropa dan satu gelar Piala Dunia juga menjadi alasan mengapa Xavi pantas disebut sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Oleh karena itu, pensiunnya sang legenda menjadi hal yang menyedihkan bagi beberapa pihak, tak terkecuali mantan rekan setimnya di FC Barcelona, Lionel Messi.
Lionel Messi mengaku sedih dengan kabar tersebut. Ia merasa bahwa dunia sepakbola akan sangat merindukan sosok seperti Xavi Hernandez.
Melalui media sosial pribadinya, Lionel Messi berujar,
“Sebuah kebahagiaan bisa berbagi ruang ganti bersamamu, Xavi. Kita telah melewati banyak momen luar biasa. Aku telah merindukanmu sejak kamu memutuskan pergi dari Barcelona,”
“Aku berharap kamu akan beruntung difase berikutnya. Aku yakin kamu akan tetap berjaya didalam dunia sepak bola. Peluk hangat!”
Setelah memutuskan pensiun, berbagai spekualasi pun hadir. Banyak yang menganggap jika Xavi akan tetap meneruskan kariernya di dunia sepakbola. Dan profesi pelatih dianggap sangat cocok baginya.
Xavi sendiri pun berharap bisa membawa pengalamannya sebagai pemain ke kursi kepelatihan.
“Ini adalah musim terakhirku sebagai pemain, tapi aku tak sabar melihat apa yang akan terjadi di masa depan bagiku sebagai manajer,”
“Filosofiku sebagai pelatih mencerminkan gaya yang kami kembangkan selama bertahun-tahun di bawah pengaruh Johan Cruyff dan dari La Masia dan contoh utamanya adalah dalam cara main Barcelona,”
“Aku suka melihat tim yang mengambil inisiatif di lapangan, sepakbola menyerang, dan kembali ke gaya yang kita semua cintai sejak masih muda, yaitu penguasaan bola.”
Filosofi penguasaan bola memang tak bisa dilepaskan dari jebolan La Masia tersebut. Pengalaman bermain untuk Barcelona dengan filosofi penguasaan bola amat berbekas di pikiran dan hati Xavi.
Sebab, Xavi telah meraih kesuksesan bersama Barcelona dengan mengumpulkan 27 trofi berkat filosofi itu. Pria berpaspor Spanyol tersebut percaya filosofi yang diusungnya akan membawanya sukses sebagai pelatih seperti waktu menjadi pemain Barcelona.
Rencana Xavi untuk menjadi pelatih suatu saat nanti disambut baik oleh pelatih FC Barcelona saat ini, Ernesto Valverde. Pujian setinggi langit dilontarkan oleh Valverde untuk Xavi. Dia juga menilai Xavi punya yang diperlukan untuk menjadi pelatih Barcelona.
“Dia adalah salah satu gelandang terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Dia memainkan sepakbola yang memegang kendali posisi, tidak ada umpannya yang ngawur,”
“Xavi adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepakbola. Melihatnya bermain itu luar biasa.”
“Tentu dia punya profil untuk menjadi pelatih Barcelona. Aku doakan yang terbaik untuknya, tentu saja.”
Jika melihat peluang dan situasi saat ini, akankah kita benar-benar melihat Xavi Hernandez sebagai sosok kharismatik yang berdiri tegak dipinggir lapangan?