Klub promosi hanyalah pelengkap dalam sebuah kompetisi. Idealnya, sebagai tim promosi, mampu bertahan di liga untuk musim selanjutnya saja sudah pencapaian yang cukup baik.
Sebagai tim promosi, tentu bukan hal mudah untuk langsung bermain bagus. Namun, 7 klub promosi ini justru menunjukan bahwa mereka tidak bisa di anggap remeh, ketujuh tim promosi yang Starting Eleven sajikan berikut ini adalah yang paling sensasional, tidak hanya bertahan, mereka bahkan menjadi pesaing kuat tim papan atas dan bahkan bisa jadi juara liga.
Blackburn Rovers 1992/93 : Peringkat keempat
Setelah promosi dengan memenangi play off, Blackburn kembali tampil di ajang tertinggi kompetisi sepak bola Inggris musim 1992/93 setelah sekian lama berkutat di divisi kedua. Yang luar biasa, pencapaian mereka di musim perdana sebagai tim promosi tidak tanggung-tanggung yakni peringkat empat di akhir klasemen.
Saat itu, skuad asuhan Kenny Dalglish mempunyai 71 poin, atau berselisih 13 angka dari sang juara, Manchester United. Pada musim berikutnya Blackburn keluar sebagai runner-up.
Ipswich Town, Liga Inggris 1961/62: juara
Tidak ada yang mengira bahwa Ipswich Town mampu meraih juara First Division pada musim 1961/62. Kesuksesan Ipswich meraih juara tentu saja mengejutkan banyak pihak lantaran 12 bulan sebelumnya klub tersebut baru saja promosi ke divisi satu liga Inggris
Pada saat itu, Ipswich unggul empat poin dari juara bertahan Tottenham Hotspurs yang finis di tempat ketiga sehingga mereka berhak tampil di Piala Champions musim berikutnya. Ini adalah juara pertama dan satu-satunya bagi Ipswich.
Tim asuhan Sir Alf Ramsey itu tampil sangat baik. Ramsey sendiri memang dikenal sebagai juara sejati pada kesempatan pertama. Saat menjadi pemain, ia membawa Tottenham Hotspurs meraih prestasi yang sama pada 1950/51. Lalu, saat diangkat menjadi manajer Inggris, ia membawa Inggris juara piala dunia 1966.
DWS, Eredivisie Belanda 1963/64: juara
Klub dengan nama lengkap Door Wilskracht Sterk asal Amsterdam itu kembali naik ke Eredivisie dengan sukses merebut gelar pada usaha pertama mereka.
Sumbangan gol-gol dari Frans Geurtsen menjadi faktor utama keberhasilan mereka menahan pergerakan PSV Eindhoven untuk menjadi juara. Saat itu, DWS mempunyai 43 poin, unggul 2 poin dari PSV. Untuk saat ini, DWS berkompetisi di level keenam sepak bola Belanda.
Saint-Etienne, Ligue 1 Prancis 1963/64: juara
Klub dengan rekor juara Ligue 1 terbanyak itu mengalami musim dramatis pada 1961/62 saat mereka harus turun kasta ke Ligue 2, tetapi berhasil merebut Piala Prancis. Kemudian mereka menjadi juara Ligue 2 di musim berikutnya, dan naik ke Ligue 1 kembali.
Hebatnya, Saint-Etienne langsung menjadi juara pada 1963/64 dan menjadikan itu sebagai awal dekade emas mereka saat menguasai sepakbola Prancis dengan tujuh gelar lain hingga tahun 1977.
Monaco, Ligue 1 Prancis (1977/78): juara
Setelah sukses meraih gelar ganda pada 1962/63, nasib Monaco terombang-ambing hingga pertengahan 1970-an. Semua itu berubah ketika presiden Jean-Louis Campora meraih tampuk pimpinan dan mengontrak Delio Onnis.
Setelah menjuarai Ligue 2 untuk naik kasta ke Ligue 1 musim 1977/78, mereka langsung meraih gelar Liga pada musim pertama mereka, sebuah prestasi yang sangat luar biasa bagi Monaco. Saat itu Monaco unggul hanya satu poin dari sang runner up Nantes. Gelar itu merupakan yang ketiga bagi Monaco di Ligue 1.
Nottingham Forest, Divisi Satu Liga Inggris 1977/78: juara
Nottingham Forest bisa dikatakan sebagai tim promosi terbaik di negeri ratu elizabeth. Di bawah asuhan pelatih Brian Clough, Forest langsung melejit ke puncak di awal musim 1977/78, dan meski para jurnalis meragukan peluang juara mereka, Forest tak bergeming, dan mereka bahkan membantai Manchester United 4-0 di Old Trafford.
Akhirnya, mereka berhasil merebut gelar dari juara bertahan Liverpool dengan menjaga jarak tujuh poin di akhir musim dengan hanya menelan tiga kekalahan di 42 pertandingan. Selain itu, mereka juga sukses menaklukkan Liverpool di final Piala Liga untuk mempermanis musim mereka.
Kaiserslautern, Bundesliga Jerman 1997/98: juara
Sebelum membawa tim kuda hitam Yunani menjadi juara Euro 2004, Otto Rehhagel juga membuat keajaiban di Jerman pada 1998. Kaiserslautern dibawanya menjadi klub pertama Jerman yang langsung menjadi juara setelah promosi, dan bahkan mereka tampaknya melakukan hal itu dengan mudah.
Kaiserslautern langsung menguasai puncak klasemen pada pekan keempat dan tak pernah terjatuh, bahkan menaklukkan Bayern Munchen dua kali. Michael Ballack merintis nama besarnya di klub tersebut dan juara Piala Dunia 1990 Andreas Brehme mengakhiri karirnya dengan gemilang sebagai bagian dari tim juara itu. Rekor akhir musim mereka yaitu 34 pertandingan, 19 menang, 11 seri, 4 kalah. Luar biasa, Otto!
Itulah 7 klub promosi paling sensasional. Tim mana yang paling heroik menurut kamu footballovers.