Footballovers, Paris Saint Germain harus menelan pil pahit akibat dikalahkan Rennes 1-2 dalam lanjutan Liga Prancis pekan kedua beberapa hari yang lalu.
Hal menarik dalam pertandingan tersebut adalah barisan pemain mahal PSG diacak-acak dan direpotkan oleh Eduardo Camavinga, seorang bocah berumur 16 tahun yang di akhir laga mendapat predikat Man of The Match.
Meski belum mampu menyumbang gol, kontribusi Camavinga membuat timnya mampu memenangkan pertandingan atas sang juara bertahan. Dua gol Rennes tercipta lewat aksi M’Baye Niang di menit ke-44 dan Romain Del Castillo pada menit ke-48.
Eduardo Camavinga berperan besar atas terciptanya gol kedua Rennes, Ia mengirim assist untuk gol yang dicetak oleh Romain Del Castillo. Atas hal itu, Camavinga menjadi pemain termuda yang pernah mencatatkan assist di Ligue 1.
Dalam laga itu, Camavinga juga sukses mencatatkan banyak operan akurat, tidak ada pemain di seluruh lapangan yang mencatat akurasi passing yang lebih baik daripada dirinya yakni 97,6%.
Setelah melakoni beberapa pertandingan pada musim sebelumnya, penampilannya musim ini benar-benar mulai menunjukan kelasnya, Camavinga membantu Rennes meraih kemenangan dalam dua laga awal di Liga Prancis. Setelah sebelumnya menaklukkan Montpellier.
Eduardo Camavinga dengan cepat menjadi prospek terpanas di sepakbola Prancis.
Dilansir dari Football.London. Performa Brilian Camavinga di usianya yang masih muda membuat tiga raksasa Liga Primer Inggris yakni Arsenal, Man City dan Totenham Hotspurs tertarik untuk merekrutnya.
Media-media lokal Prancis pun mengabarkan PSG juga sudah menyiapkan ancang-ancang untuk membajak Camavinga dari Rennes .
Tak hanya itu, Di lansir dari Mirror.co.uk Duo raksasa Spanyol pun dikabarkan berada dalam daftar klub yang mengantri untuk dapat meminang jasa sang pemain. Barcelona dan Real Madrid disebut menaruh minat terhadap Camavinga.
Lalu siapa sebenarnya Eduardo Camavinga ? Hingga dirinya menjadi rebutan klub-klub top eropa.
Eduardo Camavinga lahir di Miconge, Angola pada 10 November 2002, merupakan pesepakbola yang berposisi sebagai gelandang. Pada usia dua tahun Camavinga dan keluarganya pindah ke negara Prancis.
Sejak kecil Camavinga sudah mencintai sepak bola. Camavinga kecil lalu bergabung dengan klub lokal Brittany, AGL-Drapeau Fougeres, kala masih berumur 6 tahun. Klub itu terletak sekitar 50 kilometer dari pusat kota Rennes.
Klub tersebut merupakan salah satu tim satelit pemasok bakat buat Rennes dan Camavinga tak sulit menarik perhatian pemandu bakat karena kemampuan spesial yang ia miliki.
“Ini kali pertama saya melihat seorang pemain dengan kualitas seperti itu,” ucap Jo Burel, pelatih pertama Camavinga kala itu, (dikutip dari The Sun).
“Saat ingin mempertahankan kedudukan, kami menaruhnya di pertahanan. Ketika butuh gol, kami akan memasangnya di lini depan. Dia punya kemampuan untuk melakukan dua hal itu,” ujarnya.
Bersama dengan AGL-Drapeau Fougères sejak tahun 2008, Gelandang bertinggi 182 cm dan berambut gimbal ini menghabiskan waktu lima tahun disana sebagai pemain muda.
Selain sepak bola, Camavinga juga memiliki minat pada olahraga Judo. Tetapi lama kelamaan ia memilih untuk tidak melanjutkan olahraga tersebut dan memutuskan untuk fokus sepenuhnya pada permainan sepakbola.
Pada usia 13 tahun Camavinga bergabung dengan akademi Rennes, setelah tiga tahun berlatih di tim muda, ia lalu menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama Rennes pada bulan Desember 2018 di usia 16 tahun.
Hal itu membuatnya menjadi pemain profesional termuda di klub. Debut Camavinga untuk tim utama Rennes terjadi di akhir musim lalu, ia masuk sebagai pemain pengganti saat imbang 3-3 di kandang Angers pada 6 April 2019. Secara keseluruhan, pada musim lalu Camavinga mencatatkan tujuh penampilan.
Di lansir dari Thesun, Pelatih Rennes, Julian Stephan, mengatakan bahwa dirinya harus berhati-hati dalam membina pemain berbakat seperti Camavinga.
“Dia anak yang berbakat, yang saya kenal dengan baik karena saya melihatnya saat di tim junior Rennes,” katanya.
“Tapi dia adalah pemain muda yang harus dilindungi.”
“Kita tidak boleh lupa bahwa dia masih berumur enam belas setengah tahun, jadi kita harus melindunginya, dia harus terus bekerja dan maju. Dia, tentu saja, memiliki banyak bakat.” Tambahnya.
Kemampuan Camavinga sebagai pemain dengan posisi gelandang bertahan kerap disamakan dengan Paul Pogba. Dia bahkan dipercaya suatu saat nanti memiliki peran vital untuk timnas Perancis ketimbang Paul Pogba dan N’Golo Kante.
Karier sang pemain di Eropa sepertinya tak perlu dikhawatirkan mengingat ia memiliki agen yang sama dengan pemain sayap Barcelona, Ousmane Dembele dan gelandang Tottenham Hotspur, Moussa Sissoko.
Meskipun warga asli Angola, dikabarkan Camavinga sedang dalam proses menjadi warga negara Prancis dengan tujuan agar bisa bermain untuk tim nasional.
Rennes sepertinya tidak mau kehilangan mutiara barunya, sehingga belum lama ini, pihak klub telah memagari sang pemain dengan kontrak baru hingga tahun 2022.
Eduardo Camavinga seolah menegaskan jejak sejarah Rennes yang rajin mengorbitkan talenta-talenta berbakat sepak bola. Sebelumnya, klub tersebut menelurkan produk berkualitas seperti Sylvain Wiltord, Yoann Gourcuff, hingga tentu saja, Ousmane Dembele.