Steven Gerrard, gelandang dengan ayunan kaki luar biasa ini tak hanya menghibur para insan sepakbola dunia. Eks pemain Liverpool ini juga memberikan sesuatu yang lebih dari sekadar sepakbola. Kebahagiaan, kepemimpinan, dan loyalitas tinggi.
Tepat di tahun 1990, Gerrard melihat sosok John Barnes sebagai pemain yang amat luar biasa. Pemain kelahiran Jamaika itu menjadi salah satu pilar penting Tim Nasional Inggris pada gelaran Piala Dunia, bersama dengan Paul Gascoigne, David Platt dan Gary Lineker.
Tahun tersebut pun dianggap sebagai momen dimana Gerrard ingin betul-betul bergelut dalam dunia sepakbola.
Akan tetapi, lagi-lagi bukan jalan mudah untuk seorang superstar dalam merengkuh sebuah kejayaan. Layaknya para pemain lain, Gerrard juga memiliki ceritanya sendiri. Bahkan, satu hal ini tergolong kedalam cerita yang tidak ingin ia ulangi.
Gerrard adalah pesepakbola yang lahir di Whiston, Merseyside, Inggris pada 30 Mei 1980. Ia lahir dari pasangan Paul Gerrard dan Julie Ann Gerrard. Sebagai pesepakbola hebat, tak ada yang menyangka jika Gerrard memiliki sebuah kelainan pada kakinya ketika lahir. Ia keluar dari perut sang ibu dengan kondisi cacat lahir yang disebut kaki pekuk. Sebuah kelainan di mana ketika bayi dilahirkan, berada dalam keadaan bengkok.
Jika melihat profesinya yang begitu luar biasa, sulit menerima jika Gerrard lahir dengan kondisi cacat. Pada momen ini, peran orangtua Gerrard pun sangatlah besar. Tanpa adanya perjuangan Paul dan Julie Ann, mungkin tak akan ada nama Gerrard yang kini menjadi legenda besar sepakbola dunia. Akibat cacat lahir tersebut, Gerrard harus menjalani berbagai terapi. Di sini pula, perjuangan itu tak hanya dilakukan Paul dan Julie Ann, namun juga si Gerrard kecil.
Setelah berbagai bentuk kesabaran dan usaha telah dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, Gerrard bisa berjalan normal.
Namun, sembuh dari cacat tidak lantas membuat masalah Gerrard selesai. Ia nyaris kehilangan kaki hanya karena sebuah garpu kebun. Ya, garpu kebun nyaris merenggut mimpi Gerrard untuk menjadi seorang pesepakbola profesional.
Dilansir dari sportbible, Steven Gerrard pernah membuat ibunya histeris di rumah sakit karena nyaris kehilangan jempol kakiknya. Kariernya sudah di ujung tanduk padahal belum dimulai. Insiden memilukan tersebut terjadi ketika Gerrard berusia 9 tahun.
Ketika itu, Gerrard kecil sedang bermain sepak bola bersama satu temannya bernama Mark Hannan. Kakinya secara tidak sengaja terkena garpu taman berkarat.
Kejadian itu bermula saat bola yang mereka mainkan masuk ke tanaman jelatang lebat yang bisa membuat kulit gatal. Sengaja tidak menggunakan tangan, Gerrard lalu menggunakan kakinya untuk menendang bola tersebut. Nahas, sebuah garpu tanaman menembus sepatunya.
Hannan yang panik langsung memanggil orang tua dan tetangga sekitar untuk mendatangkan ambulans. Setelah dibawah oleh ambulans ke rumah sakit, Gerrard yang merasa sangat kesakitan berkali-kali menangis kala ambulans tersebut melewati jalan yang tidak rata.
“Aku langsung dibawa ke unit gawat darurat. Ibuku histeris dan suara tangisanku memenuhi rumah sakit. Aku baru tenang setelah diberi obat penahan rasa sakit, namun aku mendengar ada kemungkinan pembusukan,” ungkap Gerrard
Sang dokter meminta jempol tersebut untuk diamputasi karena khawatir pembusukan akan semakin memperparah kaki sang gelandang. Namun saat itu juga, Ayah Gerrard menolak. Lagi-lagi, peran orang tuanya terbilang besar dalam penyelamatan kaier Gerrard. Ia berdiskusi dengan dokter dan memintanya untuk menempuh cara lain ketimbang harus mangambil langkah mengerikan itu.
Setelah dokter menerima dan tindakan medis berlanjut, Gerrard pun sembuh. Kariernya tertolong dan Gerrard bergabung dengan akademi Liverpool di usia 9 tahun. Lalu, Gerrard tentu melanjutkan karier emasnya di belantika sepakbola dunia.