• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Tuesday, March 9, 2021
  • Login
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
  • Home
  • Story
  • Football Stories
No Result
View All Result
FOOTCHAMPION
No Result
View All Result
Home CERITA

Soner Ertek, Sang Pengubah Ketajaman Falcao

Akhairul Anwar by Akhairul Anwar
July 10, 2019
in CERITA
0 0
0
Soner Ertek, Sang Pengubah Ketajaman Falcao
Share on FacebookShare on Twitter

Footballovers siapa yang tak mengenal Radamel Falcao. Pasti kamu sudah mengenalnya bukan ?, Pemain yang satu ini adalah salah satu penyerang mematikan yang ada di eropa. Dalam karirnya Falcao pernah menjadi raja gol bagi FC Porto dan Atletico Madrid.

Pemain bernama lengkap Radamel Falcao Garcia Zarate ini lahir di Santa Marta Kolombia pada 10 Januari 1986. Ia dilahirkan oleh seorang ayah bernama Radamel Garcia dan seorang ibu bernama Carmenze Zarate. Falcao sudah hobi bermain bola sejak masih kecil.

Falcao memulai debutnya bermain bola untuk Jaime Boyacá di Kolombia Categoria Primera B (divisi kedua) pada 28 Agustus 1999 di usia 13 tahun dan 199 hari, sehingga menjadi debutan termuda di tingkat sepak bola profesional Kolombia.

Di usianya yang baru 15 tahun, Bakat Falcao dilirik oleh tim junior River Plate. Hingga akhirnya ia resmi berkostum klub asal Argentina itu. Barulah di usianya yang ke-19, pelatih tim utama River Plate memberi kepercayaan padanya.

Bermain bersama River Plate ia mampu menunjukkan kualitasnya dalam mengolah si kulit bundar. Dalam empat musim membela River Plate, Falcao telah mencetak 45 gol dalam 111 Penampilannya di semua kompetisi.

Berkat ketajamannya, ia dilirik banyak klub eropa, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk bermain di liga Portugal bersama FC Porto pada 2009. Bersama The Dragoes, Falcao membukukan 25 gol dari 28 penampilan di Liga Portugal pada musim pertamanya. Serta cetak 9 gol di ajang lain.

Selain itu Footballovers, Tidak hanya subur di liga domestik, ia juga produktif di level Eropa. Pada musim keduanya di Portugal, Falcao mencetak 17 gol dari 14 pertandingan di Europa League. Catatan tersebut memecahkan rekor yang sebelumnya dipegang Jurgen Klinsmann. Pada musim itu Falcao juga membawa Porto menjuarai ajang Europa League.

Berkat penampilan gemilangnya bersama FC Porto, ia lantas direkrut klub spanyol, Atletico Madrid. Pada 18 Agustus 2012 ia resmi menandatangani kontrak dengan Los Colchoneros. Biaya yang harus dikeluarkan Atletico untuk memboyong Falcao ke Vicente Calderon (markas lama klub) kabarnya mencapai 50 juta euro atau sekitar Rp 800 Miliar.

Sama ketika masih membela River Plate dan FC Porto, ketajaman Falcao di dalam kotak penalti lawan masih sangat mengerikan. Di musim pertamanya berbaju Atletico ia mencetak 36 gol dari 50 penampilan di semua kompetisi, di musim kedua torehan golnya agak menurun, namun hanya 2 biji, ia mengemas 34 gol dalam 41 laga.

Bahkan kemesraan Falcao dengan Europa League terus berlanjut. Di musim 2011/12, El Tigre berhasil keluar sebagai top skor pada kompetisi itu. Ia punya andil besar dalam mempersembahkan trofi Europa League bagi Atletico, setelah mengandaskan Athletic Bilbao di final. 

Tahukah kamu footballovers, Dengan gelar juara itu menjadikan dirinya sebagai pesepakbola pertama yang menjuarai Europa League dua kali di dua klub berbeda. 

Ketajaman Falcao masih terus berlanjut ketika ia berseragam AS Monaco, Di paruh musim ia menggelontorkan 11 gol dari 17 penampilan. Namun sayang performa bagus Falcao akhirnya Runtuh.

Adalah Soner Ertek yang menjadi penyebabnya.

Bagi footballovers yang belum tahu, Soner Ertek adalah pemain kelahiran 9 februari 1985 di Prancis. Ia merupakan pemain Monts d’Or Azergues Foot, sebuah klub yang saat ini berada di divisi 4 sepakbola prancis.

Soner Ertek lah yang mengubah ketajaman Radamel Falcao. Kejadian bermula pada 22 januari 2014 ketika AS Monaco yang dibela Falcao melawan Monts d’Or Azergues Foot yang dibela Soner Ertek pada pertandingan babak 16 besar Coupe de France musim 2013/14.

Malam itu menjadi malam yang kelam bagi Falcao, disaat dirinya sedang dalam performa terbaik, ia malah justru harus menerima kenyataan pahit. Di pertandingan itu Falca di jegal Oleh Soner Ertek hingga membuat dirinya cedera. Menurut tim medis yang menanganinya, Falcao mengalami cedera ACL.

Proses penyembuhan cedera ini pun memakan waktu lama. Untuk kembali berjalan normal, penderita butuh waktu 1-2 hari. Tapi bukan berarti ACL sudah sembuh. Penderita akan merasakan bahwa lututnya tidak stabil, mudah goyang, dan timbul rasa nyeri.

Hal itulah yang menyebabkan penderita cedera ACL tidak bisa melakukan olahraga berat. Untuk olahragawan, pemulihan ACL memerlukan waktu paling cepat enam bulan. Itu pun bila dilakukan dengan metode operasi.

Atas kejadian itu, bukan hanya Falcao, AS Monaco serta para pendukungnya yang merasa sedih, tetapi juga tim nasional Kolombia. Kolombia harus merelakan tampil di piala dunia 2014 tanpa sang penyerang tajam. Falcao, dengan statusnya sebagai pemegang rekor gol terbanyak di timnas, jelas sangat dibutuhkan.

Menurut laporan GiveMeSport, Soner Ertek yang menyebabkan Falcao Cedera sering mendapatkan teror. Soner Ertek mengaku ia dan keluarganya mendapat ancaman pembunuhan.

Namun teror tersebut akhirnya reda setelah Falcao menyampaikan rasa terima kasih kepada Ertek atas penyesalannya melalui Twitter. Falcao juga menambahkan, apa yang menimpa dirinya adalah hal wajar dalam permainan sepakbola.

Meskipun twit itu tidak mempercepat proses pemulihan Falcao, tetapi setidaknya ia telah menyelamatkan kehidupan sebuah keluarga.

Setelah divonis ACL, Kehidupan Falcao pun berubah. Tidak hanya itu, setelah sembuh dan kembali merumput pun ia kehilangan ketajamannya dalam membobol gawang lawan.

Pada musim 2014/15 ia di pinjamkan ke united, semusim berselang ia dipinjamkan ke Chelsea.

Tetapi Footballovers, kehidupan Falcao di dua klub raksasa inggris itu sama sekali berbeda. Sebelum cedera ACL, Falcao hampir selalu jadi pilihan utama dan mencetak banyak gol.

Namun pasca cedera, ia harus puas tampil beberapa kali dari bangku cadangan. Bersama setan merah, Falcao hanya mencetak 4 gol dalam 29 laga di semua ajang. Di Chelsea bahkan lebih tragis lagi: Ia jadi pilihan ketiga Mourinho dan hanya bisa mencetak 1 gol dari 10 penampilan di semua kompetisi.

Hingga akhirnya Falcao kembali ke AS Monaco di musim 2016/17, di musim tersebut ia mampu mencetak 30 gol semua ajang. Lalu di musim berikutnya cetak 24 gol. Dan di musim 2018/19 ia hanya cetak 16 gol di semua ajang.

Walaupun jumlah golnya mencapai dua digit, namun belum mampu melebihi 30 gol dalam satu musim seperti yang pernah dilakukannya kala masih membela Porto ataupun Atletico Madrid.

Itulah footballovers, kisah Soner Ertek yang merubah ketajaman Radamel Falcao. Sebelum cedera Falcao sangat garang di pertahanan lawan, namun pasca cedera kualitas mencetak golnya agak menurun.

Akhairul Anwar

Akhairul Anwar

Next Post
Headline News (11/07/19): Update Transfer Griezmann Dan Neymar, Fenerbache Bantah Bakal Rekrut Ozil, Liverpool Dekati Asensio, Anjing Sturridge Ketemu

Headline News (11/07/19): Update Transfer Griezmann Dan Neymar, Fenerbache Bantah Bakal Rekrut Ozil, Liverpool Dekati Asensio, Anjing Sturridge Ketemu

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Connect with us

  • 81 Followers
  • 27.7k Followers
  • 103k Subscribers
  • 22.9k Followers
  • Trending
  • Comments
  • Latest

The Biography of Robert Lewandowski

April 2, 2019
Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

Mengapa Hanya Ada Tiga Kali Pergantian Pemain ?

August 1, 2019

Why Football Players Shave their Leg-hairs

April 25, 2019

Alen Halilovic: Croatian Messi Whose Career Was Ruined due to His Father’s Bodyguard

March 19, 2020

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

What is good from Frenkie de Jong?

0

A Life Story of Paulo Dybala

0

Who is actually Ole Gunnar Solskjaer?

0

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

Recommended

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

April 13, 2020

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

April 12, 2020

About Us

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Read more

Categories

  • Basketball
  • BERITA BOLA
  • BIOGRAFI
  • Boxing
  • CERITA
  • Cycling
  • Football
  • Football Stories
  • Formula 1
  • Golf
  • Moto GP
  • Story
  • Tennis
  • Uncategorized

Tags

acmilan Ajax argentina Barcelona biography brazil Champions League chelsea filippoinzaghi footballstar Football Stories Football Story intermilan italy juventus liga champions lionelmessi liverpool luissuarez manchester city manchester united manchesterunited mariobalotelli messi MMA MotoGP 2017 mourinho MU neymar pemain terbaik premierleague premier league realmadrid real madrid ronaldinho ronaldo rumor transfer Super Bowl The Presidents Cup UFC US Sports Valentino Rossi worldcup Zlatan Ibrahimovic zlatanibrahimovic

Recent News

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

April 15, 2020

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

April 14, 2020

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Football Stories

© 2021 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In