Ernesto Valverde masih menjadi pelatih yang berada dalam tekanan tim. Pelatih berusia 55 tahun itu dinilai gagal angkat performa el Barca hingga banyak penggemar yang meminta sang pelatih angkat kaki dari Camp Nou.
Hingga saat ini, Valverde kerap mendapat kritik yang begitu tajam. Permainan Barca dianggap aneh dan tidak terpola. Mereka hanya bisa memberikan bola pada Lionel Messi dan berharap dia melakukan keajaiban.
Sayangnya, penyerang asal Argentina tidak bisa melakukan semuanya seorang diri. Jika benar ingin mewujudkan mimpi menjuarai Liga Champions, Barcelona butuh lebih dari sekadar Messi.
Dan berikut adalah tiga hal yang harus diperbaiki Valverde agar mampu tampilkan permainan konsisten.
1. Lini Pertahanan
Ter Stegen saja tidak cukup. Kiper Jerman ini telah membungkus 14 penyelamatan penting pada 4 pertandingan Liga Champions, dengan rata-rata 3,5 penyelamatan per pertandingan. Hal itu tentu mengindikasikan bahwa pertahanan Barca begitu rapuh.
Barca hanya kebobolan dua gol sejauh ini berkat kerja keras Ter Stegen. Dia menyelamatkan tim pada laga-laga penting. Bek Barcelona dianggap tidak menampilkan pola pertahanan yang sesuai demi bisa tepis ancaman digawang kiper asal Jerman.
Oleh sebab itu, Valverde pun dituntut untuk memperbaiki lini pertahanan. Ia harus temukan cara agar para pemain belakang terlihat kompak dan temukan cara demi bisa solidkan lini belakang Blaugrana.
2. Lini Tengah Yang Tidak Solid
Valverde harus mengidenfikasi lini tengah terbaik Barca saat ini. Pasalnya, meski dihuni oleh sejumlah pemain ternama, Barca tak mampu kuasai permainan yang telah menjadi sumber kekuatan mereka selama ini.
Barca telah kehilangan identitas mereka. De Jong tidak sebagus awal-awal musim, meski sebenarnya sudah bekerja keras. Sikapnya sempurna, tapi dia belum menemukan peran terbaiknya dalam tim. Selain itu, Sergio Busquets tak miliki situasi pasti sebagai starter. Valverde lebih sering merotasi kombinasi gelandangnya, yang mungkin dimaksudkan untuk menjaga kebugaran Busquets.
Gelandang asal Spanyol sendiri hanya bisa menuntaskan lima dari 11 pertandingan La Liga sejauh ini, dan belum pernah bermain 90 menit di Liga Champions.
3. Temukan Solusi Untuk Permasalahan Griezmann
Griezmann menjadi salah satu transfer besar pada musim panas lalu. Didatangkan dengan harga mahal, tentu banyak penggemar yang taruh harapan besar padanya. Namun, sang peraih Piala Dunia malah melempem. Ia tak kunjung temukan performa terbaik, dan terus berada dalam bayang-bayang Messi dan Suarez. Trio yang sebelumnya telah direncanakan pun terlihat tak temui sasaran.
Secara keseluruhan, Barca memang masih temui masalah di lini serang mereka. Barca masih belum bisa menemukan partner untuk Messi dan Suarez, setidaknya yang bisa mencapai level Neymar. Coutinho gagal dan dijual, Dembele lebih sering cedera, Griezmann yang sebelumnya dibicarakan juga tergolong masih baru dan belum menemukan tempatnya.
Pada laga Liga Champions melawan Slavia Praha, Griezmann gagal menyatu dengan Messi. Tercatat, dua pemain top ini hanya lima kali saling mengumpan selama 90 menit.
Griezmann jelas belum punya tempat. Di saat Suarez cedera seperti ini, kombinasi Messi-Griezmann tampak lebih buruk dari biasanya.