Mencetak hattrick dalam satu pertandingan sudah banyak pemain yang melakukannya. Namun, jika trigol dibukukan dalam waktu yang sangat cepat, hal tersebut tentu merupakan sebuah capaian luar biasa.
Hal itu pernah dilakukan oleh seorang bernama Robbie Fowler. Penyerang Liverpool pada era 1990-an. Robbie Fowler memang sebuah fenomena pada masanya.
Saat baru berusia 18 tahun, Fowler sudah masuk tim senior Liverpool. Dalam pertandingan debutnya melawan Fulham di leg pertama Piala Liga pada 22 September 1993, ia ikut menyumbang satu gol di menit ke-83. Seakan itu belum cukup, ia tampil kesetanan di pertandingan leg kedua dengan memborong kelima gol Liverpool.
Seperti tak tertahankan, rasa lapar yang terus menghinggapinya membuat Fowler tampil begitu digdaya dari satu pertandingan ke pertandingan yang lain.
Fowler mencetak hattrick pertamanya di pertandingan kelima setelah debut saat melawan Southampton. Dan dalam 15 pertandingan pertamanya ia sudah mencetak 13 gol. Musim perdananya pun diraih dengan torehan 18 gol dari total 34 penampilan.
Kaki-kakinya lincahnya semakin sering dipakai saat menginjak musim berikutnya, di musim inilah Fowler mencatatkan sejarah di Liga Primer Inggris.
Peristiwa itu terjadi tepat pada 28 Agustus 1994 ketika sinar matahari menaungi stadion Anfield saat laga big match yang mempertemukan antara Liverpool melawan Arsenal.
Robbie Fowler, penyerang berwajah segar yang saat itu baru berusia 19 tahun mengisi lini depan The Reds. Di hari itu, Fowler, tak hanya menjadi pahlawan kemenangan 3-0 Liverpool atas tim Meriam. Fowler juga mencatatkan namanya sebagai pencetak hattrick tercepat dalam sejarah Premier League.
Fowler hanya membutuhkan empat menit dan 33 detik untuk membuat namanya dikenang dalam waktu yang lama. Bermain di hadapan 30,000 lebih pendukungnya di stadion keramat Anfield, Fowler membuka keran golnya di menit 26.
Bek Arsenal, Martin Keown gagal menghalau bola hasil umpan tendangan bebas Jamie Redknapp, bola kemudian tidak sengaja menyentuh kaki Ian Rush, bola menjadi liar dan berhasil diselesaikan oleh Fowler dengan kaki kirinya.
Dua menit kemudian, Fowler kembali pertegas statusnya sebagai bomber haus gol. Ia mencetak skor keduanya pada laga itu.
Gol bermula saat gelandang Steve McManaman melakukan akselerasi tanpa kawalan ketat dari lini tengah, McManaman yang melihat posisi Fowler tak terkawal lalu memberinya umpan, dengan tenang dan sekali kontrol Fowler melepaskan tendangan mendatar ke sisi kiri gawang yang gagal dijangkau David Seaman, bola sempat membentur tiang sebelum bergulir ke jala gawang.
Tak sampai lima menit dari gol pertama, Fowler membuat seisi Anfield kembali bergemuruh. Gol cantik berhasil ia ciptakan pada menit 31, akselerasi cepatnya membuat Keown dan David Seaman bertabrakan. Untungnya bola masih bisa dikuasai oleh Fowler, lewat sudut sempit dia tinggal menceploskan bola ke gawang yang kosong.
Sampai wasit meniup peluit panjang, Liverpool unggul 3-0, dan Fowler menjadi bintang lapangan. Selain tercepat, kenyataan lain yang membuat hattrick Fowler menjadi luar biasa adalah bahwa ia melakukannya ke gawang klub hebat yang dihuni oleh bek-bek tangguh Liga Primer seperti Lee Dixon, Martin Keown, Tony Adams dan Nigel Winterburn, ditambah dengan sosok kiper timnas Inggris, David Seaman di bawah mistar.
Kemudian bahwa apa yang membuat Fowler menonjol dalam pertandingan melawan Arsenal adalah ia melakukannya di usia yang masih sangat muda, Fowler memperkuat dirinya bukan hanya sebagai seorang striker saja tetapi juga pencetak gol sejati.
Kontrol bola yang memukau, kecepatan, antisipasi, dan kemampuannya dalam penyelesaian akhir menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang predator.
Meskipun hattrick melawan Arsenal tetap menjadi ikon, Fowler kemudian mencetak 22 gol tambahan musim itu, sehingga totalnya menjadi 25 gol dalam 42 penampilan, sebagai pemain muda catatan itu adalah hal yang istimewa.Â
Di musim itu, Fowler tercatat sebagai pencetak gol kedua terbanyak di belakang Alan Shearer (34 gol) yang kala itu membela Blackburn Rovers, tim yang kemudian menjuarai Liga Primer 1994/95. Liverpool sendiri, sayangnya, hanya finis di peringkat ke-4.
Meski demikian, atas penampilan gemilangnya itu, Fowler dianugerahi PFA Young Player of the Year pada 1995. Fowler mempertahankan gelar yang sama satu tahun kemudian.
Rekor Hattrick Fowler terasa istimewa karena mampu bertahan hingga waktu 21 tahun lamanya. Rekor itu lalu dipatahkan oleh Sadio Mane saat memperkuat Southampton. Tepat pada 16 Mei 2015 Mane mencetak tiga gol ke gawang Aston Villa. Tiga gol pemain yang kini membela Liverpool itu dilesakkan secepat kilat, hanya butuh tempo 2 menit 56 detik!
Pemain lain yang mencetak hattrick dalam waktu yang cepat adalah Gabriel Agbonlahor, penyerang yang memperkuat Aston Villa tersebut membobol gawang Manchester City tiga kali dalam waktu hanya 7 menit pada 17 agustus 2008. Ia membuat gol pada menit ke 69, 74 dan 76 yang membantu timnya menaklukkan The Cityzen dengan skor 4-2.