2019 menjadi tahun yang sangat luar biasa. Banyak momen-momen seru tersaji sepanjang tahun lalu. Namun begitu, ada juga momen sedih yang mengundang air mata. Salah satunya adalah pensiunnya para pemain bintang yang pernah meriahkan jagad sepak bola.
Jika dilihat ada banyak pemain ternama yang akhiri karier di tahun 2019, dari mulai kiper hingga penyerang. Pada pembahasan kali ini, kami akan mengulas susunan 11 pemain bintang yang pensiun pada tahun 2019.
Petr Cech (Pensiun Juli 2019)
Petr Cech menjadi salah satu penjaga gawang terbaik di dunia. Kiper asal Republik Ceko ini pernah menjadi bintang di dua tim ternama Liga Inggris. Tercatat, ia pernah membela Chelsea mulai tahun 2004 hingga 2015. Sejumlah trofi bergengsi termasuk Liga Inggris dan Liga Champions Eropa berhasil ia dapatkan.
Setelah itu, Cech memilih berkarier di Arsenal. Empat tahun membela panji gudang peluru, Petr Cech turut sumbangkan trofi FA Cup pada musim 2016/17.
Secara individual, Cech merupakan salah satu yang terbaik. Ia banyak mengumpulkan penghargaan individu, dan juga mencatat berbagai rekor, khususnya di kompetisi Liga Primer Inggris.
Ashley Cole (Pensiun Agustus 2019)
Meski pernah melakukan kepindahan konttroversial dari Arsenal menuju Chelsea, tidak bisa dipungkiri jika Ashley Cole merupakan salah satu bek kiri terbaik yang pernah dimiliki Liga Inggris.
Cole tercatat menjadi bagian dari skuat The Invicibles Arsenal tahun 2004. Saat tampil bersama Chelsea, Cole juga turut sumbangkan trofi Liga Champions Eropa musim 2011/12.
Andrea Barzagli (Pensiun Mei 2019)
Andrea Barzagli menjadi salah satu bek terbaik asal Italia. Kombinasinya bersama dengan Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci menjadikan Juve sebagai tim tertangguh Italia.
Andilnya di kubu Si Nyonya Tua juga tak main-main. Barzagli memiliki tipe permainan tak kenal ampun dan juga menjadi salah satu palang pintu terkokoh timnas Italia. Bersama raksasa Turin, total 8 titel Serie A secara beruntun berhasil ia sumbangkan.
Perlu diketahui juga kalau Andrea Barzagli termasuk kedalam skuat timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia tahun 2006.
Patrice Evra (Pensiun Juli 2019)
Patrice Evra memang berposisi sebagai bek kiri. Akan tetapi, bagaimanapun, Evra sangat layak dimasukkan dalam daftar ini. Eks kapten Manchester United menjadi salah satu yang terhebat. Sejak kedatangannya di Old Trafford pada 2006 silam, Evra sukses menjadi legenda.
Total 5 gelar Liga Primer berhasil ia sumbangkan. Tak hanya itu, trofi Liga Champions pada musim 2007/08 juga tak boleh dilupakan begitu saja.
Setelah putuskan hengkang ke Juventus, Evra masih mampu raih trofi Serie A, Copa Italia, dan Piala Super Italia.
Arjen Robben (Pensiun Juli 2019)
Arjen Robben, meski sempat miliki masalah cedera, ia sukses besar bersama raksasa Jerman, FC Bayern. Robben yang mulai tenar bersama PSV Eindhoven berhasil menjadi salah satu pemain hebat dengan akurasi tendangan luar biasa.
Meski kurang beruntung saat membela Madrid, kepindahannya menuju FC Bayern benar-benar membuat nama Robben layak disebut sebagai legenda.
Total, Robben telah koleksi 12 gelar liga. Di level Internasional, Robben pernah mengantar tim oranje raih posisi runner up Piala Dunia 2010.
Xavi Hernandez (Pensiun Mei 2019)
Xavi memutuskan pergi dari FC Barcelona dan mengakhiri karier di Qatar. Sejak saat itu, dunia mulai kehilangan sosok maestro lapangan hijau. Setelah resmi pensiun, Xavi meninggalkan banyak sekali kenangan.
Ia menjadi bagian dari timnas Spanyol yang raih dua trofi Piala Eropa serta satu Piala Dunia, dan juga peraih enam gelar bergengsi dalam satu musim kompetisi bersama FC Barcelona.
Xavi, bagaimanapun, menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa.
Bastian Schweinsteiger (Pensiun Oktober 2019)
Pangeran asal Jerman, Bastian Schweinsteiger, banyak memberikan kenangan bagi pecinta sepak bola dunia. Schweinsteiger mengawali karier di klub lokal, FV Oberaudorf, dan menjadi pemain penting dari skuat The Bavarian.
Total, ia telah raih delapan gelar Bundesliga, dan satu trofi Liga Champions Eropa. Sempat bergabung dengan Manchester United, Schweinsteiger lalu putuskan akhiri karier di klub MLS, Chicago Fire.
Di level internasional sendiri, Schweinsteiger menjadi bagian dari skuat Jerman yang menangi trofi Piala Dunia tahun 2014.
Wesley Sneijder (Pensiun Agustus 2019)
Wesley Sneijder merupakan salah satu gelandang terbaik dunia. Memiliki akurasi tendangan yang baik, Sneijder meraup sukses besar saat membela Inter Milan. Ia berhasil catatkan treble winner bersama raksasa Italia, dan membawa timnas Belanda raih posisi runner up Piala Dunia tahun 2010.
Tahun 2010 memang menjadi tahun terbaik Wesley Sneijder. Ia menjadi salah satu yang paling menonjol, meski pada akhirnya kalah dalam perebutan penghargaan Ballon D’or.
Samuel Eto’o (Pensiun September 2019)
Sama seperti Sneijder, Samuel Eto’o juga menjadi bagian dari skuat Inter Milan yang berhasil raih trebel winner. Sebelumnya, Eto’o tampil menggila bersama FC Barcelona.
Sempat membela Madrid sebelum akhirnya bergabung Real Mallorca dan diboyong FC Barcelona, pemain asal Kamerun mampu cetak lebih dari 100 gol di kompetisi La Liga.
Setelah resmi gantung sepatu, Eto’o banyak menghabiskan waktu dengan mengurusi bisnis dan yayasan amalnya.
Robin van Persie (Pensiun Mei 2019)
Robin van Persie menjadi salah satu legenda Arsenal. Namun ia justru meraih trofi Liga Primer bersama Manchester United. Meski kepindahannya tergolong kontroversial, van Persie tetap berbangga karena pernah dilatih oleh juru taktik sekaliber Sir Alex Ferguson, dan mewujudkan mimpinya untuk menjadi raja di kompetisi terbaik Inggris.
Sepanjang kariernya, van Persie telah membela sejumlah klub ternama dan mengumpulkan berbagai penghargaan yang luar biasa.
Fernando Torres (Pensiun Agustus 2019)
Nama terakhir adalah Fernando Torres. Pemain ini tidak diragukan lagi merupakan predator ulung. Torres begitu piawai mengolah bola dan menjadi andalan di sejumlah klub yang dibelanya.
Meski dicap kurang tajam di Chelsea, Torres pernah menjadi pencetak gol sejati saat berseragam Liverpool. Duetnya bersama Steven Gerrard saat itu menghasilkan gol-gol terbaik yang sulit dilupakan oleh para penggemar.
Di level timnas, Torres juga menjadi bagian era emas tim matador dengan trofi Piala Dunia, dan dua Piala Eropa.