Cristiano Ronaldo merupakan pemain yang lekat dengan sebuah gelar. Sepanjang perjalanan karirnya, Ronaldo telah meraih banyak trofi bersama kesebelasan yang diperkuatnya. Namun, belum lama ini sang megabintang alami nasib buruk di laga final.
Ronaldo gagal membawa Juventus menjuarai Piala Super Italia usai takluk dari Lazio. Kekalahan 1-3 dari tim elang Ibukota tersebut menghadirkan catatan negatif bagi megabintang asal Portugal. Pasalnya, ini menjadi kekalahan pertama CR7 di partai final sejak tahun 2013.
Ronaldo kalah untuk pertama kalinya setelah menorehkan 12 kemenangan beruntun pada suatu laga final. Penyerang 34 tahun itu tampil dan memenangi 12 laga final dalam lima tahun terakhir.
Ronaldo selalu tampil sebagai juara dalam 12 laga perebutan trofi dalam berbagai situasi, baik kemenangan dalam waktu normal, perpanjangan waktu, atau adu penalti.
Ia selalu berjaya di empat final Liga Champions, tiga final Piala Dunia Antar klub, dan dua Piala Super Eropa bersama Real Madrid. CR7 juga memenangkan trofi bersama Juventus di final Piala Super Italia 2018.
Di level timnas, Ronaldo menjadi juara piala eropa 2016 meskipun hanya tampil selama 22 menit. Di tahun 2019, ia lalu membawa Portugal menjadi juara UEFA Nations League setelah di final mengalahkan Belanda.
Di piala super eropa tahun ini, kekalahan atas Lazio membuat Ronaldo nampak begitu kecewa. Bahkan kekecewaan tersebut ia perlihatkan saat upacara ceremony penyerahan medali pasca pertandingan.
Usai dikalungkan medali perak, Ronaldo dengan mimik kecewa langsung mencopot medali tersebut dari lehernya dan bergegas menuju ruang ganti.
Tidak hanya itu, CR7 juga tak menghiraukan permintaan bersalaman seorang petinggi yang berada di podium pemberian medali. Petinggi tersebut sudah menyodorkan tangan, namun Ronaldo hanya terus berjalan.
Malam yang cerah di Arab Saudi itu, Ronaldo memang pantas merasa kecewa. Sebab, peraih lima gelar Balon D’or tersebut punya peruntungan yang baik ketika berlaga di partai puncak.
Terakhir kali Ronaldo kalah pada laga final pada 2013 lalu. Saat itu, sang bintang masih bermain untuk Real Madrid. Mereka berlaga di final Copa del Rey. Los Blancos kalah dengan skor 1-2 dari Atletico Madrid pada laga yang dimainkan hingga babak extra time.
Kekecewaan Ronaldo pada laga final piala super eropa tersebut, ternyata bukan kali pertama. Dalam karirnya, Ronaldo pernah alami kekecewaan ketika timnya kalah di final sebuah kompetisi. Yang cukup populer mungkin kekalahan timnas Portugal dari Yunani di final piala eropa 2004.
Pada saat itu, Ronaldo yang masih berusia 19 tahun harus akui keunggulan negeri para dewa dengan skor tipis 1-0. Kekalahan tersebut membuat Ronaldo nampak kecewa. Selepas laga, Ronaldo terlihat menangis, ia nampak tak percaya dengan apa yang terjadi.
Kekecewaan Ronaldo yang lain yakni saat kalah di final liga champions 2009. Saat itu, Ronaldo tampil membela MU melawan Barcelona. Gol dari Samuel Eto’o dan Lionel Messi memupus harapan CR7 untuk merengkuh trofi si kuping besar kedua kalinya.
Ronaldo mengakui kekalahan Liga Champions dari Barcelona tersebut adalah salah satu kekecewaan terbesar dalam karirnya.
“Ini adalah salah satu kekecewaan terbesar dalam karir saya,”
“Kami selalu percaya diri sebelum pertandingan tetapi sayangnya kami tidak bisa melakukannya.” ujar Ronaldo kala itu (Dikutip dari RTE)
Hingga sejauh ini, Ronaldo total telah tampil 29 kali di partai final. Kemenangan di final UEFA Nations League bulan juni lalu membuat Ronaldo meraih 21 kemenangan dari 29 kesempatan bermain di final.
Catatan tersebut berarti Ronaldo memenangi 75 persen pertandingan di final dari 11 kompetisi berbeda. Dari 29 kali bermain di final, Ronaldo sukses mencetak 19 gol, atau rata-rata 0,67 gol di setiap laga puncak tersebut.