“Jose Mourinho bertindak seperti seorang kakek dan menyebut kami (para pemain) telah menjadi penyebab dari segala masalah,”
“Namun dia (Mourinho) juga mengakui kalau melatih pemain seperti kami memberinya banyak kesenangan,” (dikutip dari givemesport)
Itulah ungkapan Mario Balotelli yang pernah berada dibawah asuhan pelatih asal Portugal, Jose Mourinho. Bagi Balotelli, Mourinho merupakan sosok pelatih yang paling bisa diajaknya bergurau. Keduanya pun sama-sama memiliki perilaku kontroversial yang kerap mengundang perhatian dunia.
Oleh karena itu, kedua pesohor sepakbola tersebut tak jarang menjadi sasaran empuk para media.
Mario Balotelli dan Jose Mourinho pernah bekerjasama di Inter Milan. Pelatih asal Portugal itupun teringat sebuah cerita lucu tentang keduanya saat masih membela klub asal kota Milan tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Mourinho mengungkapkan kesulitan yang ditimbulkan Balotelli dan gaya misterius yang diperlihatkan pemain keturunan Ghana itu.
“Aku bisa menulis buku 200 halaman tentang Mario dari dua musimku melatih Inter, tapi buku itu tidak akan menjadi drama, itu akan menjadi sebuah komedi,” ungkap Mourinho (dikutip dari givemesport)
Satu momen yang mungkin membuat Mourinho “gila” adalah saat Inter berkompetisi di Liga Champions. Ketika itu, Mourinho yang mendapati para strikernya mengalami cedera langsung menunjuk Balotelli untuk tampil di lini serang.
“Aku ingat suatu saat ketika kami pergi untuk bermain melawan Rubin Kazan di Liga Champions. Dalam pertandingan itu, nyaris semua striker ku cedera, tidak ada Diego Milito dan Samuel Eto’o. Aku kesulitan, dan Mario Balotelli adalah striker yang tersisa,”
Setelah Balotelli diplot sebagai penyerang Inter, apa yang selanjutnya terjadi pun akan selalu diingat oleh mantan pelatih Manchester United tersebut.
“Mario mendapat kartu kuning di menit ke-42, sehingga ketika aku sampai ke ruang ganti di babak kedua, aku menghabiskan sekitar 14 menit dari 15 menit yang tersedia hanya untuk berbicara dengan Mario,”
“Aku berkata kepadanya: “Mario, aku tidak bisa mengubahmu, aku tidak punya striker di bangku cadangan, jadi jangan menyentuh siapa saja dan bermainlah hanya dengan bola,”
“Jika kamu kehilangan bola, tidak perlu bereaksi. Jika seseorang memprovokasimu, aku mohon jangan bereaksi. Kemudian, jika wasit membuat kesalahan, jangan bereaksi,”
Menutup cerita gilanya bersama Balotelli, Mourinho mengatakan,
“Lalu di menit ke-46, Mario terkena kartu merah!”
Meski Mou mengatakan kartu merah yang didapat Mario Balotelli terjadi pada menit ke 46, sejatinya hukuman yang diterima Balotelli terjadi pada menit ke-60. Mou mengaku sang pemain terkena kartu pada menit ke 46 hanya karena untuk membuat kisahnya semakin terdengar gila.
Pada dasarnya, Balotelli merupakan pemain dengan karakter bengal. Dan dengan Mourinho, ia memang kerap melakukan hal diluar nalar. Itu terbukti pula ketika Balotelli yang dipanggil Mourinho untuk rapat, menolak untuk hadir. Alasannya? Dia ingin menyaksikan gelaran Formula 1.
“Balotelli mengatakan kepadaku ‘rapat bersamamu bisa setiap hari, tapi menyaksikan F1 di Italia hanya sekali dalam setahun’,” ucap Mourinho (dikutip dari dailymail)
Mengingat momen lucu bersama mantan anak asuhnya itu, Mourinho mengaku masih sering terheran. Balotelli akan selalu diingatnya, bersama dengan momen-momen yang kerap timbulkan tawa.