Sebagai olahraga rakyat, sepak bola tidak mengenal batas usia dan status. Bahkan, satu lapangan dengan saudara kandung atau kembar sudah menjadi momen yang biasa terjadi. Seperti Yaya dan Kolo Toure maupun Gary dan Phil Nevile.
Tapi bagaimana bila rekan satu tim tersebut merupakan ayah dan anak ? Kejadian ini terhitung langka mengingat usia yang terpaut jauh. Berikut Starting Eleven Story sajikan 8 pasangan ayah dan anak yang pernah bermain bersama di suatu pertandingan.
Rivaldo & Rivaldinho (Mogi Mirim)
Kebersamaan Rivaldo dengan sang putra di klub Divisi II Brasil, Mogi Mirim, bukan dalam kapasitas pelatih dan pemain. Pada 19 Februari 2014, Rivaldo yang telah berusia 41 tahun bermain satu tim dengan Rivaldinho yang merupakan anak pertamanya berusia 19 tahun.
Pasangan ayah-anak itu mendapat kesempatan langka bermain bersama pada pertandingan Campeonato Paulista melawan EC XV de Piracicaba. Dalam pertandingan ini, Rivaldinho bermain sebagai strater sedangkan Rivaldo masuk di babak kedua.
Rivaldo bermain bersama puteranya sebulan sebelum mengumumkan gantung sepatu. Setelah pertandingan selesai, mantan pemain Barcelona ini mengucapkan rasa syukur kepada sang pencipta karena telah mendapatkan kesempatan bisa bermain dengan sang anak meski tidak berlangsung lama.
Henrik Larson & Jordan Larson (Hogaborgs)
Pada 2013, di usia 43 tahun, Henrik Larsson kembali ke klub pertamanya, Hogaborgs BK. Nama Henrik Larsson pernah begitu populer di dunia. Ia adalah salah satu pesepakbola Swedia tersukses.
Berbagai gelar prestisius pernah ia raih, antara lain empat trofi Liga Skotlandia bersama Glasgow Celtic, dua trofi La Liga dan satu Liga Champions bersama Barcelona, dan satu trofi Liga Primer dengan Manchester United.
Di usianya yang sudah kepala empat, tepat pada 19 juni 2013, Henrik Larson bermain bersama putranya yang berusia 15 tahun, Jordan. Comeback-nya itu terasa lebih istimewa karena Larson menyaksikan Jordan, sang anak yang bermain di klub tersebut, mencetak gol. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan tim ayah-anak ini dengan skor 4-2 atas Tenhult. Jordan sendiri saat ini bermain untuk klub Spartak Moscow.
Arnor Gudjohnsen & Eidur Gudjohnsen (Timnas Islandia)
Eidur dan ayahnya, Arnor Gudjohnsen, sama-sama dipanggil ke timnas Islandia pada laga persahabatan melawan Estonia di kandang lawan pada 24 April 1996. Saat itu Arnor sang ayah sudah memasuki penghujung karier dan berusia 34 tahun.
Sedangkan Eidur baru berusia 17 tahun dan saat itu masih membela PSV Eindhoven di Liga Belanda. Pada laga tersebut, Arnor bermain sebagai starter, Eidur kemudian masuk pada babak kedua menggantikan sang ayah.
Ini adalah kali pertama dan terakhir keduanya sama-sama dipanggil ke timnas Islandia.
Ayah dan anak itu sebenarnya ingin bermain bersama, tetapi Islandia hanya ingin momen itu terjadi di negara mereka sendiri. Sayangnya, Eidur mengalami cedera serius segera setelah itu, dan pada saat ia sehat kembali, Arnor sudah pensiun. Eidur Gudjohnsen yang lebih muda melanjutkan karir untuk bermain di Chelsea dan Barcelona.
Alec Herd & David Herd (Stockport County)
Alec memenangkan Liga dan Piala FA bersama Manchester City pada dekade 1930-an, sementara putranya David memenangkan Piala Champions, Divisi Satu dan trofi Piala FA bersama Manchester United pada era 1960-an.Â
Ketika berusia 39 tahun, Alec yang merupakan sang Ayah bermain bersama putranya yang berusia 17 tahun pada pertandingan terakhir musim 1950/51, untuk Stockport County dalam laga melawan Hartlepools United, di mana David mencetak gol guna memberikan kemenangan 2-0 bagi timnya.
George Eastham Senior & Junior (Ards FC)
George Eastham Senior adalah pemain tim nasional Inggris yang mengakhiri karirnya di Irlandia Utara. Di penghujung karirnya ia bermain selama tiga tahun bersama putranya, George Estham Junior di klub Ards FC pada awal 1950-an.
George Eastham senior berusia akhir 30-an, sedangkan George Eastham junior hanyalah seorang remaja yang baru mulai menapaki karir sepak bola. Ayah-anak tersebut bermain dalam pertandingan final Piala Emas di Irlandia Utara pada 1954. Eastham junior ketika itu berusia 18 tahun, sedangkan sang Ayah berusia 39 tahun.
George Eastham Junior kemudian bermain 19 pertandingan untuk timnas Inggris, dan membintangi di klub Newcastle, Arsenal dan Stoke.
Ian Bowyer & Gary Bowyer (Hereford United)
Ketika Ian berusia 38 tahun dan putranya Gary berusia 18 tahun, pasangan ayah dan anak itu bergabung bersama Hereford United. Ian memenangkan Piala Champions dua kali dengan Nottingham Forest. Pada 1989, Ian adalah pemain-pelatih di Hereford, tempat ia menandatangani Gary, putranya.
Pertama kali mereka bermain bersama, Hereford kalah dari Scunthorpe, Dalam laga berikutnya, mereka bermain bersama dalam laga yang berakhir imbang 3-3, dengan Gary menyamakan kedudukan. Bowyer junior setelah pensiun melatih Blackburn dan Blackpool.
Alexei Eremenko Senior & Alexei Eremenko Junior (HJK Helsinki)
Pada tahun 2003, Alexei Eremenko, 39 tahun pemain dari Liga Finlandia bersama klub HJK Helsinki harus berbagi ruang ganti dengan sang anak, Alexei Eremenko Junior yang berusia 20 tahun. Hebatnya lagi, ayah-anak itu mampu mengantarkan klub mempertahankan Piala Liga Finlandia dua musim beruntun.
David & Brooklyn Beckham
David Beckham bermain satu lapangan dengan sang anak, Brooklyn Beckham, dalam laga amal yang digagas UNICEF. Dapat tampil satu lapangan bahkan satu tim dengan Brooklyn, David Beckham merasa hal tersebut sangat spesial.
Laga amal bertajuk #MatchForChildren yang berlangsung di Stadion Old Trafford, pada 14 november 2015 tersebut mempertemukan Britania Raya dan Irlandia kontra Rest of the World. David Beckham kala itu sudah berusia 40 tahun, sementara anak tertuanya, Broklyn berumur 16 tahun.
Pasangan ayah dan anak yang bermain dalam satu lapangan sebagai kawan memang sangat jarang terjadi. Tapi jika pasangan ayah dan anak dalam satu tim, di mana sang ayah jadi pelatih sementara anaknya menjadi pemain itu sudah hal biasa.